Tampilkan postingan dengan label Vietnam Trip. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Vietnam Trip. Tampilkan semua postingan
Penginapan Strategis di Hochiminh

Penginapan Strategis di Hochiminh

Bali Boutique Hotel Review
Bali Boutique Hotel, Hochiminh

Holaaa~

Walau sudah 1 tahun berlalu, aku masih kangen dan rindu buat balik ke Hochiminh. Jujur banget ini jadi pengalaman pertama aku berkunjung ke negara dan kota ini. Apalagi saat itu kunjungan mendadak, dan low budget dengan waktu yang singkat. Jadilah aku kurang begitu banyak persiapan dari segi lokasi yang ingin dituju. Sedikit pengalaman saat aku nyari lokasi yang strategis saat berada di Hochiminh.

Ketika itu aku pilih penginapan dikawasan bui vien street, karena katanya disini banyak restaurant dan jadi kawasan pedestarian yang ramai dikunjungi turis pada malam harinya. Kurang begitu tau hotel yang bagus, aku pilihnya Bali Hotel, karena mikirnya masih Indonesia punya kali ya. Haha. Agak was-was juga mau pesan airbnb gitu karena masih kurang begitu tau kebiasaan lokal dan warga lokal disini. Apalagi juga rumah disini kesan klasik belandanya masih sangat berasa.

Bali Boutique Hotel Review
Bui Vien Street to Bali Boutique Hotel
Hotel ini cukup murah dan standar hotel bintang 2, cuma sekitar 200K/malam. Dari bandara aku langsung turun di perhentian bus dekat ben than market. Dari Ben Than Market, aku cukup berjalan sekitar 10 menit menuju lokasi hotel. Sangat gampang dituju dengan berjalan kaki sih dan kawasanan yang strategis.

Tidak begitu besar, hotelnya terlihat seperti hostel pada umumnya, ada lobi kecil yang terdiri dari beberapa lantai. Ukuran kamarnya cukup untuk 1 ukuran kasur king size bed. Tidak begitu besar tapi cukup bersih dan komplit ada lemari, kulkas mini, toilet dalam cold and hot water lengkap dengan toileteris sabu, shampo, pasta dan sikat gigi serta handuk.

Penginapan di hochiminh 
Bali Boutique Hotel Review 
Bali Boutique Hotel ReviewBali Boutique Hotel Review
Penginapan di hochiminh 
Bali Boutique Hotel Review 
Penginapan di hochiminh

Karena kawasan dan budhis hotel gitu, jadi bau dupanya begitu kecium. Tapi selain itu tidak masalah karena kamarnya cukup bersih.

Jika malam hari, kawasan ini jadi area yang sangat ramai. Tidak sabtu atau minggu, bahkan hari biasa juga sangat ramai dengan berbagai event dan acara seperti klub malam. Ada banyak turis dari berbagai negara hingga warga lokal. Walau cukup kaget pas malam disini ramai banget, tapi aku tidak ambil pusing, dan mencoba menikmati susana saat berada disini. Kalau kalian memilih tempat yang tenang, sebaiknya hindari nginap dikawasan bui vien street ini yaa.

Paginya kita dapat breakfast dan cukup standar buat ganjal perut. Cuma menu disini ada pork, jadi mesti hati-hati dan bertanya kepada petugas hotel. Karena tau aku muslim, mereka juga menyediakan beberapa menu khusus yang bisa kita makan seperti telur, sayur dan buah-buahan.

Penginapan di hochiminh 
Breakfast di hochiminh 
Breakfast di hochiminh

Penjaga hotel disini juga cukup ramah. Kita bisa dibantu pesan langsung taksi dari hotel ke bandara. Ketika itu grab saya eror, dan beruntung banget petugasnya mau pesankan grab dari aplikasi mereka. Sempat was-was karena penerbangan saya pagi hari dengan suasana pagi yang macet.

Tapi selain disini masih banyak penginapan lain yang mungkin bisa dicoba.
Semoga informasinya bermanfaat yaa. ^-^

Bui Vien Street
Bui Vien Street

Location Bali Boutique Hotel, Ho Chi Minh


Review Vietnam Airlines - Hochiminh (SGN) to Jakarta (CKG)

Review Vietnam Airlines - Hochiminh (SGN) to Jakarta (CKG)

Review Vietnam Airlines

Assalamu'alaikum...

Melanjutkan perjalanan aku ke Vietnam Hochiminh tahun lalu May 2018, aku mau review pengalaman aku naik Vietnam Airlines dari Hochiminh ke Jakarta. Karena ini juga jadi pengalaman pertama aku naik maskapai full service nya Vietnam.

Saat itu aku naik penerbangan pagi dari Vietnam. Karena dari schedule, untuk rute SGN - CKG tidak begitu banyak pilihan jam penerbangan dan aku pilih penerbangan pagi pukul 09.00 waktu Hochiminh (Kebetulan waktu Indonesia dan Hochiminh sama)

Menuju Tan Shon Nhat International Airport

Perjalanan menuju bandara SGN dari Hotel aku di Bui Vien sebenarnya cukup singkat hanya sekitar 20-30 menit, karena lokasi bandara yang sangat strategis berada dipusat kota. Sempat was-was mau ke bandara naik apa, karena jalanan Hochiminh yang terkenal ramai kendaraan, jadi sangat disarankan berangkat lebih cepat.

Awalnya aku berencana mau naik grabcar, tapi ternyata saat itu rate grabcarnya cukup mahal karena pagi macet. Sekitar 200.000 VDN. Mau pesan taksi aku takut dipalak dan duit ditangan juga udah sekarat. Tanpa pikir panjang, dan barang juga tidak banyak, aku akhirnya coba pesan grab motor. Ternyata memang ada jalur khusus motor untuk ke bandara dan bersyukur banget aku bisa sampai bandara tepat waktu sekitar pukul 07.00.

Review Tan Son Nhat International Airport

Pas datang sempat was-was lokasi terminal keberangkatan ternyata untuk rute drop off motor berada di terminal domestik, sedangkan aku harus ke terminal international flight. Jadi aku harus berjalan dari terminal domestik ke International flight. Cukup jauh tapi masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Alhamdulillah banget akhirnya aku bisa sampai bandara dengan selamat karena benaran takut telat dan salah jalan. Intinya jangan malu bertanya ya.

Review Tan Son Nhat International Airport
Boarding Room Tan Shon Nhat International Airport
Sesampainya di terminal international Flight, cukup ramai para turis jadi seperti biasa check-in, drop bagasi dan menuju imigrasi. Terminalnya standar tidak begitu besar dan tidak begitu ada icon khusus yang melambangkan Vietnam, tapi cukup nyaman. Penerbanganya on time sehingga kita bisa masuk pesawat tepat waktu. Tapi untuk akses connecting door nya tidak ada. Jadi kita harus jalan keluar dan naik tangga pesawat.

VN A611 - Airbus A321

Pesawat yang kita gunakai Airbus A321 dengan susunan seat 3-3 dan kebetulan banget aku dapat window seat favorit aku. Jarak antar kursi si lumayan cukup lebar dan tidak terlalu sempit. Untuk dimasing-masing seat tidak ada TV, tapi ada radio. Untuk pesawat full service, sebenarnya sangat sayang sekali kenapa tidak ada TV apalagi dengan penerbangan lebih kurang 4 jam padahal biayanya cukup mahal. TV ada dibagian atas tapi hanya ada 1 TV untuk beberapa seat yang pasti tidak bisa kita yang atur.

Review Vietnam Airlines
Review Vietnam Airlines 

Meals

Sebelum dapat makanan berat, kita dibagikan refreshing tissue, berupa tisue basah dan juga snack kacang. Makanannya cukup komplit ada makanan berat, roti, salad dan buah. Tapi untuk salad dengan isian daging itu berupa banh mie khas Vietnam, aku juga tidak tanya daging apa dan tidak request makanan halal, jadinya aku tidak makan. Untuk makanan beratnya berupa daging sapi dan potato dengan rasa seperti saus barbeque.

Review Vietnam Airlines 
Review Vietnam Airlines 
Review Vietnam Airlines 
Review Vietnam Airlines
Paling suka minumanya dengan cangkir dan pastinya ada kopi Vietnam. Jadilah aku pesan kopi vietnam kesukaan aku. Dan juga senang dengan pelayanan ramah ditawari minumanya berkali-kali. Karena tidak begitu ada entertaint yang bisa dinikmati, perjalanan 4 jam dari Hochiminh ke Jakarta hanya bisa saya nikmati dengan tidur dan hunting foto dari jendela.  >,<
Apa kalian juga pengalaman yang sama untuk fasilitasnya?
See you~

------------------------------------------------------------------------------------

Baca Juga :

Local food yang harus dicoba ketika berkunjung ke Vietnam 

Must to do list in Hochiminh City- Vietnam


Local Food Yang Harus di Coba Ketika Berkunjung ke Vietnam

Local Food Yang Harus di Coba Ketika Berkunjung ke Vietnam

Vietnam Culinary - Pho Bo 

Assalamu'alaikum...

Berkunjung ke tempat baru atau negara baru, selain City Tour di Vietnam saya selalu tidak melewatkan untuk kulineran mencoba local food yang ada di daerah yang dituju. Untuk kunjungan ke Vietnam kali ini benaran dadakan dan tidak ada persiapan. Jadilah hanya cari info cepat makanan apa saja yang bisa dicoba. Walau kata oramg disini banyak pork dan makanan aneh-aneh dan susah mencari makanan halal, jadi kembali lagi pada diri sendiri mau makan yang bagaimana.

Pho 2000

Saat sampai dihari pertama, karena yang saya tau awalnya makanan Vietnam cuma Pho, jadilah saya langsung cari tempat yang jual Pho. Dari bandara turun di Ben Than Market, tepat berada diseberang Ben Than Market ada restaurant Pho yang katanya cukup terkenal dan harus dicoba, Pho 2000. Ada banyak restaurant Pho 2000 lainnya juga yang tersebar dibeberapa sudut kota. Tapi yang paling terkenal yang di Ben Than Market ini.

Saat sampai benar saja antriannya cukup panjang. Restauranya berada dilantai 2 tepat di atas The Coffee Bean. Karena bawa koper sebenarnya agak malas ke atas, tapi karena tidak tau mau kemana jadilah terpaksa ngangkat ini koper ke atas.

Saat sampai, cukup ramai dengan turis ataupun masyarakat local. Pelayan langsung menawarkan menu yang ingin dicoba. Karena masih kawasan turis, jadi menu disini sudah menggunakan bahasa english, jadi tidak perlu ragu untuk memesan makanan yang tidak ada pork nya. Karena selain daging dan ayam, juga ada Pho yang isinya pork.

Saat itu saya pilih menu yang paling recomended yaitu Pho Bo. (Beef Pho). Pho ini sendiri makanan berupa mie yang terbuat dari beras, dengan bentuk tekstur mie yang bulat. Disajikan dengan berbagai macam jenis kuah. Untuk Pho  Kha yang saya coba kuah bening. Saya pesan ukuran reguler dan ternyata ini banyak banget. Apalagi pesan ukuran L ya. Hehe.

Vietnam Culinary - Pho Bo
Pho Bo (Beef Noodle Soup) - 75.000 vdn, Pho 2000

Vietnam Culinary Pho Bo
Pho Bo, 52.000 vdn, Downtown Street Food Asia

Dua Trai - Fresh Coconut

Saya juga icip yang katanya terkenal disini es batok kelapa. Sama dengan rasa air kelapa di Indonesia, bedanya disini batok kelapanya dipangkas dan dibikin seperti ini. Hehehe. Panas panas minum air kelapa segar sangat untuk memulihkan tenaga.

Vietnam Culinary Drinks
Dua Trai - Fresh Coconut, 30.000 vd - Pho 2000





Broken Rice, Com Tam Cali

Karena sangat bingung cari makan, kami ketemu sebuah rumah makan dengan dengan menu utama broken rice. Setelah cek menu ada menu yang no pork akhirnya coba kesini. Ada banyak menu yang pork juga, jadi sebelum pesan pastikan dulu sama pelayannya ya.

Saat itu saya pesan ikan dengan broken rice. Awalnya penasaran yang namanya broken rice ini seperti apa. Saat coba rasa nasinya sedikit kering yang disajikan dengan bentuk yang unik. Ternyata restaurant Com Tam Cali ini akan sangat mudah ditemukan karena ada cabangnya dimana mana.

Vietnam Culinary Local Food 
Vietnam Culinary - Local Food
Broken Rice with Hot Plate Fish, 55.000 vdn, Com Tam Cali Restaurant
Selain itu juga ada broken reice vegetarian, yang didalamnya ada tambahan cemilan seperti gorengan yang isinya sayur. Tapi broken rice ini tidak berupa nasi, tapi seperti noodle juga.

Vietnam Culinary
Broken Rice Vegetarian, 50.000 vdn, Com Tam Cali Restaurant

Bun Bo, Mon Hue Restaurant

Ini juga salah satu restaurant yang cukup terkenal di Vietnam karena bisa ditemukan diberbagai sudut kota. Restaurant ini terkenal dengan menu Bun Bo dari Mon Hue. Jadi Mon Hue ini nama salh satu daerah di Vietnam. Dan Bun Bo makanan sejenis Pho yang juga disajikan dengan kuah seperti soup. Sama-sama berupa mie yang terbuat dari beras, tapi bedanya Bun Bo mie nya lebih bulat dibanding dengan Pho yang pipih.

Disini juga banyak menu yang ada pork nya, jadi saat pesan pastikan dengan pelayan untuk memesan menu yang tidak ada pork, atau bisa request pork nya tidak dimasukin. Saat itu saya pesan Bun Bo Mon Hue. Bun itu "mie", dan Bo berati "beef", jadi semua yang ada "Bo" berarti beef. Tapi karena ini toppingnya juga ada daging lain yang mungkin mengandung pork, jadi pastikan untuk request yang tanpa pork ya.

Vietnam Culinary
Vietnam Culinary
Bun Bo Mon Hue Restaurant , 65.000 vdn

Banh Canh Nam Pho (Nam Pho Huose Noodel with Crab Paste)

Ini juga masih sejenis Pho, mie dengan kuah soup, tapi rasa soup ini lebih berasa seafood. Jadi juga cukup aman dikonsumsi oleh muslim. 

Vietnam Culinary
Banh Canh Nam Pho, 58.000, Mon Hue Restaurant

Banh Beo (Steamed Rice Pankace With Shrimp)

Jika nanya menu dessert yang ada di restaurant Vietnam, ternyata dessert disini berbeda dengan menu dessert yang ada di Indonesia. Biasa dessert kita yang manis-manis, tapi kalau dsessert disini bisa berupa appetizer atau makanan ringan. Ada beberapa dessert yang terkenal salah satunya Banh Beo ini. Rata-rata dessert disini juga terbuat dari tepung beras dan divariasikan dengan berbagai macam bentuk dan rasa.

 
Vietnam Culinary
Banh Beo (Steamed Rice Pancake), 50.000, Mon Hue Restaurant
Banh Beo ini sendiri berupa bubur yang diatasnya dikasih topping berupa daun bawang, kuning telur yang sudah dioleh krispi dan juga shrimp kecil-kecil. Jadi karena tidak mengandung pork sama sekali cukup aman untuk dimakan bagi muslim. Untuk cara makannya juga disajikan dengan kecap asin (soyu) khas Vietnam.

Vietnam Culinary
Vietnam Soyu , free

Banh Uot Tom Chai (Shredded Prawns Rolled in a Steamed Rice Cake)

Sama dengan Banh Beo, terbuat dari beras cuma bentuknya ini berbeda. Seperti telur yang digulung, disajikan dengan taburan shrimp dan dimakan dengan cocolan kecap asin (soyu) khas Vietnam.

Bentuk olahan lainnya juga ada namanya Banh Ram It. Tapi saat itu saya dan teman hanya coba yang Bang Uot tom Chai dan Banh Beo.

Vietnam Culinary
Banh Uot Tom Chai, 52.000 vdn, Mon Hue Restaurant

Banh Trang Nuong (Rice Paper Grill with Shrimp)

Beda dengan Banh Beo dan Banh Uot Tom Chai, kalau Banh Trang Nuong ini lebih kripsi karena disajikan creepes dengan topping daun bawang, telur krispi, dan shrimp dengan tambahan saos chili dan mayonaise. Kemudian dipanggang sehingga saat makan jadi krispi. Karena tidak ada pork jadi juga cukup aman. Saya juga sangat suka ini, dan biasanya gampang ditemukan jika ada jajanan street  food.

Banh Trang Nuong (Rice Paper Grill with Shrimp), 20.000 vdn - Street Food Market

Banh Mi (Sandwitch)

Banh mi ini berupa roti (french pan) yang kering dengan ada isian didalamnya seperti sandwitch. Ada berbagai macam isian berupa chicken, tuna fish, vegetarian atau juga pork. Jika ingin lebih aman pastinya kita bisa pesan yang isinya selain pork. Banh Mi ini banyak ditemukan ditepi-tepi jalan atau juga ditempat yang khusus menjual Banh Mi. Rata-rata harganya sekitar 20.000 vdn. Jika lapar dan bingung makan apa, ini juga bisa jadi salah satu pilihan yang aman di konsumsi selama di Vietnam.

Vietnam Culinary
Banh Mi , 20.000, near Bui Vien Street

Banh Pia Duren

Masih jenis olahan beras, juga paling terkenal di Vietnam yaitu Banh Pi Duren. Banh Pia Duren ini juga jadi salah satu khas Vietnam yang paling sering dijadikan oleh-oleh. Di swalayan dan juga toko oleh-oleh banyak yang menyajikan Banh Pia. Waktu itu saya beli di salah swalayan seharga 55.000 vdn dengan berat 500gr. Ternyata isinya hanya 4bh potongan Banh Pia yang cukup besar.

Vietnam Culinary
Banh Pia Duren, 55.000 vdn - Swalayan Lucky Plaza

Xoi, Ketan Susu

Selain yang di atas, disepajang jalan juga banyak ditemukan sticky rice atau ketan susu dengan berbagai warna yang diatasnya ditaburi keju, dan santan. Saya sempat kecolongan saat beli ini. Karena tidak tau harga, dan beli ditepi jalan dekat Ben Than Market, sipenjual kasih harga 40.000 vdn. Wow, Menurut saya ini cukup mahal untuk ukuran ketan susu kaki 5 karena saat makan Pho saja saya hanya mengeluarkan kocek 50.000 vdn. Jadi kalau mau jajan kaki 5 disini juga harus hati-hati karena memang ada yang kasih harga suka-suka.

Vietnam Culinary 
Vietnam Culinary
Xoi, 40.000 vdn, Street Food near Ben Tanh (Harga kena tipu T.T)

Vietnam Barbeque - Street Food Market

Jika berkunjung dikawasan street food, kita akan menemukan ada banyak jenis makanan yang bisa dipanggang ala barbeque. Jika banyak yang bilang kalau di Vietnam ada banyak makanan yang aneh-aneh seperti buaya kalajenking dan lain-lain, selama disini saya belum menemukan yang begitu aneh. Selain pork, saya malah banyak menemukan berbagai seafood yang dipanggang.

Vietnam Culinary

Ada berbagai macam jenis gurita mulai dari yang kecil hingga besar. Ada kerang  juga dan berbagai macam seafood. Jika mau cari yang aman, bisa pilih yang pasti-pasti aja seperti beef, chicken dan seafood. Ada juga yang saya temukan bentuknya seperti anak burung atau daging katak, haaha tapi karena tidak berniat beli jadi tidak nanya juga. Berbagai jenis barbeque ini biasa banyak ditemukan distreet food market.

Vietnam Culinary

Vietnam Coffee

Katanya kalau berada di Vietnam, wajib cobain kopi khas Vietnam. Walau saya bukan pecinta coffee, tapi tidak ada salahnya mencoba. Saat itu beberapa coffee yang saya coba ada king coffee dan juga coffee latte yang ada di Mon Hue Restaurant. Vietnam Coffee cukup pahit tapi anehnya tidak bikin saya sakit perut. Jadilah saat itu saya lumayan ketagihan untuk coba coffee. Karena memikirkan takut tidak tidur malamnya, tapi saya tidak melewatkan kesempatan untuk coba berbagai macam coffee selama disini.

King Coffee ini sendiri juga berupa nama salah satu merk coffee yang terkenal disini. Jadi kita juga bisa menemukan berbagai macam both coffee ini diberbagai tempat. Saat itu saya coba disalah satu both street food yang ada di Downtown Food yang ada di Cho Am Tuck di dekat Bui Vien.

Vietnam Drinks
King Coffee Latte, 30.000 vdn, Food Town
Menurut teman saya orang Vietnam yang baru saya kenal selama disini, beberapa tempat coffee yang juga lumayan terkenal disini yaitu Trang Nguyen Legend Coffee Shop, Tan Lap dan Cong Caphe Shop yang ada di Bui Vien. Selain Vietnam Coffee, disini juga banyak terdapat gerai Starbucks dan juga The Coffee Bean.

Jika ingin memilih oleh-oleh, Vietnam coffee juga jadi salah satu pilihan yang biasa dibeli turis asing. Jika kita ke swalayan, ada begitu banyak merk coffee, saya juga tidak begitu tau mana yang enak. Tapi dari rekomendasi teman saya bisa pilih yang ini, atau king coffee dan juga vinacoffee.

Vietnam Tea

Tidak beda jauh dengan Thai atau di Indonesia, disini juga lagi digemari berbagai olah Tea. Di Ho Chi Minh saya menemukan banyak gerai Royal Tea dan juga Share Tea. Karena sudah ada di Indonesia, jadi saya coba Tea lain yang emang khusus ada di Vietnam.

Saat itu saya coba Tra Tien Huong, Cotcha, dengan konsep fantastis Tea. Cukup bingung mau coba yang mana karena ada begitu banyak pilihan. Lucunya lagi saat beli mba penjaga tokonya gak ngerti bahasa english sama sekali. Jadilah walau saya udah tunjuk menu yang diinginkan, si mba nya masih bingung karena perlu menanyakan lagi ukuran, atau topping yang diinginkan. 

Vietnam Drinks
Chocolatte Tea, 35.000 vdn, Tra Tieng Huong, Cotcha
Jadilah ada saat itu ibu-ibu yang bantu translate ke saya apa yang ingin dibilang si mba penjaga toko ke saya. Hahaha. Saat itu saya coba Cchocolate Tea. Rasasanya cukup kental dan enak banget. Hihi.

Ada lagi saya coba OneZo Tea Shop. Niat awal mau coba yang milk tea, ternyata malah kepilih yang Olong Tea. Karena tulisan dimenu bahasa Vietnam semua dan tidak ada englishnya, jadi cukup kesulitan juga saat pilih menu sesuai keinginan. 

Vietnam Drinks
Ice Tea, 15.000 vdn, OneZo
Selain di atas, tentunya masih banyak jenis local food Vietnam yang bisa diicipi. Tapi karena muslim jadi mesti selektif juga untuk mencari makanan yang Halal. Beberapa pusat street food yang cukup ramai yaitu street food market yang ada dekat Ben Tanh Market dan Downtown food Asian Food yang ada dekat Bui Vien.

Dihari-hari terakhir, saya baru menemukan salah satu restaurant halal yang ada di dekat street food market Ben Than, D'Serai Classic Restaurant. Bisa jadi pilihan juga jika ingin mencari makan yang berlebel halal. Makanan disini ada Malaysia Cuisine dan juga Asian Food.

Baca Juga :

Must To Do List In Ho Chi Minh City, Vietnam

Vietnam Culinary
Food Town Market, near Bui Vien
Vietnam Culinary
Malaysia Cuisine Restaurant Halal, near Ben Than Market
Vietnam Culinary
 Street Food Market near Ben Than

Must To Do List in Ho Chi Minh City, Vietnam

Must To Do List in Ho Chi Minh City, Vietnam

Ho Chi Minh City Vietnam

Holaaaa~

Holaa.. baru 1 bulan balik dari Jepang mendadak saya dapat kesempatan ke Vietnam, Ho Chi Minh. Kunjungan kali ini sih sebenarnya bukan full buat travelling. Tapi memang ada kegiatan yang mengharuskan saya ke Vietnam yang  berlangsung dari tanggal 11 - 13 May. Tapi berhubung kegiatan saya cuma di pagi hari, jadilah saya menyempatkan diri disisa-sisa waktu luang untuk city tour Hochiminh City atau yang dulunya disebut juga dengan nama Saigon.

Flight To Ho Chi Minh                             

Untuk menuju Ho Chi Minh ada banyak penerbangan seperti Air Asia atau Scoot Airlines yang transit di Singapore menuju Ho Chi Minh atau Kuala Lumpur. Tapi kebetulan saat dapat penerbangan malam yang lumayan murah 80 USD dengan Malaysia Airlines dari CKG pukul 19.50 pada 10 May. Saya transit di Kuala lumpur, stay dibandara dan lanjut lagi penerbangan paginya pukul 09.00 waktu Malaysia, jadi saya sampai paginya di Hochiminh tanggal 11 May. Agak capek sih memang transit lama, tapi karena MH full service dan dapat makan dan bagasi, saya rasa lebih nyaman naik ini.

Baliknya karena ingin direct flight, saya naik Vietnam Airlines sekitar 160 USD. Karena membeli tiket sudah mepet seminggu sebelum berangkat, jadi harga tiket saya lumayan harga kaget total 250 USD  round trip. Untuk lokasi Hotel saya saat itu pilih Bali Boutique Hotel yang lokasinya sangat strategis di Bui Vien, distric 1. Untuk hotel nantinya saya akan review lagi terpisah yaa. :D

Berdasarkan pengelaman saya, ini beberapa tips yang harus dilakukan saat sampai di Hochiminh dan beberapa tempat yang bisa dikunjungi.

Mata Uang Vietnam (VDN)

Mata uang Vietnam yaitu VDN atau biasa disebut dong. Banyak yang bilang jika ingin tukar duit dong lebih baik bawa dolar dan tukar disana karena bisa dihargai lebih tinggi. Karen saya masih was-was dan sama sekali tidak tau dengan kawasan Ho Chi Minh, akhirnya coba tukar duit di VIP Money Changer di Cikini. Biasa paling suka tukar duit disini karena rate nya yang bagus. Ternyata secara resmi VIP tidak menyediakan mata uang vdn, tapi pegawainya secara pribadi ada yang menyediakan vdn jadilah kalau mau bisa tukar dengan pegawainya.

Ho Chi Minh City Vietnam


Saat itu saya tukar 1.5 juta vdn dengan total 1.2 juta rupiah. Jadi dapat rate 0.8. huhuh. Rasanya agak mahal karena dari cerita, biasanya rate 0.6. Ternyata benar saja, saat sampai di Vietnam, ternyata 1 dollar nya bisa dihargai 1$= 22.700 vdn. Jadi kalau dihitung-hitung memang lebih untung kalau kita bawa dollar USD terlebih dahulu dan tukar disana.

Mata uang vdn cuma ada uang kertas mulai dari 500.000 hingga 1000 vdn. Saat penarikan dimesin atm, duit yang keluar ada yang pecahan 500.000 vdn.

Tan Son Nhat Internation Airport, Hochiminh (SGN)

Saat landing di Tan Son Nhat International Aiport sekitar pukul 11 am, sudah terlihat bandar udara ini terletak ditengah pusat kota Ho Chi Minh. Dari bandara ke pusat kota kita bisa menggunakan beberapa alternatif seperti taxi, bus, dan juga grab car/motor. Tapi disarankan untuk berhati-hati jika naik taxi, karena harganya tidak ditentukan jadi bisa dapat harga suka-suka drivernya. Ada yang saranin naik taxi vinasun yang aman. Tapi saat itu saya lebih memilih naik bus 152 yang berada langsung diseberang pintu keluar bandara.

Tan Son Nhat International Airport (SGN)

Naik bus 152 cuma 5000 vdn + 5000 jika kita ada koper. Sangat murah untuk mencapai pusat kota yang jika dirupiahkan cuma sekitar Rp. 4000. Bus ini juga rutenya bisa sampai Ben Thanh market pusat perbelanjaan yang terkenal dikalangan turis dan juga sampai ke arah Pham Ngu Lao, kawasan distric ala backpacker yang asik jalan kaki.

Karena lokasi hotel dikawasan Bui vien dekat dengan Ben Thanh market, saya turun terlebih dahulu di Ben Than Market karena ini lokasi yang paling strategis sekali cari makan siang.

Transportasi Murah di Vietnam

Cari Simcard Lokal 

Pastinya sebelum menelusuri kota Hochiminh, hal yang tidak boleh terlewatkan yaitu mencari simcard lokal buat internetan. Keluar dari pintu bandara, terlihat ada banyak konter yang jual kartu telpon. Ada beberapa simcard lokal yang terkenal seperti Viettel. Waktu itu saya tanya di bandara harganya sekitar 250.000 vdn unlimited. Coba tanya ke counter lain, saya menemukan ada counter yang lebih murah. Menawarkan simcard Vinaphone, 5Giga 4G/LTE cuma 105.000 vdn. Karena lumayan banyak turis disini, akhirnya saya coba deh ini si vinaphone. Lokasinya berada sebelah kiri paling ujung tepat saat keluar dari pintu bandara. 

Saat dipakai keliling kota, signalnya cukup lancar dan 4G/LTE bahkan saya juga bisa videocall. Lumayan banget 5giga untuk saya yang cuma 3 hari. Jadi masih tersisa sangat banyak.

Simcard Murah di Vietnam

Transportasi di Hochiminh

Untuk transportasi ada yang murah bisa naik Bus. Tapi karena tidak hafal rute bus kemana, jadi saya lebih sering berpergian dengan grab motor. Grab disini harganya juga tidak beda jauh dengan Indonesia. Sekali naik saya bisa kena 12.000 untuk jarak dekat 1.5km. Beberapa grab motor yang saya naiki juga orangnya baik.

Pengalaman saya ketika naik grab disini, sempat kurang duit 2000 karena tidak ada duit kecil si orang grab nya terima aja. Dan lagi lucunya, biasa saat turun grab kita akan di antara di tepi jalan tujuan, tapi saat saya mengunjungi Prince Hotel Saigon, si orang grab dengan baik hati sampai mengantarkan ke depan pintu loby. Hahha padahal saya sudah minta turun di tepi jalan aja.

Antara seram dan seru naik motor di Hochiminh city, karena kawasan ini sagat ramai dengan motor jadi sangat crowded. Jalur kendaraan di Ho Chi Minh disebelah kanan, tapi lucunya karena saking tidak terarah ada yang jalan dikiri juga bahkan hingga ke trotoar.

 Transportasi di Vietnam

Tapi walaupun begitu, para pembawa motornya tidak begitu kencang. Jadi walaupun ramai, mereka tidak stuck di satu tempat tapi tetap jalan. Apalagi saat dipersimpangan cukup takjub, penyebrangan layaknya Shibuya crosing cross. Kalau yang nyebrang orang ramui gak nabrak, kalau disini motor. Haaha. 

Karena lokasi wisata disini berdekatan, sebenarnya juga bisa dengan berjalan kaki saja untuk satu tempat ke tempat lainnya. Jadi mau jalan kakipun harus hati-hati, karena motornya bisa merampas jalur pejalan kaki. Tapi karena disini juga sangat panas, saya tidak begitu nyaman jalan kaki siangnya bikin sakit kepala. Kalau sore atau malam cukup nyaman.

Bahasa Vietnam

Kalau ada yang nanya bagaimana saya komunikasi disini, jawabannya bahasa monyet. Haha Karena saya sama sekali tidak mengerti bahasa Vietnam. Sesekali saya melihat google translate dan tunjukin ke orangnya jika ada yang ingin disampaikan. Tapi kebanyakan saya tidak begitu banyak ngobrol, jadi hanya pakai bahasa tubuh. Untuk berbelanja dan tawar menawar juga bisa dengan kalkulator dan beberapa pedagang disini juga ada yang bisa bahasa melayu dan english.

Kalau mau cari lokasi dan tempatpun sekarang juga bisa dengan google maps aja. Jadi sebenarnya tidak perlu cemas jika kita tidak ngerti bahasa karena sangat seru bisa berkomunikasi dan menyelusuri tempat yang asing. Jadi ada petualangan baru tersendiri.

City Tour di Ho Chi Minh

Kawasanan city tour yang ramai turis biasanya daerah Distric 1, Ben Than Market dan kawasan sekitar  Pham Ngu Lao. Disini ada begitu banyak toko, tempat makan dan juga tempat hiburan. Tak sedikit saya melihat turis yang lalu lalang, mulai dari turis barat, German, Korea, hingga Jepang. Disini juga sangat banyak perusahaan Jepang, bahkan restaurant Jepang. Saat lagi disini lagi banyak pembangunan kerja sama Jepang Vietnam dengan JICA, jadi beberapa lokasi juga tidak bagus karena lagi pembangunan. Bahkan disini sudah ada Takashimaya.

Ho Chi Minh juga merupakan kota bekas jajahan prancis, jadi banyak bangunan disini yang masih klasik ala prancis. Seperti gereja, gedung opera atau hall nya ala prancis gitu. 

Beberapa kawasan distrik 1, yang jadi spot foto terkenal biasanya :

Ho Chi Minh City Hall

Lokasinya berada dipusat kota jalan nguyen hue. Disekitaran sini juga ada lapangan terbuka dan banyak yang memanfaatkan tempat ini buat santai-santai atau sekedar foto-foto ataupun buat acara. Karena tidak tau pasti aksesnya, jadi saya cuma ikutin arah map saja dan kebetulan dekat dengan lokasi kegiatan di Saigon Prince Hotel. Kawasan ini juga banyak gedung pemerintahan, dan bisa dipastikan merupakan kawasan pusat kota Ho Chi Minh.

Ho Vhi Minh City Hall, Vietnam 
Ho Vhi Minh City Hall, Vietnam

Saigon Notre Dame - Basilica

Tidak jauh dari Ho Chi Minf City Hall, tinggal jaln kaki 5 menit kita bisa menuju landmark yang paling terkenal di Ho Chi Minh. Disini jadi spot favorit buat turis foto-foto. Karena saya juga turis jadi wajib donk foto sini. Hehe. Karena lagi ada kontruksi, jadi tidak begitu cantik difoto. Disekitar sini juga banyak yang berjualan, jadi ekpetasi pengen dapat foto yang baguspun tidak seperti yang dibayangkan.

Notre Dome Bassilica Ho Chi Minh Vietnam

Saigon Central Post Office, Buu Dien

Tepat diseberang cathedral ini ada post office saigon. Buu Dien. Bangunannya juga unik ala prancis sehingga tempat ini juga rami dikunjungi turis. Disini juga banyak yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas saigon atau Ho Chi Minh.

Bui Dienn Saigon post office center 
Buu Dien Saigon post office center

Pho Dibo Bui Vien Walking Street

Jika ingin menikmati hiburan malam, disini bisa jadi pilihan. Ramai banget dengan turis baik yang cuma duduk ngobrol atau juga ada berbagai macam pertunjukan mini. Kawasanan ini malamnya memang dikhususkan untuk pejalan kaki, jadi kalau sudah malam jalanan ditutup dan kendaraan tidak boleh lewat. Karena hotel saya dikawasan ini, malamnya disini berisik banget jadi tidak bisa tidur nyenyak. Haha Sepanjang jalan juga banyak yang berjualan baik cemilan atau kedai kopi dan bar.
Bui Vien Walking Street 
Bui Vien Walking Street

Sen Hong Stage

Lokasinya tidak begitu jauh dari Bui Vien Street, disini ada stage yang menyajikan pertunjukan setiap weekend nya. Seperti tarian atau hanya sekedar nyanyi. Disini juga ada street food yang menyajikan berbagai macam makanan dari Asia. Ketika datang juga ada bazar jajanan seperti barbeque ala Vietnam.

Sen Hong Stage Saigon

Municipal Theater Ho Chi Minh

Ini juga jadi salah satu lokasi yang banyak dikunjungi turis untuk sekedar foto atau memang ingin menyaksikan pertunjukan. Tapi saat saya kesini, tempatnya juga lagi ada pembangunan jadi mau foto pun tidak begitu bagus.

Muncipal Theater Ho Chi Minh Vietnam

Nha Sach Phuong Nam

Kawasan ini juga cukup unik. Disini ada berjejer berbagai toko buku dan juga ada book cafe. Karena berada disalah satu jalan gitu, jadi nyaman banget suasanya untuk menikmati cari buku atau hanya sekedar santai baca buku sambil nongkrong minum dicafe. Walau tidak begitu banyak turis kesini, tapi karena kebetulan ketemu saya jadi sangat suka suasana disini.

 Saigon Street Walking

Shopping di Ben Thanh Market

Bagi yang ingin berbelanja oleh-oleh khas Vietnam, disini tempat yang sangat terkenal jadi sasaran para turis. Tapi mesti hati-hati dan pintar nawar karena pengalaman saya belanja harga bisa dinaikin 3x lipat bahkan lebih. Penjualnya juga sedikit-sedikit bisa bahasa melayu, Jepang hingga english. Saat belanja saya banyak yang dikira orang Malaysia sehingga banyak yang menawarkan harga dengan Ringgit. Jadi selain dengan vdn, kita juga bisa belanja menggunakan dollar ataupun ringgit. Jika dari pengalaman saya, lebih enak belanja dengan dollar, atau kalau mau tukar duit, bawa dollar dan tukar di Vietnam karena bisa dihargai lebih tinggi.

Shopping Market Vietnam

Tips berbelanja disini juga mesti pintar merayu, hahhaa. Lucu banget teringat saat itu saya mau beli piringan Vietnam, yang awalnya ditawari 350.000 vdn, kemudian sipenjual langsung kasih diskon jadi 200.000 vdn, dan akhirnya nego-nego sampai saya bisa daptkan seharga 80,000 vdn. Ini hampir 4x lipat dari harga awal. Hahaha.

Lucunya lagi, jika kita tidak niat belanja dan nawar, sebagian penjual ada yang marah dan usir. Haha Ada juga mba-mba yang suka colek dan maksa kita buat beli. Jangan baper ya karena ini aku anggap lucu aja. Haha Dibanding belanja di Thailand, saya rasa disini tidak begitu murah juga karena jadinya kita memang harus pintar-pintar nawar.

Selain disini, juga ada opsi lain seperti Lucky Plaza. Di lantai 1 paling ujung, ada ibu-ibu yang jualan tas dan harganya lumayan murah. Dong Khoi, dan juga Saigon Center yang menyajikan banyak baju baju import atau dengan harga miring. Di Dong Khoi juga banyak yang menjual oleh-oleh khas Vietnam, tapi harganya juga tidak begitu beda jauh dengan Ben Than dan Ben Than juga lebih banyak pilihan.

Shopping Market, Ho Chi Minh Vietnam

Oia, untuk harga sepatu di Vietnam lumayan murah dibanding Jakarta tentunya. Kebetulan saat itu beli sepatu Converse buatan Vietnam seharga 390.000 vdn yang berada disepanjang jalan dari Saigon Notre Dome menuju Bui Vien.

Tapi karena tidak begitu banyak waktu buat belanja, saya jadi tidak begitu banyak belanja dan emang lebih doyan kulineran. Beberap kulineran khas Vietnam yang patut dicicipi nanti akan saya ulas terpisah dan bisa cek disini yaa.

See yaaa... 

Baca Juga :

Local Food Yang Harus Dicoba Ketika Berkunjung ke Vietnam 
Penginapan Strategis di Hochiminh City