Tampilkan postingan dengan label Bayi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bayi. Tampilkan semua postingan
Apa itu Hidronefrosis? Gejala, penyebab, dan Pengobatan

Apa itu Hidronefrosis? Gejala, penyebab, dan Pengobatan

Apa itu hidronefrosis? Hidronefrosis merupakan pemebengkakan yang terjadi di ginjal serta di picu oleh penumpukan urin, yaitu ketika urin tidak dapat mengalir dari ginjal ke kandung kemih. Umumnya masalah ini hanya timbul dalam satu ginjal saja, namun bukannya tidak mungkin untuk kedua ginjal langsung bisa mengalaminya.

Apa itu Hidronefrosis? Gejala, penyebab, dan Pengobatan
Ilustrasi hidronefrosis (sumber: pixabay.com)

Jika penyakit ini telah terdeteksi dan langsung segera ditangani, jarang sekali hidornefrosis dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang. Tapi jika pengobatannya di tunda-tunda atau terus di biarkan, maka bisa saja memicu masalah lain seperti terjadi luka parut di ginjal, dan infeksi saluran kemih, yang akhirnya nanti bisa menyebabkan gagal ginjal.

Hal ini bisa berlaku bagi siapa saja baik itu anak-anak maupun orang dewasa, bahkan pada janin yang masih berkembang di dalam kandungan. Biasanya penanganan yang akan di lakukan adalah menghilangkan sesuatu nan menghambat aliran urin di ginjal, dengan cara memberikan obat atau melalui proses operasi. Lalu bagaimana cara mengobatinya? perhatikan penjelasan dibawah ini beserta gejala dan juga penyebabnya.

Gejala Hidronefrosis

Perkembangan hidronefrosis dapat dengan cara cepat atau mendadak, maupun perlahan. Gejala yang mungkin di timbulkan bisa seperti kerap membuang urin, serta meningkatnya rasa ingin membuang air urin tersebut. Ada sejumlah gejala yang biasanya menyertai pembengkakan ginjal yaitu :

  1. Muntah.
  2. Mual.
  3. Hematuria.
  4. Timbul rasa sakit di perut serta panggul.
  5. Terasa nyeri saat buang air kecil.
  6. Kandung kemih tidak bisa di kosongkan secara langsung.
  7. Urin keluar sedikit atau keluar dengan tekanan yang lemah.
  8. Jika terjadi infeksi saluran kemih gejala yang akan di timbulkan seperti, tekanan saat mengeluarkan urin lemah, demam, menggigil, warna urin berubah menjadi gelap, serta muncul rasa terbakar ketika mengeluarkan urin.

Umumnya bayi yang terkena hidronefrosis tidak akan menimbulkan gejala, tapai tanda-tanda seperti muncul demam yang tidak pasti apa yang menyebabkannya, beserta infeksi saluran kemih. Anda harus berhati-hati, lantaran hal ini bisa di curigai sebagai gejala penyakit hidronefrosis.

Apa yang Menyebabkan Hidronefrosis Terjadi?

Ginjal yang membengkak dapat terjadi lantaran penyakit lain yang mungkin sedang di alami si penderita. Penyakit hidronefrosis, mampu terjadi saat saluran kemih sedang mengalami gangguan atau tersumbat. Yang akhirnya menyebabkan air urin jadi terperangkap dan menumpuk di dalam ginjal.

Lantaran air urin yang terus bertambah serta menumpuk inilah yang bakal memicu pembengkakan di ginjal (hidronefrosis). Di bawah ini ada beberapa hal yang harus kamu ketahui, lantaran bisa memicu penyumbatan air urin sehingga ginjal membengkak :

  1. Batu ginjal mampu menyumbat uretra.
  2. Ibu yang sedang mengalami proses hamil, rahim akan mulai mengalami pembesaran yang terkadang bisa menyebabkan uretra dan saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih tertekan.
  3. Terbentuknya jaringan parut yang disebabkan infeksi, operasi, atau terapi. jaringan ini bisa memicu penyempitan uretra.
  4. Terjadi penonjolan organ panggul keluar dari vagina.
  5. Saraf kandung kemih mengalami gangguan.
  6. Di area kandung kemih, saluran kemih, perut dan panggul yang mengalami berbagai jenis kanker ataupun tumor.

    Diagnosis Hidronefrosis

    Pada pemeriksaan pertama, biasanya dokter akan menanyakan gejala apa yang dialami sipasien, riwayat kesehatan, serta keluarganya. Tahap selanjutnya dokter akan memeriksa fisik kamu, seperti melihat kondisi sistem urin dan jua keadaan ginjal dengan cara menekan perut serta panggul dengan lembut. Dibawah ini ada beberapa tes yang bisa Anda lakukan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan penyakit ini mampu terjadi, yaitu :

    1. Darah kamu akan di tes untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi.
    2. Menguji urin, buat melihata ada darah di urin atau infeksi.
    3. Memindai ginjal agar gambarannya terlihat lebih jelas, yaitu dengan menggunakan CT scan ataupun USG.
    4. Memasukkan pewarna khusus ke dalam aliran darah dengan menyuntikkanya, untuk melihat keadaan, dan nantinya akan diamati memakai foto rontgen.

      Cara Mengobati Hidronefrosis

      Pengobaktan penyakit ini tujuannya adalah mengatasi aliran urin yang tersumbat, dan tentunya pengobatan akan di lakukan menurut penyebab dan tingkat keparahan sipasien. Umumnya jika penyakit tersebut di alami oleh wanita hamil, bayi, atau janin ini tidak membutuhkan penanganan.

      Biasanya wanita hamil yang mengalami penyakit ini, keadaan mereka akan mulai membaik setelah beberapa minggu persalinan. Nah, sedangkan bayi beberapa bulan setelah di lahirkan. Hanya saja, bayi tetap harus melakukan pemindaian bakal menghindari penyakit yang bisa saja terus berlanjut.

      Apabila ginjal yang membengkak disebabkan oleh uretra yang tersumbat, biasanya dokter akan melebarkan uretra serta urin akan di alirkan ke kandung kemih dengan memasang selang. Selain itu dokter juga bisa membuat saluran nefrostomi yang dapat mengalirkan urin dari ginjal ke luar tubuh.

      Tidak hanya itu saja, untuk menyembuhkan infeksi yang terjadi di saluran kemih Anda akan di berikan pereda nyeri beserta obat antibiotik. Selain beberapa penyembuhan yang telah di sebutkan tadi, biasanya dokter juga bisa menerapkan prosedur operasi demi mengatasi penyakit ini.

      Operasi yang di lakukan dokter berguna buat menangani pembengkakan yang terjadi di ginjal nan disebabkan oleh pembesaran prostat atau batu ginjal. Kalau timbul jaringan parut langkah ini juga akan di terapkan lantaran mampu memicu saluran urin tersumbat. Jika kanker-lah yang menyebabkan hidronefrosis terjadi, makan proses operasi gabungan bisa saja dilakukan menggunakan kemoterapi maupun radioterapi.

      Komplikasi Hidronefrosis

      Penyakit hidronefrosis bisa saja memunculkan komplikasi permanen seperti gagal ginjal yang di sebabkan oleh kerusakan ginjal. Hal ini mampu terjadi karena penanganan yang kurang tepat. Akan tetapi kalau salah satu ginjal sipengidap hidronefrosis masih berfungsi dengan normal, maka kemungkinannya kecil untuk gaga ginjal ini dapat terjadi.

      BACA JUGA :

      Penyakit Kuning Pada Bayi : Penyebab, Ciri-Ciri, Cara Mengobati

      Penyakit Kuning Pada Bayi : Penyebab, Ciri-Ciri, Cara Mengobati

      Penyakit Kuning Pada Bayi: Ketahui Penyebab Hingga Cara Mengobatinya
      Ilustrasi penyakit kuning pada bayi sumber | pixabay.com
      Apakah Anda pernah melihat bayi yang baru lahir dengan kondisi berwarna kuning? Atau mungkin malah hal tersebut terjadi pada anak Anda sendiri! Tenang saja kamu tidak perlu khawatir. Penyakit kuning pada bayi ini merupakan sesuatu yang normal terjadi pada bayi yang baru saja di lahirkan. Diperkirakan sekitar 60% bayi yang baru lahir kedunia memiliki warna kulit seperti kuning, masalah semacam ini dalam dunia medis sering disebut dengan jaundice atau ikterus.

      Maka dari itu, Anda disarankan untuk mengetahui apa itu penyakit kuning, penyebab, ciri-ciri, dan bagai mana cara mengatasinya. Di bawah ini ada beberapa penjelasan yang perlu untuk kamu ketahui.

      Penyakit Kuning Adalah?


      Penyakit kuning pada bayi merupakan perubahan warna menjadi kuning yang biasanya terjadi di kulit dan mata bayi yang baru lahir. Perlu Anda ketahui, bahwasanya ikterus ini biasanya akan menimpa bayi yang baru lahir, yang terutamanya bayi yang lahir dalam keadaan prematur atau kekurangan cairan. Kamu tidak perlu khawatir, sebenarnya penyakit tersebut dapat hilang dengan sendirinya maupun menggunakan bantuan pengobatan kurang lebih selama 1 atau 2 minggu.

      Selain itu hal ini akan dapat berbeda pada bayi prematur, untuk menghilangkan jaundice pada bayi tersebut akan membutuhkan waktu yang agak lama yaitu kurang lebih bisa sampai 2 bulan. Selain itu penyakit tersebut mampu menjadi lebih serius, dalam kasus yang terbilang jarang. Hal ini lantaran jika penyakit ini tidak diobati, bisa saja memicu kerusakan otak. Kamu sebagai orang tua harus tetap siaga, karena hal ini dapat menimbulkan masalah yang serius seumur hidup.

      Penyebab Penyakit Kuning Pada Bayi


      Penyakit ini dapat muncul ketika darah seorang bayi mengalami kelebihan bilirubin, yang merupakan pigmen berwarna kuning dan terdapat di dalam sel darah merah. Bilirubin ini sendiri akan dibuang dari darah oleh hati, yang pada akhirnya nanti akan di keluarkan oleh tubuh melalui proses fases. Perlu Anda ketahui bahwa ketika bayi masih di dalam kandungan, tugas tersebut akan dilakukan oleh organ hati siibu itu.

      tapi saat bayi sudah lahir, proses tersebut akan dilakukannya sendiri, nah lantaran bayi baru lahir ini lah, organ hatinya membutuhkan waktu untuk bisa memulai pekerjaannya tersebut dengan sendiri, karena dia belum mampu buat memecah bilirubin tersebut. yang pada akhirnya nanti akan menyebabkan bilirubin menumpuk didalam darah bayi dan memicu timbulnya warna kuning di kulit dan mata sibayi.

      Sedangkan pada bayi prematur sendiri, kemungkinan dia memiliki organ hati yang belum matang sehingga risiko untuk terkena ikterus ini menjadi lebih tinggi.

      Ciri-Ciri Penyakit Kuning Pada Bayi


      Sebelum kamu mulai memikirkan pengobatan apa yang akan dilakukan pada bayi, ada baiknya apa bila kamu mengetahui terlebih dahulu kondisi seperti apa yang akan dutunjukkan bayi ketika terkena penyekit tersebut, diantaranya ialah :

      • Hal ini akan ditandai dengan warna kulit yang menguning, dan dimulai dari wajah, dada, perut, hingga ke kaki.
      • Bagin berwarna putih yang terdapat dibola mata pun juga akan ikut menguning.

      Apabila Anda bingung bagaimana cara mengetahuinya, kamu bisa mencari tahunya dengan cara menekan secara lembut pada bagian hidung ataupun dahi bayi. Apabila kulit yang Anda tekan tampak menguning setelahnya, hal ini mungkin saja bayi Anda terjangkit jaundice yang ringan.

      Jika ada bayi yang memiliki kadar bilirubin tinggi di dalam darahnya, biasanya ia akan menunjukkan tanda-tanda semisal kurang mampu untuk mengisap payudara ibunya dengan baik, rewel, maupun menangis dengan nada yang cukup tinggi.

      Cara Mengobati Penyakit Kuning


      Sebagian besar penyakit kuning mampu sembuh dengan sendiri tanpa menggunakan obat-obatan. Anda bisa membantu mengurangi penyakit kuning yang terjadi pada bayi dengan cara mencukupi kebutuh nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Selain itu juga, memberikan asupa gizi cukup pun dapat membantu kerja tubuh sibayi dalam mengurangi kelebihan bilirubin tadi. Oh ya, kamu juga harus memastikan agar menyusui bayi paling tidak 8-12 kali dalam 1 hari.

      Tetapi, beberapa bayi dengan keadaan penyakit seperti ini juga memerlukan pengobatan. Mereka dapat disembuhkan dengan terapi cahaya yang sangat aman dan efektif yaitu fototerapi. Bayi akan ditempatkan dalam sebuah boks khusus yang disinari dengan sinar ultraviolet biru. Lalu sinar ini akan masuk ke kulit bayi yang mampu mengubah bilirubin menjadi mudah dikelola dan dibuang tubuh oleh bayi melalui air seninya. Selain itu, tubuh bayi tidak akan ditutupi apapun, kecuali matanya.

      Namun, jika bayi Anda tetap mengalami peningkatan birilubin padahal telah melakukan fototerapi, kemungkinan bayi tersebut memerlukan perawatan intensif. Hal ini bisa saja lantaran bayi memerlukan transfusi darah, agar darah yang mengandung bilirubin tinggi dapat digantikan dengan darah yang memiliki kadar bilirubin normal.