Tampilkan postingan dengan label personal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label personal. Tampilkan semua postingan
My Health Update

My Health Update

Hai teman-teman! Semoga semuanya dalam keadaan baik yaa. Maaf banget minggu ini telat untuk blogpost baru, karena minggu ini aku sedang fokus untuk recovery kesehatanku. Aku batuk sudah hampir 2 bulan, dan seminggu belakangan ini sering sesak napas ketika malam. Beberapa hari lalu aku sudah ke dokter spesialis paru, rontgen thoraks, dan tes lainnya. Puji Tuhan tadinya aku khawatir banget covid, ternyata penyebabnya adalah asam lambung yang naik hingga menekan ke tenggorokan. Puji Tuhan hasil pemeriksaan paru aku juga bagus. Setelah pengalaman ini, rasa bisa bernapas lega itu ternyata luar biasa nikmatnya. 

Aku sadar, akhir-akhir ini anxious sekali dan stress. Apalagi lihat perkembangan covid dan juga lihat teman-teman yang rasanya tidak ragu untuk bepergian dan liburan. Jujur aku mengkhawatirkan mereka, eh tapi malah jadi sakit sendiri. Aku sadar hanya bisa sekedar mengingatkan dan harus tetap fokus ke kesehatan diri sendiri juga keluarga terdekat. Belajar untuk melepaskan hal yang enggak bisa aku kontrol, belajar untuk beradaptasi dengan keadaan. 

Beberapa hari ke depan ini aku masih meminum obat dan mengusahakan untuk meredam stress. Aku meditasi jadi sehari 2x, perbanyak olahraga, dan enggak usah ngepush diri untuk bekerja terlalu keras dulu selama masa pemulihan. Untuk kalian yang membaca ini, semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan ya. I'll be back :)


With love,

Agnes Oryza


Cara Membangun Kebiasaan Membaca

Cara Membangun Kebiasaan Membaca

Salah satu resolusiku tahun 2020 ini adalah membaca minimal satu buku per bulan. Kenapa? Karena aku sadar ketika rajin membaca, kosa kata dan ilmu aku bertambah sekali, plus jadi lebih fokus juga. Aku terbiasa membaca dari kecil, dan seingatku per bulan aku bisa baca buku banyak sekali. Apalagi buku Harry Potter yang tebal itu, enggak sampai sebulan sudah selesai bacanya. Makin ke sini jadi makin sulit fokus untuk menyelesaikan satu buku. Jawabannya mudah, karena banyak sekali gangguan dari gadget dan social media. Hal lain yang aku sadar ketika banyak main gadget adalah jadi sulit fokus membaca buku, tidak sabaran, karena mata terbiasa melihat sesuatu dengan gerakan cepat. Caption di timeline IG aja bisa kapanpun diskip kalau malas baca, video juga bisa kita skip-skip sampai bagian yang benar-benar dibutuhkan. Baca blog dengan tulisan panjang seperti di blogku, juga pasti banyak yang skip :p Rasanya, kesabaran dan fokus itu harus dilatih lagi dengan cara rajin membaca buku. Nah gimana sih caranya supaya berhasil konsisten dan terbiasa membaca buku? 


Oh iya semangat membacaku juga membara banget gara-gara lihat documentary Bill Gates yang kemana-mana bawa tote bag isi buku banyak untuk dibaca ketika beliau ada waktu senggang. Terus banyak juga di Youtube yang mengulas cerita soal kebiasaan membaca orang terkenal seperti Barack Obama dan Elon Musk, wah ternyata banyak orang sukses di dunia ini yang punya kebiasaan membaca! Jadi makin semangat dong aku.... Ini adalah taktik aku supaya membaca bisa menjadi sebuah kebiasaan:


1. Sisihkan waktu untuk fokus membaca tanpa gangguan setiap harinya, at least 30 menit - 1 jam. Dan menurutku, penting sekali untuk meluangkan waktu itu bukan hanya saat sebelum tidur. Kalau kamu tipe yang gampang ngantuk pas lagi baca buku, biasanya membaca tepat sebelum tidur itu jadinya 'ngambang'. Karena baru 3-4 halaman udah ketiduran. Apalagi banyak jenis buku terutama yang non fiksi membutuhkan waktu untuk 'diproses' dalam keadaan sadar. Biasanya setiap baca buku non fiksi, setelah tutup buku aku selalu mengolah info yang baru aja aku dapet, dipahami lagi, direnungkan lagi, atau kalau perlu dicatat di notes jika ada yang penting banget. 

2. Perlahan-lahan pindahkan sedikit waktu yang biasanya digunakan untuk scroll social media tanpa tujuan jadi untuk membaca buku walaupun sebentar hanya 15 menit. Contohnya, ketika di perjalanan menuju kantor/mall. Pasti banyak banget kan dari kita selama 1 jam perjalanan itu bisa full main handphone. Nah coba diingat-ingat setiap kita udah cukup scroll social media, yuk sisihkan buat buka buku juga. Lumayan lho kalau dari 1 jam perjalanan, 15 menitnya jadi baca buku dan 45 menit buka social media. Nanti lama-lama bisa lebih balance.

3. Tentukan tujuan kamu kenapa membaca buku. Kalau aku pribadi, kerasa banget pas banyak baca otakku enggak 'tumpul' hahaha. Ketika berpikir akan sebuah masalah, aku jadi lebih cepat mencari solusi. Kedua aku jadi mudah fokus dan konsentrasi, karena selama yang dikonsumsi hanya social media otak aku beneran enggak sabaran dan enggak fokus. Maunya melihat secara cepat aja. Caption kepanjangan skip, video kepanjangan juga skip skip. Ah lelah jadi enggak mindful gitu lho sama apa yang dikonsumsi. Ketiga, kosa kata atau vocab aku bertambah banyak sekali ketika membaca baik itu kosa kata bahasa indonesia, inggris, atau prancis. Kosa kata yang banyak membantu sekali dalam pekerjaanku membuat konten.

4. Pilih buku yang kamu suka dan kamu butuhkan. Jangan memaksakan baca buku dengan tema yang enggak disukai atau hanya karena ikutan teman. Atau biasanya aku semangat membaca kalau lagi punya masalah tertentu dan bukunya related banget seperti memberikan solusi. Aku suka sekali membaca buku non fiksi kategori self-help, tentang mindfulness, self-love, kehidupan keseharian orang prancis, dan akhir-akhir ini biografi sosok yang aku idolakan. Untuk non fiksi yang aku kurang tertarik baca tuh biasanya tentang politik, ekonomi, dan sejarah. Untuk fiksi entah kenapa aku lebih nyaman membaca dalam bahasa indonesia daripada inggris, jadi banyak buku fiksi bahasa inggris aku yang belum selesai dibaca.

5. Punya reading list. Sejak punya kindle aku jadi bisa nentuin reading list dengan mudah dalam kindle, alias buku selanjutnya yang mau aku beli ketika buku yang ada sudah selesai dibaca. Sebelum ada kindle, aku selalu menulis reading list di buku agenda. Penting banget ini, misalkan lihat rekomendasi buku dari teman langsung dicatat, atau pas baca buku kita suka banget sama penulisnya bisa juga langsung cari buku lain dari penulis tersebut. Rata-rata cara penulisannya sama, jadi walau tema berbeda at least kita sudah enjoy dengan cara penulisannya.

6. Invest di alat atau aplikasi yang mendukung untuk membaca. Kalau buat penampilan aja enggak mikir pas belanja, masa buat investasi pikiran dan pengetahuan jadi pelit?? Karena di jaman sekarang, membaca tidak harus dari lembaran kertas. Seperti post aku sebelumnya, Kindle is my best investment in reading. Aku bisa bawa kemanapun tanpa repot dan tanpa berat di tas. Kalau kamu lebih suka mendengarkan, bisa dicoba juga mendengarkan audiobook. Di youtube ada, dan bisa juga berlangganan audiobook pakai aplikasi. 


Semoga postingan ini membantu ya, selamat membaca!


With love,

Agnes Oryza




Kindle 101

Kindle 101

Sudah 2 tahun aku pakai Kindle! Apa sih Kindle itu? Kindle adalah buku berbentuk elektronik yang dikeluarkan oleh Amazon. Pertama kali keluar tahun 2007 di Amerika, dan sekarang pastinya orang di seluruh dunia sudah banyak yang pakai. Aku sudah lama sekali tau ada Kindle, tapi enggak pernah terpikirkan untuk pakai karena aku selalu merasa Kindle hanya bisa digunakan di region Amerika. Tapi ternyata enggak tuh, aku share sedikit yaa pengalamanku menggunakan Kindle di Indonesia.


ALASAN AKU BELI KINDLE
Sejak aku tinggal di apartment berukuran studio di Jakarta, rasanya barang cepat sekali menumpuk dan bikin penuh sesak. Apalagi aku hobi membaca buku (terutama buku self-help), dan kerasa banget  semakin sering beli buku semakin banyak menghabiskan tempat di apartment mungilku. Waktu tinggal di rumah ortu di Bandung sih enggak kerasa kalau punya banyak buku, karena banyak tempat penyimpanan. Selain itu sering juga travelling dan suka membaca buku selama perjalanan... Biasanya galau banget tuh mau bawa buku yang mana karena kadang mood bisa berubah, alhasil aku suka bawa 2 atau 3 buku sekali trip. Just in case. Setelah b aca review sana-sini, akhirnya aku tertarik punya Kindle karena kayaknya kok praktis banget!! 

JENIS KINDLE YANG AKU BELI
Waktu awal mau beli pastinya searching lengkap dulu jenis-jenis Kindle karena ternyata beragam, ada yang biasa, Paperwhite, dan Oasis. Cari sendiri di web mereka yaa buat tau perbedaannya. Tahun 2018 aku membeli Kindle Paperwhite 7th Generation white, no ads seharga 2,4juta rupiah di Tokopedia. Ketika postingan ini ditulis pada Agutsus 2020 Paperwhite yang terbaru adalah 10th Generation dan pastinya lebih canggih fiturnya. Untuk storage Paperwhite 7th Generation ini adalah 8GB.

Yang aku beli no ads, karena males aja kalau sampai muncul iklan di Kindle. Lalu cari warna putih karena memang aku suka gadget yang berwarna selain hitam. Setauku sekarang Paperwhite 10th Generation malah warnanya ada 4 macam, ada yang pink juga! Oh iya ternyata Paperwhite ini best-seller di Amazon, harganya pas tengah-tengah tapi fiturnya beragam, salah satunya yang aku tertarik adalah brightness yang bisa diatur terang gelapnya. Waktu itu Kindle yang versi biasa enggak bisa diatur brightnessnya, dan kalau yang Oasis tuh waterproof tapi harganya enggak masuk budgetku plus ukurannya terlalu besar. Info terbaru lagi, Paperwhite 10th Generation sekarang sudah waterproof juga! :D Wah gila sih developnya cepat banget dalam 2 tahun. 


KENAPA BACA BUKU DI KINDLE?
- Hemat tempat, bayangin aja gadget tipis dan ringan ini memorinya 8GB bisa menyimpan sekitar 6000 buku. 6000 BUKU. WOW. Kayak bawa satu perpustakaan kan rasanya? Aku enggak perlu pusing juga mau bawa buku yang mana kalau bepergian.
- Baca pakai Kindle tuh matanya enggak lelah, karena Kindle tidak memakai blue light seperti tablet Android lainnya atau iPad.
- Membaca jadi lebih fokus, karena bayangin deh kalau baca buku digital via handphone atau laptop, pasti tergoda untuk sambil scroll social media dan banyak notifikasi yang menggangu.
- Anti-glare alias enggak silau ketika dipakai membaca di bawah matahari terik. Benar-benar seperti membaca lembaran kertas di buku!! 
- Bisa highlight kalimat favorit di e-book tanpa membuat bukunya kotor! Yess di Kindle ada fitur highlight seakan kita garisin buku pakai stabilo, terus bisa dilihat lagi kumpulan highlights kita.
- Fitur instant translate. Sejauh yang aku pakai, walaupun kita enggak connect ke internet tapi kita bisa mencari definisi setiap kata dalam bahasa Inggris yang kita bingung via Wikipedia. Jadi tinggal di klik aja katanya, nanti keluar pop-up potongan definisi dari Wikipedia.
- Bisa bookmark alias pakai pembatas buku tanpa harus khawatir pembatas bukunya hilang.
- Budget beli buku lebih hemat! Contohnya aja buku Oprah Winfrey - What I Know For Sure di Kindle harganya $11.96 (Rp 176.000,00), di toko buku seperti Periplus dan Kinokuniya harganya di Rp 450.000,-.
- Baterai awet banget, punyaku sekali charge bisa bertahan 1 bulan lebih.

Ini contohnya ketika aku lagi baca di bawah sinar matahari terik di pantai, layarnya sama sekali enggak memantulkan cahaya


Ini halaman depan ketika membuka Kindle Paperwhite 7th Generation. Layar hitam putih ya, jadi buku yang berwarna di sini bakal jadi B/W juga. Ada section Library (buku-buku yang kita punya), Reading List (wishlist buku yang ingin kita baca dan belum dibeli dari store Kindle Amazon), rekomendasi buku berdasarkan buku yang biasa kita baca. Di tab bagian atas ada web Goodreads untuk baca review buku, dan Kindle Amazon store untuk beli buku digital.


Ini isi dari library yang aku punya. Bakal ada tanda READ kalau kita udah selesai baca, dan ada angka persentase untuk buku yang belum selesai kita baca. Oh iya yang tulisan SAMPLE itu adalah buku sample yang aku download dari store Kindle Amazon, jadi sebelum memutuskan membeli kita bisa download sample dulu untuk liat isi bukunya seperti apa.



CARA BELI E-BOOK DI KINDLE?
Nah ini yang paling sering ditanyakan. Sumber e-book sebenarnya banyak, tapi Kindle support format MOBI, ini format yang paling nyaman untuk dibaca di Kindle. Aku juga punya buku bentuk PDF, tapi pas dibaca di Kindle menurutku kurang nyaman karena size font jadi tidak teratur, dan susah untuk diatur zoom in/out. 

Cara termudah:
Beli e-book via Kindle Amazon langsung, tinggal klik 'Store' yang ada di bagian atas home Kindle kamu. Itu diklik langsung bukunya masuk ke device Kindle secara otomatis dalam hitungan detik. Belinya enggak susah, aku sign up Amazon via web dan mendaftarkan kartu kredit untuk transaksi. Enggak punya kartu kredit?? Gampang, kamu bisa pakai Jenius kok!

Cara lain yang agak effort:
Kalau kamu iseng bisa banget cari e-book gratisan dari berbagai sumber website tinggal googling aja. Nah formatnya ini enggak selalu MOBI, biasanya dia format EPUB. Jadi setelah kamu download bukunya dari web, download aplikasi CALIBRE di laptop dan di situ buku format apapun bisa diubah ke MOBI. Plus CALIBRE ini berguna juga untuk transfer e-book dari laptop ke device Kindle. 

Pakai smart cover yang aku beli murah banget di AliExpress, enggak bulky dan otomatis nyala Kindle-nya ketika dibuka covernya

KALAU MAU BACA BUKU BERBAHASA INDONESIA GIMANA?

Ini juga pertanyaan yang paling banyak ditanya ke aku. So far ebook yang aku baca di Kindle menggunakan bahasa Inggris, aku belum pernah punya ebook bahasa Indonesia. Kalau kamu sudah punya ebook berbahasa Indonesia, bisa coba diubah formatnya pakai aplikasi Calibre tadi. Aku pernah juga iseng searching ebook yang dijual di website Gramedia, tapi ternyata formatnya khusus untuk dibaca di aplikasi Gramedia via iOS atau Android dan tidak bisa didownload. 


MASIH BELI BUKU FISIK SETELAH PAKAI KINDLE?

Aku masih beli beberapa buku tertentu seperti buku hardcover berwarna yang banyak foto dan ilustrasinya, buku karya teman sendiri, dan kadang beli buku novel yang bahasa Indonesia juga karena somehow untuk buku fiksi lebih suka membaca pakai bahasa Indonesia. Tapi jarang sekali... jadi yang paling sering aku pegang ya Kindle, isinya mostly adalah buku self-help atau non fiksi yang lebih banyak tulisan dan minim gambar. 


Semoga tulisan ini bisa memberi informasi berguna yaaa, thanks for reading!


With love,

Agnes Oryza


5 Kebiasaan Selama Pandemi yang Membuatku Tetap Waras

5 Kebiasaan Selama Pandemi yang Membuatku Tetap Waras

Hai, apa kabar kalian? How do you feel? Apapun yang kalian rasakan saat ini, aku berdoa semoga kalian sehat. I do really miss 'normal life', tapi tidak dipungkiri aku juga sudah terbiasa dan merasa cukup nyaman dengan keadaan saat ini. Ternyata sudah 5 bulan aku di rumah Bandung, padahal rencana awalnya hanya 2 minggu untuk karantina mandiri. Ah keadaan memang tidak pernah pasti. Dibalik semua ketidakpastian itu, aku sendiri berusaha tetap waras walaupun banyak di rumah saja. Pasti sih muncul perasaan rindu pergi kesana kemari, rindu masa-masa bisa berkumpul normal dengan teman-teman. Tapi saat ini aku hanya fokus ke apa yang bisa aku kerjakan selama di rumah, gimana caranya supaya I feel good everyday:


1. Ingat untuk bersyukur
Ini hal pertama yang aku lakukan setiap bangun tidur di pagi hari. Langsung mengucap syukur masih bisa bernapas lega, pakai selimut hangat, ada keluarga di rumah, dan sinar matahari hangat yang mengintip dari balik tirai. Start my day with grateful heart is life-changing!

2. Membuat daily to-do-list yang masuk akal
Pastinya perubahan ini membawa kebiasaan/kegiatan baru di rumah. Aku sebagai content creator di masa pandemi dengan tidak ada meeting/event di luar , harus bisa membagi waktu di rumah supaya tetap produktif tapi tidak stress dan overwork. Kuncinya sih aku selalu menulis daily to-do list yang jelas tapi juga masuk akal di buku agenda. Tidak perlu memaksakan banyak hal dikerjakan dalam satu hari. Dengarkan kemampuan badan. Puas banget rasanya kalau setiap malam bisa checklist to-do list!

3. Jalan kaki 1 jam setiap pagi
Setiap orang mungkin berbeda, tapi aku membutuhkan olahraga teratur supaya badannya terasa nyaman dan ringan. Kalau lama enggak gerak, duh ada aja problemnya. Ya sakit kepala, nyeri leher, dll.  Aku biasanya ikut kelas bikram yoga, tapi selama pandemi studio yang biasa aku datangi tutup. Makanya selama di rumah aku mengusahakan tetap olahraga ringan: jalan kaki 1 jam setiap hari di area komplek. Kadang kalau lagi bosan, aku dan orang tuaku cari tempat trekking yang sepi di Bandung. Ah rasanya badan segar sekali!

4. Stop bekerja diatas jam 6 sore
Kalau kerja sendiri dari rumah, sering banget bisa lupa waktu dan kebablasan sampai malam. Padahal istirahat itu sama pentingnya. Jam kerja aku tetapkan mulai dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore, setelah itu aku fokus untuk quality time sama keluarga dan me time! Malam hari aku suka banget menghabiskan waktu untuk menonton, main Animal Crossing di Nintendo Switch, atau baca Kindle. Setelah menerapkan ini, keesokan harinya aku jadi semangat kerja lagi!

5. Komunikasi dengan teman/saudara pakai video call
Seringkali chat aja rasanya tidak cukup, kayak ngambang gitu. Makanya beberapa bulan ini aku merasa video call lebih efektif! Rasanya jauh lebih baik daripada hanya chat, dan mengobati sekali perasaan rindu. Apalagi aku juga jadi melakukan video call bareng teman yang sudah lama tidak mengobrol dan bertemu, lumayan deh jadi tau kabar mereka lebih banyak dan enggak cuma nonton daily life mereka dari IG stories ;D


Kalau kamu, apa yang kamu lakukan selama pendemi supaya tetap waras? Share yaa di kolom comment di bawah ini :)


With love,
Agnes Oryza

Hello 2020

Hello 2020

Oohh.... Time flies so fast!! 2019 untuk aku berjalan sangat sangat cepat, bahkan sekarang udah tanggal 19 Januari aja aku enggak sadar. Rasanya dunia ini bergerak semakin cepat.... Aku mau cerita sedikit, 2019 buatku sungguh luar biasa. Banyak sekali hal yang terjadi diluar rencanaku namun hasilnya lebih baik. Bisa kesampaian Europe trip bareng teman-teman tersayang, launching Nestalgia, bisa bekerja sama dengan brand-brand besar, bertemu banyak orang baru yang membawa angin segar dalam hidupku, last but not least... I have my own team! God is great!! Banyak juga hal yang membuat hati rasanya teriris-iris, tapi berkat hal itu aku merasa semakin kuat, dewasa, dan bijaksana. Ternyata benar kalau berserah pada Tuhan rasanya hati ini lebih damai, 2019 buatku belajar untuk hidup tidak ngotot. 



Setiap tahun aku selalu share resolusi tahun baru di blog (resolusi 2018, 2019), sebenarnya supaya aku sendiri bisa mudah mengakses dan di akhir tahun selalu mengecek apakah sudah terlaksana atau belum. Dan hal wajib di awal tahun yang selalu dilakukan, juga pernah aku share di sini. Siapin buku agenda dan jurnal baru, bersih-bersih kamar, dll. Busy January! Nah resolusi aku di tahun 2020 adalah:

1. Limit my gadget time
Distraksi paling susah ditolak adalah melihat handphone. Ya kerjaanku memang di social media, tapi kalau seharian scrolling Instagram gak jelas dan cuma nonton video Youtube doang banyak banget hal lain yang terbengkalai. Handphone juga yang membuat jam tidurku berantakan, jadi anggapannya susah tidur ya padahal asik liat handphone aja sampai larut malam! Mataku juga jadi gampang lelah karena terlalu banyak kena radiasi layar. Nah makanya penting bangeett buat membatasi gadget time. setelah bangun tidur, usahakan minimal 1 jam tidak langsung melihat handphone. Lebih baik berdoa, minum wheatgrass shot, dan sarapan. Baru deh setelah itu cek-cek HP. Satu jam sebelum tidur juga sebaiknya HP sudah dijauhkan supaya tangan enggak 'gatal' mau ambil. Fokus aja untuk relaks, dan gunakan waktu untuk membaca atau membuat to-do list untuk keesokan harinya.

2. Finish at least 1 book per month
Masih berkaitan dengan membaca sebelum tidur tadi, karena goalsku tahun ini adalah membereskan baca minimal 1 buku per bulan. Siapa di sini yang sering beli buku tapi enggak ada yang diselesaikan bacanya dan akhirnya cuma numpuk? In my case rajin beli buku di Kindle tapi yang selesai kebaca hanya sedikit. Padahal membaca itu penting banget, selain memperkaya ilmu, juga memperkaya vocabulary dan tata bahasa kita.

3. Work consistency
Resolusi 2019 yang aku ulangi di tahun ini, karena banyak banget hal yang masih missed dalam urusan pekerjaan di tahun lalu. Ya itu, kurang konsisten. Ini aja blog udah terbengkalai lamaaa banget, sad! Tahun ini harus belajar lebih konsisten lagi, mencoba untuk lebih rajin update konten di blog (karena blog adalah platform pertama aku dari 2009), Youtube, dan Instagram. Tentunya selain konsisten, konten yang dibuat juga harus punya value. Nah supaya terlaksana harus direncanakan dan bisa mengatur waktu dengan baik, makanya to-do list aku di buku agenda tahun ini semakin detail dan dibuat dengan timeframe yang make sense.

4. Workout 3 hours per week
Tahun kemarin badanku sering kerasa aneh, terutama area dada sering terasa kurang nyaman. Pas cek ke dokter, katanya ini dipengaruhi ketidakseimbangan hormon. Nah untuk mengatasinya olahragaku per minggu at least harus 3 jam. Wah selama ini sih aku juga olahraga tapi kurang banget, enggak sampai 3 jam per minggu. Jadi tahun ini supaya terpenuhi, aku lagi suka banget ikut kelas bikram yoga (1,5 jam per sesi) dan harus lebih rajin lari atau berenang aja di apartment. Karena sehat itu perlu usaha :D

5. Smart shopping
Dari pertengahan tahun kemarin aku udah sadar ini, karena di apartment tipe studioku yang kecil ini barang-barangnya udah menumpuk banget! As a blogger aku bersyukur sekali mendapat banyak privillege dikirimin produk dari berbagai brand, nah makanya aku harus lebih wise untuk tidak membeli barang yang sudah ada di apartment. Misalkan product beauty, kalau enggak butuh banget ya pakai aja yang udah ada tanpa harus membeli baru. Untuk urusan fashion, kalaupun beli adalah fashion item yang long lasting atau beli untuk support local brand. No more belanja kalap apalagi kalau sale di mall. Urusan jajan juga harus seimbang, sebisa mungkin belanja bahan masakan dan masak sendiri di apartment. Jajan di luar kalau lagi kumpul sama teman aja atau ada urusan meeting. Penghematan jadi lumayan banget, buat nabung hari tua, nambahin budget travelling atau membeli my dream bag since teenager!


Semoga tahun 2020 membawa berkat bagi kalian semua, thank you so much untuk selalu setia dan support aku....



With love,

Agnes Oryza


Hello 2019

Hello 2019

Kaget tiba-tiba udah tahun baru! Banyak banget orang yang bilang 2018 itu semacam pemanasan menuju 2019... Kalau bagi aku sih pemanasan udah dari 2017, puji Tuhan 2018 banyak plan yang terealisasi, jadi 2019 ini yang penting on track dan ditambah beberapa resolusi baru. As much as I love 2018, I'm so excited to face the new 2019!


Seperti biasa setiap awal tahun aku selalu melakukan hal ini (Things To Do on New Year) dan menulis resolusi di blog juga supaya archive-nya jelas dan bisa dibuka kapanpun. Resolusi tahun 2018 ingin lebih adventurous, checked! Lebih produktif, checked! Learn new things, checked! Kuncinya? Selalu bersyukur biar Tuhan kasih berkatnya lebih dan lebih, juga agak 'keras' sama diri sendiri biar hasilnya nyata. It workssss. Kalau resolusi 2018 aku seperti ini, 2019 mau apa ya?


1. Lebih wise mengelola uang
Kerjaan aku bukan yang tipe penghasilan tetap, kadang banyak, kadang sedikit. Enggak bisa diprediksi. Jadi mengelola uang itu penting banget! Tahun kemarin berhasil pakai aplikasi AntiExpense (free) untuk mencatat income dan outcome jadi aku tau persis uang larinya kemana aja, sekecil apapun bisa dicatat dan ditrack dengan mudah. Buat apa sih dicatetin? Buatku penting banget karena jadi tau per bulan keluar uang transport berapa, beli kebutuhan fashion berapa, uang makan habis berapa. Di akhir bulan evaluasi sendiri, kalau dicatat jadi sadar "oh ya ampun bulan kemaren ngapain ya budget beli baju sampai segini banyak", "astaga jajan diluar kok sedikit-sedikit tapi kalau ditotal lumayan bisa buat beli tiket pesawat". Jadi bulan berikutnya lebih dikontrol dan sebisa mungkin ditekan budget yang enggak penting amat.

Selain itu aku udah setengah tahun lebih pakai Jenius, nabung jadi gampang banget bisa diatur dari aplikasi! Intinya harus lebih wise mengelola uang di 2019 dan bisa mengerem budget gak penting karena WISHLIST aku banyak banget mulai dari travelling, beli tas impian, sampai wedding pun (biar kata jodohnya belum ketemu) harus di-planning dari sisi keuangan. Makanya Dream Saver aku di aplikasi Jenius banyak biar setiap ada income, langsung deh dibagi-bagi ke tabungan dan jangan lupa buat dana darurat juga kayak Kak Alodita.


2. Konsisten dalam pekerjaan
Tahun 2019 harus lebih konsisten dalam pekerjaan, terutama bikin konten di Instagram, blog, dan Youtube yang tahun lalu agak keteteran. Karena konsisten adalah kunci suksesnya para content creator :p Suka janjiin blogpost seminggu 2x, eh taunya cuma sebulan 1x! Harus lebih pintar atur waktu, apalagi di 2019 ini kerjaanku bertambah karena akan launch clothing line yang udah aku siapin dari tahun lalu. Ditunggu yaaa!


3. Lebih rajin olahraga
Ini nih payah banget tahun lalu kurang konsisten olahraganya, I do workout seminggu 2x aja, dan setelah mendengarkan kebutuhan badanku sih I need more! Selain itu aku liat keluargaku, mami dan eyang yang selalu rajin olahraga kok pada semakin awet muda. Skincare aja enggak cukup guys ternyata, aku mau keliatan awet muda dan sehat jadi harus banget ditambah porsi olahraga tahun ini. Oh iya aku juga lagi cari aplikasi home workout yang oke, minta sarannya dong dari kalian yang pakai... Tulis di comment section di bawah yaa.


4. Meditasi setiap hari
Bangga juga nih sama diri sendiri, tahun lalu berhasil memulai meditasi. Kenapa aku butuh meditasi? Karena dengan kerjaan aku di dunia socmed dan tinggal di Jakarta yang cukup stressful, pikiranku sering banget 'lari-lari' dan gak bisa diam! Sering banget sampai susah mau tidur, karena otaknya mikir terus gak berhenti. Setelah rajin meditasi setiap hari, pikiran aku bisa lebih fokus dan relaks, kalau ada perasaan gak enak bisa lebih mudah let go. Of course panduan meditasi banyak banget di Youtube, tapi aku sangat terbantu dengan aplikasi Simple Habit (bisa gratis, bisa subscribe per bulan/tahun). Aku pemula banget jadi masih harus meditasi dengan panduan gini, apalagi dalam aplikasinya banyak banget macemnya mulai dari meditasi pagi hari biar fokus, meditasi biar tidur nyenyak, meditasi pas broken heart, meditasi dalam keadaan sakit. So helpful!


5. Mempelajari bahasa baru
Aku ingin banget bisa berbahasa Perancis, tahun lalu mau daftar kursus belum jadi juga tapi at least udah mulai belajar dari aplikasi Duolingo dan Tinycards (keduanya related apps). Masalahnya belum maksimal karena belum setiap hari, I wish tahun ini bisa ketemu mentor private french lesson yang pas.


Sekian sharing resolusi 2019 aku, kalian juga boleh kok sharing resolusinya di kolom comment di bawah ini pasti aku baca ;)




With love,

Agnes Oryza

Inikah yang Dinamakan Quarter Life Crisis? OMG!

Inikah yang Dinamakan Quarter Life Crisis? OMG!

If you notice, aku lagi jaraaang banget nulis di blog. Bahkan beberapa hari ini, aku juga lagi mengurangi untuk update di Instagram baik itu foto maupun stories. I'm not at my best version right now dan rasanya aneh gitu kalau berbagi soal sad things di social media, I just don't wanna spread the negative vibes dan bikin orang lain ikutan sedih.



Hal ini mungkin udah terjadi selama beberapa bulan tapi minggu inilah puncaknya. Aku sering merasa sedih, mudah tersinggung, terlalu banyak mikir, kerjaan jadi enggak beres, enggak ada motivasi, dan lebih parahnya aku mulai menyalahkan diri sendiri karena 'rasanya' enggak mampu menyelesaikan apapun. Then I'm questioning myself: what do I want in this life? What if? Gimana kalo gini? Gimana kalo gitu?

Lalu aku tersadar: apakah ini yang disebut orang-orang sebagai 'quarter life crisis'?
quarter-life crisis is a period of life ranging from twenties to thirties,in which a person begins to feel doubtful about their own lives due to stress associated with the transition to adulthood. 
- Wikipedia


Oh damn.


It's just happen. Kalau dipikir sih aneh juga karena setahun belakangan ini I almost got everything I want, everything I wished for. Material things, banyak. Close friends, ada banget. Supportive family, selalu ada. Travelling, sering.

Ternyata akar masalahnya bukan di benda, atau orang lain, melainkan diri sendiri. I battle against myself right now. Entah gimana prosesnya, pokoknya saat ini aku merasa: I'm not good enough. 

Aku percaya kebahagiaan itu kita sendiri yang memutuskan, bukan dari orang lain. Jadi kalau lagi merasa sedih gini yaaa yang bisa recovery tuh diri sendiri, orang lain hanya membantu. Saking bingungnya sama diri sendiri, selama off libur Lebaran kemarin yang ada banyak melamun, dikit-dikit nangis, scrolling buka feed Instagram eh kok yang ada malah kesel, tidur - makan - tidur lagi. I'm feeling so unproductive sampai akhirnya sadar, yaudah deh ngerjain apa kek gitu walaupun sedikit-sedikit at least ada progress. Mulai cuci piring (simple banget kan), lalu mulai lari lagi di treadmill, eh keterusan mulai misahin baju yang enggak kepakai lagi, beresin skincare cabinet, baca buku, baca Alkitab. 

At least walaupun perasaan berantakan sekarang, tapi kamar rapi dan mendekatkan diri lagi sama Yang Diatas. 
SOUNDS BETTER.

Aku enggak tahu ini akan berlangsung berapa lama, semoga sih enggak lama ya! Karena kalau baca-baca menurut penelitian hal ini normal banget dialami sama yang berumur 25-30 tahun. Intinya sekarang dijalani dan dinikmati dulu deh, what doesn't kill you makes you stronger, setuju?


Tadi pas googling dapet beberapa hal yang bagus buat dipraktekkin:

1. Stop comparing yourself to others
Wah ini bener banget, mau segimana suksesnya kamu tapi kadang ada aja celah untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Punya definisi bahagia menurut kamu sendiri itu penting! Kalau mau, sementara off dari socmed dulu biar enggak kebanyakan julid liat hidup orang lain yang 'kelihatannya' lebih happy.

2. Identify the root cause
Mundur sedikit ke belakang, dan coba cek apa sih hal yang paling bikin kamu khawatir atau enggak nyaman? At least kalau udah tau alasan atau triggernya darimana, bisa cari solusinya dari situ. 

3. Be kind to yourself
Susah-susah gampang dipraktekkin kalau lagi kayak gini, tapi harus selalu inget bahwa kita harus sayang sama diri sendiri. Calm yourself kalau crisis begini enggak akan bertahan lama, jangan sampai saking sedihnya juga badan enggak keurus. Stay healthy, tetap jaga pola makan, jangan lupa vitamin, kalau bisa olahraga ringan bagus banget (memicu hormon biar lebih happy), dan mulai untuk peduli dengan your own feelings diatas perasaan orang lain. 

4. Talk to others
Ini juga hal yang membuatku kuat, keluarga dan teman-teman yang positif dan selalu supportive. Memang kalau lagi begini sih enakan sendiri dan merenung, tapi sharing ke orang terdekat somehow bikin aku merasa lebih ringan dan dapet solusi-solusi yang sebelumnya enggak terpikirkan.

5. Research
Setelah tahu apa masalahnya, coba berpikir sejenak dan cari tahu solusinya. You know yourself better than anyone. Mungkin kamu butuh break sejenak dari kerjaan, butuh liburan, atau mungkin butuh kegiatan baru? You decide. 

6. Be grateful
Jangan lupa untuk bersyukur sekalipun untuk hal-hal kecil yang kamu dapat setiap harinya. Bangun tidur masih bernapas dengan lancar dan sehat? Thank God. Perjalanan hari ini ke kantor enggak macet? Thank God. Enggak kehabisan ketoprak favorit pas jam istirahat kantor? Thank God. Just thank God for everything dan selalu berdoa untuk minta ketenangan dan kedamaian hati. Itu aja, enggak usah muluk.


Oh iya sekarang ini aku lagi baca buku bagus banget: The Subtle Art of Not Giving A F*ck by Mark Manson. One of the best self-help book I've ever read. Dapetnya di Periplus, bisa online atau ke tokonya langsung. Recommended banget, banyak kalimatnya yang somehow bikin aku lebih lega dan lebih mengerti proses 'crisis' ini.



Well sekian curhatan kali ini, thank you so much udah mau baca... I hope you guys all feeling well and blessed! Be back soon with better and stronger me.


With love,

Agnes Oryza

Hello 2018

Hello 2018

Thank you 2017, you're amazing! Kalau lihat ke 2017 rasanya hampir enggak percaya banyak resolusi dan wish yang tercapai, even I got more than I asked. God is good all the time! Not to mention 2017 juga diwarnai dengan banyak peristiwa yang mengubah cara pandang aku dalam hidup,   pokoknya belajar banyak banget dan siap untuk 2018 ini. Seperti biasa setiap awal tahun selalu dimulai dengan ritual yang sama, punya jurnal tahunan baru untuk menulis planning, to-do list, dan juga resolusi. Aku udah menulis resolusi sedetail dan serealistis mungkin di buku jurnal, dan mau share my 5 main resolutions this year disini:



Learn new things
I feel like I have so much energy, tersadar tahun lalu kegiatan banyak banget dan padat tapi enggak cape-cape. Rasanya ingin melakukan banyak hal baru dan seru, apalagi (mumpung) belum 30 tahun umurku. Orang bilang sih sebelum umur 30 just do what you want to do, karena kapan lagi? Makanya tahun ini aku mau belajar banyak hal baru seperti: mermaiding alias berenang ala mermaid (gara-gara ikut Mermaid Academy pas di cruise kemarin jadi ketagihan!) nah tahun ini rencana mau sign up freedive course biar semakin mantap. Aku juga mau belajar french, hand lettering, dan masih banyak lagi hal baru yang ada di list. Super excited!


Practise mindfulness
Ada sebuah momen di 2017 dimana aku merasa terlalu sibuk merhatiin social media dan kebanyakan fokus ke gadget, yang pada akhirnya jadi enggak menikmati momen sesungguhnya. The beautiful moment just passed by tanpa kerasa apa-apa dan pikiran jadi susah fokus! Dunia digital sekarang cepet banget dan menyita banyak pikiran kita, bener gak? Apalagi kerjaan aku juga banyak di socmed, rasanya kalau digital detox dan off gadget kelamaan yang ada jadi melewatkan banyak opportunity. Untungnya aku nemu buku Modern Mindfulness by Rohan Gunatillake, isi bukunya bagus banget gimana caranya kita bisa hidup mindful dengan cara wise menggunakan teknologi dan belajar meditasi. 2018 harus lebih fokus dan be present!


Self-love
My closest friends remind me this topic a lot. Be kind to yourself! Caranya ya macem-macem, sediakan waktu buat diri sendiri, lakuin hal dan hobi yang kita suka, kasih reward setelah berhasil melakukan sesuatu atau melewati hari yang panjang, tau kapan harus bilang 'yes' atau 'no', dan stop blaming yourself. Self-love penting banget karena kalau kita enggak cinta sama diri sendiri dulu, gimana bisa mencintai orang lain?


Say yes to adventures
2017 adalah tahun yang adventurous buat aku. Sebelumnya aku city girl banget yang jarang bepergian, eh tahun lalu banyak banget travelling ke tempat yang belum pernah aku datangi  and it changed my life. Ternyata bener, experience yang didapat selama travelling itu banyak membuka mata dan pikiran, jadi banyak bersyukur karena melihat ciptaan Tuhan yang luar biasa, juga ngepush aku untuk keluar dari zona nyaman. Thank God aku punya travel partners terbaik, can't wait for more adventures ahead!


Be more productive
2018 saatnya lebih produktif dalam kerjaan, lebih konsisten dalam blogging dan membuat konten, dan juga aku berencana untuk punya sebuah bisnis baru! Manage waktu adalah tantangan buat aku, makanya butuh banget punya planner journal biar bisa matang perencanaannya dan enggak ada hal yang terlewat. 


Kalau kamu, apa resolusinya di 2018 ini? Semoga dilancarkan dan 2018 menjadi tahun yang penuh berkat yaaa....

Jadwal Period Pas Summer Holiday? Ini Yang Aku Lakukan

Jadwal Period Pas Summer Holiday? Ini Yang Aku Lakukan

Kalau kamu follow Instagram @agnesoryza pasti ngeh kalau akhir-akhir ini aku lagi sering travelling. Thank God! Ada aja kesempatan berlibur atau dapat kerjaan untuk pergi melihat bagian Indonesia lain yang belum pernah aku datangi. Nah kali ini aku mau bahas hal yang cukup krusial, gimana kalau jadwal mens kita cewe-cewe ini pas banget summer holiday? Mau berenang, snorkeling, atau diving jadi agak ribet kan... So, what can we do?

Kalau liburannya enggak berhubungan dengan air sih enggak masalah ya, tapi kalau tau bakal banyak berenang, gimana dong? Udah jauh-jauh ke tempat liburannya masa melewatkan momen fun enggak bisa berenang dan enggak bisa foto di air... Well ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

1. Pasrah aja
Banyak yang bilang sebenernya "Kak kan enggak masalah kalau di dalam air enggak bakalan keluar tuh mens". Memang betul, tapi aku perhatiin beberapa tempat wisata air terutama waktu ke NTT tuh minim kamar mandi... Kalaupun ada, jauh harus jalan kaki dulu dari lokasi air terjun atau pantainya. Kebayang kan ribetnya pas keluar dari air, kalau pas mensnya udah hari kesekian sih enggak masalah ya... Tapi kalau lagi banyak-banyaknya? Duh pasti ribet banget!


2. Pakai tampon
Waktu ke Sumba kemarin tuh pas banget sama jadwal mens. Aku udah maleess banget mikirinnya. Akhirnya keidean untuk belajar pakai tampon biar bisa tetap berenang pas lagi mens. Cari-cari di Guardian/Watsons nemunya cuma tampon merk Natracare ini, harganya lumayan mahal sih sekitar 100ribu satu box. 



Googling sana-sini aman gak sih pakai tampon, karena aku takuuuttt banget belum pernah pakai! Kalau dari hasil googling sih aman banget, asal harus perhatiin waktu pemakaiannya jangan sampai terlalu lama. Mendekati hari keberangkatan, aku mundur teratur dari si tampon dan memutuskan untuk pakai cara berikut.


3. Minum Obat Pengatur Mens
Dapet ide untuk pakai obat pengatur mens ini dari teman yang pernah konsumsi waktu mau umroh supaya lancar ibadahnya. Well, aku enggak pernah minum obat aneh-aneh tapi kali ini demi liburan yang lancar dicoba juga akhirnya!

Aku dapet rekomendasi dari temenku yang dokter, obat Primolut-N untuk pengatur mens. Detail kegunaan, cara minum, dan side effect silahkan di googling sendiri yaaa.... Obat ini harus dengan resep dokter kalau belinya di apotik besar seperti Kimia Farma atau K-24, tapiii ternyata bisa dibeli gitu aja kalau carinya di apotik kecil. Waktu itu aku mau ke dokter tapi antriannya lama banget dan lagi buru-buru, akhirnya bermodalkan googling dan nanya ke apotekernya aku beli secara bebas.


Siklus mens aku selalu teratur, jadi tanggalan di aplikasi period timer gitu pasti pas perhitungannya in my case. Obat Primolut-N cara minumnya harus dari 3 hari sebelum jadwal mens, sehari diminum 3x di jam yang sama (kalau aku sih 8 jam sekali) sampai maksimal banget 10 hari. Aku biasanya cuma minum sampai 6 hari tergantung jadwal tripnya. Begitu stop minum obatnya, 2-3 hari kemudian kamu bakal mens seperti biasa.

Obat ini berhasil bangeeett di aku selama trip Sumba kemarin, sama sekali enggak mens walaupun perut udah berasa agak begah yaaa kayak udah mau dapet tapi aman! Lalu enggak ada side effect yang aku rasain juga sih, jadi so far so good praktis banget enggak perlu khawatir. Disini aku enggak menyarankan kamu 100% untuk coba dan beli bebas karena setiap orang kan beda-beda masalahnya, kalau kamu ragu bisa langsung konsultasi ke dokter ya!


Thank you for reading, semoga tulisan ini berguna!


With love,
Agnes Oryza



How I Deal With Acne

How I Deal With Acne

Sejak aku mengalami momen jerawatan tahun 2016 lalu, aku jadi sadar bahwa kulit yang berjerawat itu enggak melulu soal skincare yang kurang tepat. Seringnya kita enggak sadar kalau ada sesuatu yang enggak beres dalam tubuh, dan tubuh mengirim 'sinyal' dalam bentuk jerawat. 


Ceritanya Februari 2016 lalu mulai muncul jerawat di area pipi dan rahang, dan dagu. Munculnya sih satu persatu. Satu muncul, kempes, lalu bermunculan lagi jerawat lainnya. Sampai puncaknya di Juli 2016, semakin banyak jerawat aktif yang muncul bersamaan lagi-lagi di area pipi, rahang, dan dagu. Di setiap area bisa ada 3-5 jerawat meradang yang ukurannya lumayan menggangu. Memang masih bisa ditutup dengan concealer sih, tapi aku enggak bisa tinggal diam membiarkan jerawat ini terus bermunculan. Masalahnya kulitku jarang berjerawat, ya paling kalau menjelang mens aja ada 1 atau 2 lalu selesai. 



Kondisi kulitku Juli 2016, banyak jerawat besar meradang di area pipi, rahang, dan dagu.


Karena merasa ada sesuatu yang enggak beres, aku mulai menganalisa apa yang terjadi sampai jerawat ini bermunculan non stop:
  • Kebingungan pertama adalah, aku enggak gonta-ganti skincare sama sekali. Waktu Februari 2016 itu aku lagi pakai SK-II mix dengan Laneige Water Bank, bukan sesuatu yang baru karena aku udah pakai SK-II selama 2 tahun.
  • Mungkin faktor gaya hidup yang agak berantakan, dalam artian makan kurang dijaga, kurang makan buah dan sayur, banyak begadang, dan malas olahraga.
  • Jerawat hanya muncul di area pipi, rahang, dan dagu... Which is setelah aku googling jerawat di daerah situ adalah jerawat yang disebabkan oleh hormon yang kurang seimbang.

Karena yakin banget semua ini bersumber dari dalam tubuh, aku cari tahu cara mengurangi jerawat dari dalam, bukan hanya dengan skincare. Setelah googling sana-sini akhirnya menemukan metode Elimination Diet. Jadi intinya elimination ini dilakukan dengan cara menghindari makanan-makanan yang dianggap berpotensi menimbulkan alergi (dalam masalahku jadi jerawat) selama kurang lebih 21 hari. Di hari ke-22, kita mulai bisa memperkenalkan lagi sedikit demi sedikit makanan yang ada dalam list pantangan. Makanan yang biasanya dianggap berpotensi menimbulkan jerawat contohnya:
- susu dan produk olahan susu (es krim, keju, butter)
- kacang kedelai dan olahannya (tahu, tempe, kecap)
- kacang-kacangan
- seafood
- alkohol
- gluten (gluten grains biasanya ada dalam tepung, cereal, cookies, dll)
- makanan yang mengandung pemanis buatan


Saat itu aku berniat melakukan elimination diet dan clean eating selama 21 hari dengan menghindari makanan-makanan diatas. Aku makan lebih banyak sayur dan buah, dan aku tetap makan nasi sih tapi dengan lauk masakan rumahan yang sehat. Selain itu aku juga tidur lebih awal, rajin olahraga...

Eh baru HARI KE-5 ELIMINATION DIET JERAWAT MUNCUL SEMAKIN BANYAK. Aku semakin stress! Karena selain agak sakit jerawatnya, juga bikin aku enggak pede terutama untuk posting-posting selfie dan hasil makeup. Sedih banget rasanya... Tapi pas hari ke-5 itu aku sadar kalau ada makanan yang enggak aku masukkin ke list pantangan yang justru bikin kulitku rewel: telur.

Jujur aku enggak mau menganggap diri alergi terhadap suatu makanan, tapi telur ini benar-benar mempengaruhi kulitku! Awalnya ngeh pas mamiku bilang: "Kamu tuh jaman kecil kalo kebanyakan makan telur sampe bisulan lho". Lah iya juga, semenjak tinggal di apartment sendiri, aku paling sering makan telur. Sehari bisa makan 3 telur, entah itu diceplok, dadar, campur dengan nasi goreng, dll. It's too much!



Memang setelah aku googling lagi, makanan yang kita makan hari ini ternyata bisa terlihat efeknya dalam 2 hari kedepan. Jadi kalau hari Rabu tiba-tiba muncul jerawat, kita bisa cek dan inget-inget makanan apa aja yang dikonsumsi dari hari Senin. 

Nah karena aku enggak mau alergi sama telur sebenarnya karena super enak dan gampang dimasak, aku mulai makan telur lagi sekitar 2 minggu setelah 'moment ketauan' tadi. Aku makan mulai dari putih telur dulu... Eh enggak terjadi apa-apa tuh! YES. Lalu besok-besoknya aku mulai lagi makan telur lengkap putih dan kuningnya. EH MUNCUL JERAWAT SATU BESAR. Ternyataaa yang harus aku hindari adalah kuning telur. Tapi kadang kalau aku makan dikiit banget kuning telur atau yang udah kecampur di telur dadar enggak apa-apa sih. Yang problem kalau makan kuning telur satu utuh dan terutama menjelang mens. 

Jadi sampai detik ini, aku udah enggak makan kuning telur utuh selama 1 tahun. Kulkasku juga udah absen dari telur semenjak peristiwa itu. Setelah enggak mengkonsumsi kuning telur magically kulitku berangsur pulih, enggak ada lagi jerawat meradang muncul. Yaa paling 1-2 aja jerawat biasa menjelang mens.




Kondisi kulitku Februari 2017, udah jarang jerawatan hanya sisa bekas jerawat aja.


Bagaimana dengan skincare routine-nya?

Well, karena aku merasa kulitnya udah mulai stagnan pakai SK-II Facial Treatment Essence selama 2 tahun lebih jadi aku switch ke skincare lain. Kebetulan waktu itu dipertemukan dengan brand skincare asal Korea, Sulwhasoo pas nemenin Ucita Pohan  ke event. Aku dikasih satu set yang isinya  10 travel size produk andalan Sulwhasoo. 


Kayak gini nih bentuknya, dalam satu set ini ada:
- Herbal Soap
- Overnight Vitalizing Mask EX
- Essential Balancing Water EX
- Essential Balancing Emulsion EX
- First Care Activating Serum
- Capsulized Ginseng Fortifying Serum
- Concentrated Ginseng Renewing Essential Oil
- Concentrated Ginseng Renewing Cream EX
- Concentrated Ginseng Renewing Cream EX Light
- Cocentrated Ginseng Renewing Eye Cream

Karena banyak banget stepnya, aku mencoba secara bertahap dulu... Menurutku sih awal-awal pakai harus coba:
- Herbal Soap
- First Care Activating Serum
- Essential Balancing Water EX
- Essential Balancing Emulsion EX
- Overnight Vitalizing Mask EX
Kalau cocok dan kulit membaik, bisa tambahin step-step berikutnya seperti serum, cream, oil, dll. Intinya produk Sulwhasoo yang aku pakai ini rata-rata fungsinya untuk balancing kulit dan melembapkan. 

Selain pakai rangkaian Sulwhasoo, selama masa pemulihan aku juga pakai chemical peeling Bravura Salicylic Acid 2% 2x dalam seminggu. IT WORKS LIKE WONDER! By the way untuk obat jerawat aku lebih cocok pakai salicylic acid daripada benzoyl peroxide.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian skincare ketika kulit lagi berjerawat:
  • Hindari skincare whitening. Biasanya kalau lagi jerawatan, pakai skincare yang fungsinya whitening bisa nambah-nambahin jerawat.
  • Hindari face scrub dan exfoliating berlebihan. Jauhin deh yang namanya scrub pas lagi jerawatan, yang ada jerawat tambah meradang! Kalau mau pakai acid yang exfoliating, pakai secukupnya jangan too much.
  • Fokus untuk pakai skincare yang melembapkan (hydrating) tapi teksturnya enggak berat.

Setelah jerawat reda dan tinggal bekasnya:

Kalau udah enggak ada jerawat aktif dan tinggal bekasnya, baru deh selipin skincare yang mencerahkan. Skincare favoritku untuk membantu menghilangkan bekas jerawat:
- Skincare yang mengandung Glycolic Acid (Novexpert Peeling Night Cream, Pixi Glow Tonic)
- Laneige White Plus Renew Original Essence EX (pernah aku review disini)
- Frozen Age Verglas (pernah aku review disini). Menurutku Frozen Age adalah skincare yang membantu banget meratakan kulit bekas jerawat yang agak dalam atau bopeng. Karena bekas jerawat yang bikin kulit sampai bopeng itu yang paling susah balikinnya.


Last but not least, balance lifestyle:
Skincare semahal apapun enggak bakal maksimal mengembalikan kondisi kulit kalau gaya hidup belum balance. Aku sendiri belum bisa melakukan total healthy lifesyle, clean eating, dll. Tapi at least aku menjalankan balance lifestyle, segala sesuatunya dilakukan dan dikonsumsi dalam batas normal dan tidak berlebihan. Ada rutinitas extra yang udah setahun belakangan ini aku jalankan:
  • Minum wheatgrass shot setiap pagi pas baru bangun tidur sebelum sarapan, untuk detoksifikasi dan menyeimbangkan kadar alkaline tubuh. Ada yang bilang kandungan wheatgrass shot ini sama dengan kandungan nutrisi 1 kg sayur!
  • Konsumsi buah minimal 1 jenis setiap harinya. Kandungan antioksidan dalam buah membantu recovery kulit lebih cepat.
  • Olahraga minimal 2-3x dalam seminggu.
  • Konsumsi omega 3 fish oil sebelum tidur.

Wah panjang banget ya tulisanku kali ini? Tapi semoga berguna dan menjawab... Karena persoalan jerawat ini paling sering ditanyain. Semoga membuka pandangan baru soal jerawat ya, dan bisa menemukan solusi jerawat bukan hanya dengan skincare tapi juga dari apa yang kita konsumsi. Disini kebetulan aku menemukan problem jerawatku berasal dari kuning telur, tapi setiap orang bakal berbeda dan metode elimination diet bisa kamu coba untuk membantu menemukan penyebabnya :)


With love,
Agnes Oryza






Things To Do on New Year

Things To Do on New Year

Sudah 2 minggu berlalu sejak tahun baru, which means harusnya segala strategi dan resolusi untuk 2017 ini sudah mulai dijalankan dong yaaa? Nah kalau belum, 'mumpung' masih di bulan Januari nih.... belum terlambat kok untuk memulai resolusi demi tahun 2017 yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Mau hidup lebih sehat, karier lancar, ingin lebih banyak travelling, kulit lebih kinclong, dan sebagainya. Buatku apapun resolusinya, hal-hal berikut ini wajib banget dilakukan di awal tahun supaya kita bisa memulai 2017 dengan lebih smooth:



1. Get a new planner or journal
Aku tipikal orang yang harus menulis segala bentuk rencana, jadwal, dan ide supaya enggak gampang lupa. Walaupun udah ada teknologi gadget tapi tetap aja kalau belum ditulis tangan belum afdol. Setiap awal tahun punya planner book atau journal baru jadi hal yang wajib, rasanya kayak buka lembaran baru! Itu lho buku yang di dalamnya ada tabel-tabel monthly atau weekly, definitely can't live without pokoknya. Biasanya aku mencatat segala resolusi dan bentuk 'action'nya supaya bisa tercapai, misalkan ingin hidup lebih sehat ya aku input jadwal olahraga setiap minggunya, atau bisa juga meal plan supaya makan tetap terjaga. Getting organised is the key!

2. Declutter your space
Bulan ini jadi momen yang tepat untuk beres-beres ruangan, terutama personal space. Kalau di apartmentku, kamar, working space, dan dapur itu satu ruangan jadi kondisi yang bersih dan rapi sangat-sangat penting! Kalau ruangan berantakan, percayalah kita jadi less-productive karena lagi kerja atau leyeh-leyeh istirahat malah enggak fokus liat tumpukan barang berantakan. Apalagi yang kerjanya dari rumah, wah harus banget sempatkan waktu untuk bersih-bersih. Selain membersihkan biasanya aku mengatur ulang beberapa posisi interior dan dekorasi supaya lebih fresh.

3. Gadget cleaning
Setelah ruangan yang diberesin, hal yang sering terlupakan adalah 'membersihkan' gadget seperti handphone dan laptop. Ada 10ribu foto di gallery? Chat menumpuk? Folder penuh? Sering nyinyir karena follow orang yang enggak disuka? Nah sekarang saatnya untuk re-organized! Foto di gallery handphone yang enggak penting dihapus aja, dan foto penting dari tahun entah kapan bisa dipindahkan ke hardisk supaya lebih lega space memory-nya. Folder di laptop disortir, disusun ulang, dan di back up. Juga segala social media perlu ditinjau ulang terutama soal following orang lain. Guys, 2017 ini saatnya DO THINGS THAT MAKES YOU HAPPY, eliminate segala energi negatif because you don't need it! Buat apa follow orang yang tiap dia ngepost cuma bikin kita nyinyir? Atau isi socmednya selfie doang? Aku baru aja go through akun-akun socmed yang udah difollow, dan so far minggu lalu udah unfollow 20 akun yang enggak terlalu penting.

4. Get some inspiration (read motivational books, watch good movies)
Bentuk cari inspirasi yang paling ampuh buatku di awal tahun ini adalah membaca, simply because I love reading dan banyak banget buku bagus yang bisa di-eksplore. Selain informasi yang didapat lebih mendalam, dengan membaca buku aku lebih mudah ketika akan menulis karena vocabulary atau kosakata yang dimiliki semakin banyak. Buku favorit awal tahun ini: Better Than Before, Mastering The Habbits of Our Everyday Lives by Gretchen Rubin. Buat yang kurang suka membaca, menonton film atau Youtube videos bisa jadi sumber inspirasi juga. Contohnya minggu lalu ketika The Intern diputar di HBO, aku bisa belajar banyak hal untuk urusan karir. Kalau di Youtube sih aku lagi suka eksplore video  interior design (untuk inspirasi kamar) dan beberapa vlog  (karena ingin lebih produktif Youtube-nya di tahun ini). Inspirasi bisa datang dari mana saja, yang penting begitu ketemu idenya langsung dicatat supaya enggak hilang dan lupa :p


Itu dia hal-hal yang wajib dilakukan di bulan Januari versi Agnes Oryza, menurut kamu apalagi sih yang penting dilakukan demi 2017 yang 'bersinar'?


With love,
Agnes Oryza

Follow my blog with Bloglovin


Monday Thoughts

Monday Thoughts


Received a pretty flower bouquet on Monday makes me happy. You know, Monday can be very tough sometimes. Hari Senin buatku biasanya adalah hari yang dipenuhi meeting, membalas banyak email, deadline, dan segudang to-do list lainnya. Bukannya mau mengeluh atau complain, tapi dari hari Senin ini aku jadi memikirkan beberapa hal:



Bersyukur karena masih dikasih 'sibuk'
Mungkin banyak orang yang mengeluh ketika sibuk atau banyak kerjaan, tapi ternyata sibuk dan banyak kerjaan itu suatu hal yang patut disyukuri. Kenapa? Karena dengan kesibukan aku jadi lebih menghargai waktu istirahat dan waktu senggang. Ketika sibuknya sudah selesai dan ada waktu istirahat sesaat, rasanya tuh NIKMAT banget. 

Tiduran di kasur sambil santai nonton TV jadi terasa mewah. 
Duduk-duduk di coffee shop sambil minum ice chocolate dan baca buku tanpa dikejar deadline rasanya surga banget. 

Nah mungkin kalau aku leyeh-leyeh setiap saat dan enggak ada kerjaan, ya waktu senggang jadi biasa aja. Selain itu dengan banyaknya kerjaan aku merasa lebih belajar banyak hal. Mungkin pikiran njelimet (ribet), tapi setelah tumpukan kerjaan itu diselesaikan satu-persatu jadi belajar banyak problem solving dan plusnya lagi, belajar mengenal karakteristik orang yang berbeda-beda.



Social media can be too much sometimes
Intensitasku 'main' socmed dalam sehari bisa dibilang sangat tinggi, baik itu yang terkait pekerjaan maupun enggak. Social media itu terlalu tempting banget untuk enggak dibuka dalam sehari... Bahkan tanpa disadari sering banget aku buka socmed dalam waktu yang cukup lama cuma untuk scrolling mindlessly. Enggak penting kan? 

Nah beberapa hari ini aku lagi super males update yang namanya Snapchat atau Instagram Stories. Don't know why. I feel like it's too much. Akhir-akhir ini aku ingin lebih menikmati secara 'real' momen yang ada tanpa harus mikir "Duh ini harus banget masuk Snapchat" lalu sibuk merogoh HP dalam tas dan sibuk merekam. Sadar enggak sadar kadang pas ngerekam gitu ya euphoria momennya berkurang, karena sibuk harus tunjukkin momen itu ke banyak orang di social media. 

Waktu masih Snapchat aja sih masih mending, nah sekarang ada Instagram Stories. Rasanya serba salah ninggalin salah satu, jadi biasanya setelah posting di Snapchat aku save semuanya dan posting ulang di Instagram Stories. L e l a h sis. Karena lelah posting di kedua socmed itu sekarang dua-duanya terbengkalai. Hmm tapi enggak merasa rugi sih, toh momentnya juga cuma ke-save 24jam habis itu gone. 

Bukan berarti anti sama Snapchat atau Instagram Stories, mungkin sekarang aku lagi masanya aja males update. Semoga moodnya bisa balik lagi dan share banyak hal bermanfaat!

Thank you @heven.aubrey for this beautiful bouquet!

With love,
Agnes Oryza

Follow my blog with Bloglovin



My Very First Vlog!

My Very First Vlog!

Woaahh my very first vlog! Dalam rangka mengaktifkan channel Youtube aku yang sempet lama 'menghilang', udah beberapa minggu dan bulan terakhir kemarin mulai rajin posting video lagi. Nah supaya isinya enggak melulu beauty things (siapa tau pada bosen :p) aku pengin menyisipkan personal vlog, ringan aja sih... Jadi weekly vlog ini isinya highlight kegiatan aku yang menarik dalam seminggu.



What do you think of my first vlog? Bisa kasih komentar atau masukan lhoo boleh di post blog ini atau di comment section Youtube.

Thank you for watching!!


With love,
Agnes Oryza

2016!

2016!

Happy New Year everyone! This is literally how I spent my New Year's Eve, pakai piyama seharian, di rumah, bersantai, dan juga masak bareng keluarga. Menghabiskan malam tahun baru di rumah itu lebih nyaman menurutku, karena bisa berkumpul bersama orang yang aku sayang sambil merefleksikan apa yang sudah terjadi di tahun kemarin sambil setting goals untuk tahun yang akan datang!





Tahun 2015 adalah salah satu tahun yang luar biasa menurutku, karena di tahun 2015 I started on a new journey. Aku memutuskan untuk berhenti kerja kantoran dan mengerjakan blog dengan serius! I know, that sounds crazy.... Tapi segala kekhawatiranku enggak terjadi (thank God), justru setelah serius kerja sendiri (blogging, freelance, doing some projects) malah aku bisa mendapatkan berkat yang jauuuh lebih besar. Disitulah aku bisa benar-benar merasakan proses menjadi dewasa. I moved to the new apartment di Jakarta, belajar membagi waktu sendiri antara kerja dan juga beres-beres tempat tinggal (yang biasanya enggak pernah aku lakuin sendiri), paying bills, pokoknya bertanggung jawab penuh deh sama hidup sendiri. 

Aku juga seneng banget, resolusi yang pernah aku tulis diawal tahun 2015 bisa aku lakuin dan terus dijaga sepanjang tahun. Oleh karena itu untuk 2016 ini aku punya resolusi:


1. Lebih pintar mengatur waktu. This is the most challenging! Kerja sendiri itu ternyata sangat menantang karena enggak ada bos yang sedikit-sedikit ngecek kerjaan kita, semuanya diatur sendiri. Selain itu aku juga tinggal jauh dari orang tua, jadi aku harus punya waktu untuk mengurus apartment, bersih-bersih, nyiapin makanan sendiri. So much to do in so little time!

2. Kurangi tidur terlalu malam. Ini yang menjadi masalah terbesarku di 2015... Tidur terlalu larut itu enggak ada bagusnya, metabolisme tubuh terganggu, selain itu bangun juga jadi kesiangan. Kalau bangun udah kesiangan, kerjaan makin siang dimulainya dan akhirnya less-productive. Aku bertekad untuk tidur antara jam 11-12 supaya istirahat lebih cukup dan bangun lebih segar.

3. Olahraga. Tahun kemarin rasanya selalu ada excuse untuk enggak olahraga.... Semenjak aku pindah apartment 2 bulan lalu, fasilitas olahraga di apartment udah disediain dan lengkap. Yang dibutuhkan tinggal niat aja nih! Kalau niat no 2 bisa selalu dijalankan, artinya aku punya waktu di pagi hari untuk olahraga dulu sebelum memulai aktifitas.

4. Mengatur keuangan lebih bijak dan menabung. Sejak penghasilanku bukan tetap, aku harus pintar me-manage keuangan supaya hidup lebih nyaman dan enggak deg-degan. Untuk memulai resolusi ini, aku udah bikin rekening ekstra untuk memisahkan pos-pos keuangan. Rekening ATM A untuk pemasukan dan biaya belanja diluar kebutuhan (you know what I mean), rekening ATM B untuk biaya hidup sebulan plus cicilan, dan rekening ATM C untuk tabungan yang enggak bisa diganggu gugat karena aku ada niatan untuk trip ke Eropa di akhir tahun. Dengan cara membagi pos keuangan gini hidup jadi lebih tenang karena enggak akan ada perasaan kekurangan.

5. Work smart, not harder. Udah ngerasain sendiri kerja berlama-lama seharian itu enggak ada gunanya. Apalagi break time itu sangat penting lho untuk produktifitas! Penginnya di 2016 ini bisa memiliki working time yang enggak berlebihan tapi kerjaan selesai. Sounds great? Oh iya selain itu bilang 'NO' sekali-kali itu bagus juga lho, jadi kita enggak terbebani untuk mengerjakan workload yang udah terlalu banyak dan berujung pada stress sendiri!

6. Membuat konten yang lebih baik untuk blog dan Youtube. Tahun ini aku pengin bisa menyajikan konten yang lebih bagus lagi, lebih bermanfaat, dan terutama bisa posting secara teratur di blog dan Youtube. Karena dengan posting lebih teratur itulah blogger bisa engage lebih baik dengan readers dan followersnya. Fingers crossed!


Wish you all a great year ahead!


With love,
Agnes Oryza