Tampilkan postingan dengan label Sharing Business. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sharing Business. Tampilkan semua postingan
Merdeka Mengekspresikan Diri Dalam Berbisnis

Merdeka Mengekspresikan Diri Dalam Berbisnis





Assalamualaykum, 

Semangat Pagi dan semangat menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 tahun!!

Yess...besok kita akan merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 tahun. Kita bisa hidup merdeka seperti saat ini di karenakan perjuangan dari para pahlawan kita dalam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan baik itu di masa penjajahan Belanda juga masa penjajahan Jepang.

Bersyukur kita tidak hidup dalam masa peperangan. Pernah tidak sih ngebayangin, kalau saat ini kita masih hidup di masa penjajahan? Duh...ngebayanginnya saja ngeri ya. Kalau terjadi, mungkin saat ini kita tidak akan bebas menikmati media sosial, menikmati traveling, menikmati wisata kuliner dan tidak bisa memiliki bisnis dan menjadi orang yang sukses.

Walau saat ini kita hidup di masa sudah merdeka, perlu banget kita tetap menjaga rasa nasionalisme dan menjaga kerukunan serta menjaga Republik Indonesia tercinta ini dari para penjajah. Penjajah di masa sekarang ini bukanlah dari negara lain yang ingin merebut negara Indonesia, tapi penjajah di masa sekarang ini datang dari bangsa kita sendiri yaitu para Koruptor. 

Kali ini aku tidak akan membahas tentang Koruptor tetapi aku akan membahas tentang makna Merdeka Mengekspresikan diri dalam Berbisnis. Karena dengan berbisnis, Insha Allah kita akan terjauhkan dari yang namanya Korupsi.

Merdeka dalam berbisnis sejatinya merupakan wujud kemandirian ekonomi. Dengan mandiri secara ekonomi atau finansial dari hasil bisnis kita, maka kemungkinan bisa membantu meminimalisir yang namanya korupsi. 

Merdeka dalam Berbisnis antara lain:
1. Merdeka Dalam Berkonten di Media Sosial Bisnis

Membuat Konten di Media Sosial dengan sharing banyak hal yang bermanfaat, merupakan salah satu bentuk dari Merdeka dalam berekspresi. Cakupan dalam membuat konten di media sosial bisnis antara lain membuat copywriting pada caption dan infografisnya. 
Saat ini, kita di bebaskan sharing apa saja di media sosial selama sharing tersebut tidak mengandung SARA, ujaran kebencian dan juga tidak menjelekkan suatu agama.
Kebayang tidak sih jika masih seperti zaman orde lama yang semuanya serba di atur dan di larang? Mungkin kita tidak akan bisa menikmati informasi dari beberapa platform yang ada, tidak bisa bebas berjualan di marketplace dan juga tidak bisa sembarang sharing informasi di media sosial.

Jadi manfaatkan kebebasan berkespresi di dunia digital ini dan tetap tuangkan ide berbisnis, dan ide berjualan yang tetap dalam konteks dan jalur positif juga jujur.


2. Merdeka Dalam Berinovasi Memasarkan Produk di Media Sosial Bisnis.

Saat ini, dunia online dapat kita akui sangat mempengaruhi dampak positif dalam penjualan produk atau jasa bisnis kita. Dulu sebelum digital secanggih sekarang, ketika dalam memasarkan produk atau jasa itu masih dengan sistem konvensional yaitu 'jaga warung' dan kalau warung atau toko kita kedapatan customer yang loyal, kita berharap customer itu melakukan pemasaran dari mulut ke mulut lewat testimoninya.

Cara konvensional dalam memasarkan juga salah duanya adalah menyebar brosur ke lingkungan sekitar juga pasang iklan di surat kabar. Tentu kedua pilihan ini memerlukan biaya yang tidak sedikit. Jika kita tidak memiliki budget besar untuk iklan dan pembuatan brosur, ya pilihannya adalah menunggu sampai mendapatkan seorang loyal customer yang bercerita dan menyebar dari mulut ke mulut.

Nah di dunia digital saat ini, memasarkan produk atau jasa bisnis kita bisa dengan mudah, hemat dan cepat. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan dunia digital ini secara maksimal. Karena itulah di dunia serba digital dan online ini, kita mendapatkan rasa Merdeka dalam berinovasi memasarkan produk atau jasa bisnis kita. Tanpa harus bersusah payah seperti berjualan di era konvensional dulu.


3. Merdeka Dalam Berkolaborasi

Dulu kita mungkin masih khawatir kalau mau berkolaborasi dan berpartner dengan orang lain. Ditambah juga kita tidak tahu prediksi ke depannya bagaimana jika berkolaborasi dengan orang lain walau masih memiliki visi yang sama dalam bidang bisnis kita.

Tapi di zaman sekarang, kita tidak perlu lagi khawatir. Kita bisa berkolaborasi dengan siapa saja tanpa perlu ada rasa khawatir. Kita bisa melihat profil partner yang mau kita ajak kolaborasi lewat track record aktivitas dan jumlah responnya di media sosial selama ini. 
Begitu juga kita bisa dapat prediksi real ke depannya jika kita melakukan sebuah kolaborasi, hasilnya akan bagaimana.


Ketiga hal ini adalah bentuk dari Merdeka mengekspresikan diri dalam berbisnis. Jika kita fokus pada ketiga hal ini, fokus pada tujuan dan hasil, maka pikiran untuk 'korupsi' tidak akan terjadi. Sebab kita terlalu sibuk untuk berpikir inovasi, berpikir untuk berbagi dan memberikan manfaat serta berpikir untuk menaikkan omset bisnis kita dengan hal dan jalur positif.

Dirgahayu Indonesia ku, semoga Indonesia semakin tambah Jaya, Tambah Maju dan Tambah di penuhi oleh orang-orang yang kreatif, positif, berahlak mulia dan mencetak manusia yang soleh juga solehah. Aamiin YRA




                                 Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife







Ilmu Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Seorang Fashion Stylist

Ilmu Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Seorang Fashion Stylist

Ilmu Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Fashion Stylist






Assalamualaykum,

Hai fashion lover, apa kabar?
Aku mau update artikel seputar Fashion lagi nih. Kali ini aku mau bahas mengenai profesi Fashion Stylist. Bagi yang suka memadu padankan pakaian, baik itu untuk ootd sendiri atau untuk ide sharing di media sosial, artinya kamu punya bakat di dunia fashion sebagai seorang fashion stylist.

Walau menjadi seorang Fashion Stylist kelihatannya cuma mix and match pakaian saja from head to toe, tapi tetap lho untuk menjadi seorang fashion stylist itu perlu ilmu agar kita bisa terus up to date dengan tren fashion yang setiap zaman berubah-ubah. Jadi tidak hanya sekedar fashion saja.

Menjadi seorang Fashion Stylist juga bisa menghasilkan pundi-pundi rezeki dan memiliki jenjang karir yang menjanjikan di dunia fashion. Jadi jika passion teman-teman di bidang fashion, tidak ada salahnya juga untuk fokus dan menekuni profesi sebagai seorang fashion stylist.

Kira-kira ilmu apa sih yang dibutuhkan untuk menjadi seorang fashion stylist?

1. Pelajari Karakter

Karakter setiap orang itu berbeda, ada yang kalem, ceria, ambisius dan masih ada beberapa karakter lainnya. Sebagai fashion stylist perlu paham karakter setiap individu. Pribadi yang kalem, biasanya untuk pemilihan warna pakaian itu adalah cenderung warna pastel. Pribadi yang ceria, tentu cocok di padu padankan dengan pakaian yang colorful. Sedangkan untuk pribadi yang ambisius biasanya pilihan yang cocok adalah pakaian yang berwarna gelap untuk menonjolkan pribadi dan karakternya yang kuat.

Jadi kenapa perlu pelajari karakter seseorang, agar ketika orang tersebut mengikuti saran berpakaian dari kita, mereka akan terlihat stunning dan karakter mereka terpancar kuat. Karena itulah seorang fashion stylist perlu paham karakter setiap individu.


2. Basic Warna 



Warna menjadi salah satu unsur atau elemen yang sangat dominan serta aspek yang paling relatif di dalam desain serta kehidupan. Jadi warna bisa menciptakan sebuah keindahan dan bisa juga menjadi salah satu cara mengekspresikan pengaruh warna yang kuat.

Ada 4 warna yang perlu di ketahui yaitu:

  • Warna Sekunder adalah warna yang dihasilkan dari campuran warna dasar seperti hijau, ungu, jingga, orange dan lainnya
  • Warna Primary adalah warna-warna dasar seperti biru, merah, kuning dan lainnya
  • Warna Tertiary adalah warna yang dihasilkan dari campuran antara primer dengan sekunder, seperti warna brown
  • Warna Netral merupakan warna yang dihasilkan dari ketiga jenis warna tersebut yaitu warna hitam

3. Trending Stylist

Menjadi Fashion Stylist perlu banget dong update berita terkini seputar fashion baik fashion lokal maupun mancanegara. Misalnya fashion hijab yang lagi terkini saat ini modelnya seperti apa, pemilihan warna yang dipilih oleh beberapa desainer apa saja di tahun ini, lalu desainer A dan B mengeluarkan koleksi terbaru apa.

Jadi tidak hanya sekedar bisa mix and match jenis pakaian saja tapi juga perlu update berita terkini seputar fashion. Beritanya bisa kita dapatkan dari beberapa media atau ikut ke perhelatan acara seputar fashion, baik itu seminar atau talkshow fashion dan bisa juga menghadiri acara fashion show.


4. Basic Items



Foto dari pinterest

Sebagai Fashion Stylish, kita dituntut juga untuk kreatif. Bisa memadu padankan pakaian dan aksesoris yang ada. Misal kita perlu pashmina untuk sebagai aksesoris pakaian, tetapi pashminanya tidak ada, coba kita akali dengan scarf. 
Selain itu kita musti tahu basic items yang wajib dimiliki, seperti aksesoris, pakaian berbahan denim, flat shoes, tote bag atau basic items lainnya. Sehingga kita bisa kreasikan koleksi yang ada hanya berdasarkan dari basic items yang ada.


5. Paham Fashion per Musim



Yes, ini juga penting banget. Di Indonesia sendiri kita hanya punya dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, tetapi di beberapa negara ada yang memiliki empat musim yaitu musim panas (summer), musim gugur (autum), musim dingin (winter) dan musim semi (spring). 

Tentu pakaian yang digunakan dari ke empat musim ini pasti berbeda-beda. Tidak mungkin kan pakai short pants di saat musim dingin? Seorang fashion stylist tentu musti paham dan tahu detail pakaian, aksesoris dan sepatu apa yang di perlukan di setiap musim. 
Jangan sampai salah kostum ya ladies....


Ke lima ilmu ini adalah sebagian dari ilmu dasar yang perlu di pelajari oleh para calon fashion stylist. Masih banyak tentunya ilmu-ilmu yang lebih mendalam lagi untuk bisa menjadi seorang fashion stylist profesional. 

Jadi memiliki ilmu itu penting, tidak hanya sekedar skill saja. Ilmu yang kita dapatkan akan berguna hingga akhir hayat selama tetap kita asah, tetap kita pelajari jangan di anggurkan saja ilmu kita. 

Ok, semoga sharing fashion kali ini bermanfaat. See you on my next blogpost ya teman-teman




Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

Belajar Seperti Gelas Kosong

Belajar Seperti Gelas Kosong

Kosongkan Gelasmu Untuk Mendapatkan Ilmu Baru




Assalamualaykum,

Welcome back  semua. Semoga semua dalam keadaan sehat wal'afiat, Aamiin YRA. 
Beberapa waktu lalu aku sempat lagi merasa lelah dan penat. Kalau sedang merasa penat dan agak menurun semangat aku, aku selalu baca buku  motivasi atau buku mengenai kisah para tokoh pebisnis yang sukses menjalankan bisnisnya. Kisah mereka dalam membangun bisnis dan menghadapi jatuh bangunnya bisnis.

Kadang kita perlu belajar dari orang lain, bukan hanya dari orang-orang yang sukses saja tapi juga dari orang-orang yang sedang membangun bisnisnya. Kenapa kita perlu belajar dari orang lain? Agar kita memiliki rasa syukur, rasa rendah hati dan semangat hidup.

Berkaca dari orang-orang yang sudah sukses, mereka ini rata-rata masih terus belajar lho. Padahal bisnis mereka sudah sukses. Lalu masa kita yang masih taraf menuju sukses bisnisnya kok ngga mau belajar, ngga mau update ilmu. 


Hal sederhana bentuk dari rendah hati mau belajar adalah ketika kita bertemu dengan orang lain di dalam sebuah pertemuan informal. Biasanya orang yang sukses selalu lebih sering mendengarkan daripada berbicara tentang dirinya saja... "Kemarin saya dapat penghargaan ini...", "Saya ini tuh orangnya paling tinggi jabatannya di kantor..." dan masih banyak lagi kalimat "aku dan aku yang paling hebat" dan yang "paling tahu"

Ketika kita lebih banyak mendengar, di situ kita sama saja sedang proses belajar mendapatkan sebuah ilmu baru. Kita juga jadi bisa belajar People Skill, belajar menghadapai orang lain dengan berbagai karakter yang berbeda-beda, belajar dealing with people dan masih banyak lagi yang kita bisa pelajari.

Tetapi semua ilmu-ilmu tersebut tidak bisa kita tampung jika "gelas" ilmu kita penuh. kita perlu mengkosongkan dulu "gelas" kita agar bisa menampung ilmu yang baru. 

Lalu apakah isi di dalam gelas kosong tersebut kita buang begitu saja? Tidak kita buang begitu saja, karena itu kita perlu lakukan yang namanya "Sharing ilmu" kepada orang lain agar ilmu kita terus bertambah.

Jadi bukan ganti dengan gelas baru dan biarkan gelas penuh yang ada tetap terjaga penuhnya lalu kita diamkan dan kita tabung. 
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”
Biarkan kita sedekah kan air (ilmu) yang ada pada gelas kita untuk orang lain, jangan khawatir gelas kita akan kosong, karena Insha Allah, Allah akan terus mengisi gelas kita. Sebab tidak ada sedekah yang percuma, pasti semuanya bermanfaat. 

Yuk kita menjadi manusia yang bermanfaat dan belajar dari gelas kosong yang selalu memberikan air di dalamnya keluar dan masuk tanpa pamrih. Sukses untuk teman-teman semua and see you on my next blogpost



Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

"The Power of Kepepet" Cara Ampuh Merintis Sebuah Bisnis

"The Power of Kepepet" Cara Ampuh Merintis Sebuah Bisnis

"The Power of Kepepet" Cara Ampuh Merintis Sebuah Bisnis




Assalamualaykum,

Welcome back to my blog Good People...
Judul sharing aku kali ini, mungkin teman-teman sudah ada yang pernah baca salah satu buku dari Mas Jaya Setiabudi yang berjudul The Power of Kepepet.

Kepepet di sini adalah mengarahkan kepada hijrahnya kita menjadi seorang pebisnis, bukan di tujukan kepada orang yang malas-malasan lalu baru mengerjakan suatu hal di kala sudah mepet waktu (kaya pelajar yang mengerjakan sistem SKS- Sistem Kebut Semalam) 😃.

Selama masa pandemi seperti ini, beberapa bisnis collapse, tanpa terkecuali perusahaan-perusahaan besar pun ikutan menurun pemasukannya. Bagaimana tidak, masyarakat semua di minta untuk melakukan yang namanya lockdown ata stay at home sementara. Dunia jual beli sempat tidak seaktif masa normal. 

Para pelaku bisnis yaitu pedagang pada umumnya yang melakukan penjualan dengan sistem konvensional, harus mulai terbiasa beradaptasi dengan dunia online dan itu semua tentu butuh yang namanya proses. 

Masa pandemi kemarin selama tiga menuju empat bulan tentu amat sangat berdampak, maka banyak juga beberapa perusahaan yang mem-PHK-kan karyawannya. 

Kita lihat baru-baru ini berita di beberapa media, sekelas perusahaan GOJEK saja juga mengumumkan bahwa mem-PHK-kan beberapa karyawannya. Beberapa teman aku pun juga ada yang suaminya kena PHK. Sedih bukan? Tapi itulah hidup dan itulah perjalanan sebuah bisnis. Tidak selamanya berada di atas, pasti ada yang namanya jatuh bangun bisnis.

Bagi yang terkena PHK, sedih, bingung itu pasti akan dialami tetapi jangan terlalu lama meratapi nasib, segera bergerak cari solusi atau jalan keluar. Manfaatkan dana yang ada dan waktu untuk berbisnis.

Bisnis itu tidak harus selalu menunggu modal terkumpul, fasilitas lengkap, kuncinya adalah bekerja dengan kekuatan. Jika ada yang belum memiliki pengalaman berbisnis, teman-teman bisa mencari pelatihan yang gratis lalu setelah dapat ilmunya langsung di praktekkan. 

Sebab, ilmu akan berguna jika kita segera mempraktekkan dan jangan menunggu nanti dan nanti. Karena Ilmu itu berkembang dan berubah seiring dengan berkembangnya zaman.

Jika modal yang di miliki belum besar, teman-teman juga bisa memulai dengan dengan menjadi reseller. Menjadi reseller pun juga musti selektif. Pilih yang ada mentoring di dalamnya, sharing ilmu di dalam masa mentoring.
Bisa juga teman-teman memulai bisnis dengan passionnya teman-teman, misal teman-teman senang masak, coba membuat masakan rumahan lalu tawarkan ke tetangga atau daftarkan di Gofood atau Grabfood

Jadi kepepet itu kadang bisa menjadi cara ampuh merintis sebuah bisnis. Sebab kadang dengan kepepet kita diminta untuk mencari solusi dengan cepat agar bisa 'hidup'. 
Teman-teman punya pengalaman 'kepepet' dan menghasilkan? Sharing dong di kolom komentar.






Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

Kemampuan "People Skill" Yang Harus Dikuasai Pemimpin

Kemampuan "People Skill" Yang Harus Dikuasai Pemimpin

Kemampuan "People Skill" Yang Harus Dikuasai Pemimpin




Assalamualaykum,

Apa kabar good people semua? Insha Allah selalu dalam keadaan sehat wal'afiat semua ya. Kali ini aku mau sharing nih mengenai "People Skill", karena baru-baru ini aku menghadapi beberapa orang yang menurut aku masih kurang ilmu mengenai people skill. Gawatnya lagi, orang ini menyandang predikat Leader di dalam bisnisnya.
hmm... Aku jadi bertanya-tanya, bagaimana ya perkembangan bisnis internal di jaringannya dan juga attitude dari tim jaringannya? Pertumbuhan bisnis mereka akan seperti apa ya? 

Seperti kita ketahui bahwa saat ini, kita hidup sudah di zamannya online yang semua serba ter-connected satu sama lain via online. Jadi semuanya jadi lebih mudah berinteraksi seakan tidak ada jarak yang menghalangi kita untuk saling berinteraksi atau silaturahim satu sama lain. 

Sebelum membahas lebih lanjut, kita musti pahami dulu arti dari kata "People Skill" itu apa. People skill adalah kemampuan dalam berinteraksi dan berkomunikasi antar manusia. 

Menurut Portland Business Journal, people skill itu mencakup tiga hal, seperti:
1. Pemahaman Diri
2. Berbicara efektif dan berempati
3. Membangun hubungan kepercayaan, hormat dan interaksi produktif

Dalam dunia online ya pasti adalah membangun interaksi yang baik dengan teman-teman yang ada di media sosial kita. Kalau interaksi offlinenya ya dengan tetangga sekitar atau orang-orang yang kita temui di tempat umum.


Pengalaman aku dalam membangun Bisnis jaringan selama kurang lebih 10 tahun, aku sering banget bertemu dan menghadapi leader yang masih kurang sekali dalam hal People Skill nya.  Mereka rata-rata masih mementingkan closing semata.
Bagi mereka, target grup bisnisnya tercapai dan para timnya pada closing dan punya masukan untuk kehidupan sehari-hari. 
Leader yang seperti ini rata-rata tidak terlalu memikirkan tim mereka yang keluar masuk grupnya. Karena yaitu tadi, leader seperti ini hanya memikirkan "Closing" semata saja tanpa memikirkan sebuah hubungan silaturahim jangka panjang yang lebih dari sekedar hubungan bermitra atau berbisnis.

Gawatnya lagi, mereka tahu kalau people skill mereka kurang, tapi tidak mau upgrade ilmu People Skill mereka karena menganggap mereka masih dapat closingan, masih dapat rezeki dari Allah.

Jika bertemu yang seperti ini, tidak heran jika kenapa bisnisnya ya begitu-begitu saja. Bisnisnya sih berjalan, tapi tidak berkembang dan tidak akan maju. Orang-orang dalam timnya ya itu-itu saja, tidak bertambah. 

Kalau hal closing sekali lagi itu ada ranah campur tangan Allah juga ya..


Yang aku maksud adalah lebih kepada berkembangnya jaringan bisnisnya, jika leader tersebut People Skill nya tidak di asah dan di jaga ya jangan harap bisnisnya akan berjalan dan bertahan lama.

Contoh simple saja adalah me-reply WA, kadang cuma di baca saja (kaya lagi baca koran 😁), selain itu ketika di dalam WAG, jika people skill nya baik maka pasti akan semangat memberikan kalimat interest nya di dalam WAG (seperti memberikan icon atau kalimat Terima kasih, Mantab dll).

Kalau sekedar seperti ini saja tidak mau, bagaimana mau membina jaringannya dan bagaimana mau sharing ilmunya kepada orang lain.

Hal simple seperti ini bisa kita cek dalam bisnisnya. Berjalan dahsyat atau biasa saja?

Lihat orang-orang atau Leader-leader sukses, pasti : Fast Respon, Semangat, Rajin sharing, sering memberikan solusi, dan menjaga hubungan silaturahimnya.

Karena suatu hubungan itu tidak hanya sekedar hubungan bisnis semata yang mendapatkan sebuah keuntungan.

Dalam Islam, menjaga silaturahim itu bisa : Menambah Rezeki, Umur panjang, Kesehatan juga kebahagiaan, tentu yang pasti akan menambah keberkahan dari Allah SWT.

Bisnis atau bermitra selesai, bukan berarti silaturahim pun selesai. Sebab, suatu waktu kita akan butuh mereka dalam hidup kita. Begitu juga sebaliknya, mereka akan butuh kita suatu saat nanti.

Jadi If you want to be a sucessfull Entrepreneur and succes to be a Leader, perhatikan People skill diri kita yaitu : 
1. Fast Respon
2. Memiliki empati dan tidak menegur di tempat umum
3. Rajin bersilaturahim dengan mau memulai menyapa
4. Hormat kepada tim
5. Berbicara dengan santun


Demikian sharing aku kali ini, semoga bermanfaat. See you on my next blogpost 💖💖



Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

Adaptasi ke New Normal, Apa saja yang harus dijalankan?

Adaptasi ke New Normal, Apa saja yang harus dijalankan?

Adaptasi ke New Normal, Apa saja yang harus dijalankan?





Assalamualaykum,

Apa kabar teman-teman semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat semua ya. Gimana masa karantinanya di masa pandemi dua bulan ini? Tidak terasa ya dua bulan sudah kita melewati masa berdiam diri atau stay at home di masa pandemi ini, bahkan moment lebaran Idul Fitri saja kita rayakan hanya di rumah saja dan silaturahim via virtual ke Orangtua dan saudara kita. 

Selama libur lebaran kemarin, banyak sekali berita bertebaran di media elektronik perihal liputan ramainya orang-orang berbelanja di beberapa mal dan pusat perbelanjaan seperti di Tanah Abang. Seakan mereka semua lupa akan adanya virus Covid-19 ini. 

Mungkin bagi mereka COVID-19 itu seperti flu biasa yang tinggal minum obat flu lalu sembuh. Mungkin mereka semua titisan manusia super yang mana tubuh mereka sudah kebal akan virus, terlebih lagi virus Covid-19.

Selesai lebaran, babak baru dalam hidup pun dimulai dan fase kehidupan baru ini disebut dengan "New Normal". Sebagian masyarakat dunia mungkin tidak terlaalu asing dengan New Normal ini, lalu sebagian lagi mungkin masih bingung akan maksud dari kehidupan di era New Normal itu apa sih dan bahkan sebagian masyarakat dunia sisanya ada juga yang masa bodo dengan yang namanya New Normal.

Topik New Normal ini sangat menarik untuk di bahas, karena kehidupan New Normal di masa kita hidup saat ini merupakan sejarah dalam hidup kita. Iya... Kita beruntung menjadi bagian dari sejarah terbentuknya kehidupan New Normal ini. 

Beruntung atau Menyedihkan?

Tergantung dari sudut pandang mana kita memandang dan berpijak. Sedih di awal masa pandemi ini tentu sedih, tidak ada yang tidak sedih. Kita seakan di paksa untuk menjalankan kehidupan yang tidak normal, kita tidak bebas keluar rumah, tidak bisa traveling dulu keliling dunia, tidak bisa menunaikan ibadah Umrah beberapa bulan ini dan bahkan tidak bisa melaksanakan ibadah Haji. 

Ditambah lagi mungkin kondisi finansial kita menurun. pekerja kantoran kena PHK, pebisnis menurun omsetnya bahkan menutup usahanya. Iya... Miris memang, miris di awal masa pandemi ini. Tapi kalau kita segera bangkit, tidak terpuruk dengan keadaan, cepat beradaptasi dan cepat 'Move On' berpikir mencari solusi, Insha Allah akan menjadi sebuah hal positif atau bahkan menjadi cikal bakal peluang baru dalam hidup kita

Bagi yang mengambil kejadian saat ini dari sudut pandang positif, mereka mungkin merasa beruntung. Yang tadinya karyawan sebuah perusahaan, lalu kena PHK dan mau tidak mau berpikir kreatif yang seakan di 'paksa' untuk hijrah menjadi pengusaha. Bagi yang berbisnis dan baru memiliki satu bisnis, mau tidak mau melakukan pivot dalam bisnisnya dan bahkan bisnis barunya menjadi sebuah peluang bisnis dengan omset yang bagus di masa pandemi ini.

Jadi, semua ini tergantung diri kita, mau pilih si manusia yang Beruntung atau manusia yang Menyedihkan?

Jika kita memilih menjadi manusia yang beruntung di masa pandemi ini, mari kita bahas bagaimana caranya bisa beradaptasi secara cepat dan bahkan di era New Normal ini kita bisa mendapatkan kehidupan yang Bahagia, Finansial stabil bahkan naik, dan tubuh tetap dalam keadaan sehat serta stay Waras and No Depresi.

Lalu apa TIPS untuk beradaptasi dengan era New Normal? Berikut adalah TIPS ala Cilya

1. Tambahkan Ke-Iman-an dengan Ibadah yang RAJIN
Dengan adanya COVID-19 ini, bisa jadi ini adalah pertanda dari Allah SWT bahwa kita diminta untuk meningkatkan ibadah kita. Yang tadinya jarang sholat, karena di rumah kita berkumpul bersama keluarga, jadinya kita bisa sholat berjamaah. Yang tadinya jarang baca Al Qur'an, sekarang jadi makin rajin one day one juz nya. 
Karena itu, jangan sampai Iman kita melemah. Salah satu langkah awal kita bisa menerima dan bersahabat dengan keadaan adalah dengan pertebal keimanan dan tingkatkan kualitas Iman kita dengan ibadah yang rajin.
Jika Iman kita meningkat maka Insha Allah pikiran kita akan tetap stabil dan imun tubuh kita meningkat.

2. Healthy Living (Body and Mind)
Di masa era New Normal, kita juga sudah mulai harus beradaptasi dengan menjaga keseimbangan antara kesehatan tubuh juga kesehatan pikiran.
Hidup Sehat itu WAJIB! Tapi hidup sehat itu tidak hanya tubuh kita saja yang kita jaga kesehatannya tapi kita juga perlu menjaga kesehatan pikiran kita. Pola pikir kita musti di latih berpikir positif selalu, sebab jika di masa pandemi ini pikiran kita tidak sehat, maka akan mempengaruhi imunitas tubuh kita. 
Karena itu, Yess banget menjaga kesehatan pikiran dan raga itu wajib banget. Dengan hidup sehat artinya kita menjaga pemberian dari Allah SWT dan tandanya kita sudah bersyukur.

3.  Bersyukur
Salah satu kunci beradaptasi kita berhasil adalah dengan BERSYUKUR. Mensyukuri setiap apa yang terjadi, apa yang kita dapat dan apa yang kita miliki. 
Dengan bersyukur, kita akan selalu merasa hidup kita bahagia walau kondisi ekonomi finansial sedang menurun, tetapi kita masih di kasih sama Allah kesehatan, keluarga yang support dan kebahagiaan.

4. Hidup Minimalis
Era New Normal ini, bukan lagi zamannya hidup berfoya-foya, belanja tanpa batas. Sudah saatnya pola hidup kita di ubah menjadi hidup minimalis yaitu hidup sederhana, tidak berlebihan tetapi tetap ada ikhtiar dalam hidup kita.

5. Investasi
Simpan uang mu di tabungan lalu mulailah berpikir untuk melakukan sebuah investasi. Investasi agama kita (dengan amal dan sedekah), juga investasi untuk kemajuan finansial kita dimana Insha Allah investasi ini bisa kita wariskan hingga tujuh turunan.

Dengan memasuki era New Normal, bukan berarti kita bisa sesuka hati bersikap atau menyepelekan yang namanya Corona Virus. Ingat, Corona Virus saat ini masih belum ada vaksinnya dan masalah ODP atau kematian pun masih belum usai. Jadi tetaplah hidup sesuai dengan protololer yang ada di dalam lingkungan kita.

Pasrah bukan berarti kita tidak perduli. Ayo sama-sama kita #LawanCorona dengan mematuhi protokoler yang ada. Sekali lagi. Stay Save, Stay Healthy and Stay Together. 

See you on my next blogpost ya....






Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife



Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo

TIPS Jalankan Bisnis di Rumah Tanpa ART

TIPS Jalankan Bisnis di Rumah Tanpa ART

Tips Jalankan Bisnis di Rumah Tanpa ART






Assalamualaykum,


Kemarin selepas memberikan sharing ilmu di group team para Reseller aktif aku, ada salah satu reseller aku yang bilang kalau dia sedang khawatir mengenai management waktu menjelang lebaran nanti. Management waktu antara mengurus bisnis dan mengurus rumah tangga. Khawatir semua jadwal jadi berantakan di karenakan si Mba ART nya akan pulang kampung.


Bagi para mom, masalah ART tidak balik sehabis lebaran sepertinya adalah an endless story. Sepertinya lebih stress ART tidak balik daripada kehilangan satu botol minum tupparware di sekolah anak-anak 😅😅.


Aku pribadi, untuk masalah ART tidak balik dan tidak ada ART di rumah bukanlah hal yang baru. Aku sudah kenyang mengalami hal seperti ini, apalagi dulu anak sulung dan anak aku yang nomor dua masih kecil-kecil. Lelahnya jangan di tanya rasanya, pokoknya nano-nano lah, mulai dari cenat cenut kepala sampai badan ini rasanya remuk. Di tambah lagi, kita sebagai seorang ibu di wajibkan sehat alias tidak boleh sakit karena kita juga berfungsi sebagai ‘dokter jaga’ di rumah… Benar kan?


Lalu bagaimana bisa menjalankan sebuah bisnis dari rumah sementara ART saja tidak ada. Jangankan jalankan bisnis, untuk ‘Me Time’ saja sulit.


Nah… Mungkin bisa coba tips ala aku berikut ini, agar kita tetap bisa mengerjakan bisnis dari rumah, tetap bisa belajar dan upgrade diri dengan mendapatkan ilmu baru dan tentu bisa ‘Me Time’ tanpa khawatir kerjaan rumah dan urusan anak-anak dan suami terbengkalai.



1. To Do List


Selalu punya To do list dan jadwal kegiatan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur sampai dengan malam hari. Tulis semua kegiatan kita, mulai dari jadwal kegiatan sekolah anak-anak, jadwal cuci baju, setrika, belanja, masak, Posting di media social, sampai jadwal sharing bisnis dengan tim reseller.


Ok berikut ini jadwal aku sehari-hari yang mungkin bisa menjadi acuan teman-teman, tinggal di sesuaikan saja dengan kondisi masing-masing.


  • 03.00              : Tahajud
  • 04.30 – 06.30  : Subuh – Cuci Baju - Sambil buat sarapan (karena cuci baju pakai mesin cuci jadi tinggal masukin saja ke mesin cuci) – Sapu – ngepel. Dengan Sapu dan Pel rumah, buat aku ini juga sebagai olahraga kecil
  • 06.30 – 07.30  : Drop anak-anak ke sekolah
  • 07.30 – 08.30  : Sarapan + Dhuha
  • 09.00 – 10.00  : Posting, Cek email, reply email atau WA
  • 10.00 – 12.00  : Masak dan jemur pakaian (Jika tidak ada ART). Jika ada ART jam segini aku maksimalkan untuk mengurus bisnis
  • 12.00 – 13.00  : Dzuhur – Lunch – Pick up si bungsu
  • 13.00 – 14.00  : Temani si bungsu lunch sambil urus kerjaan bisnis
  • 14.00 – 15.30  : Take a nap with si bungsu (aku suka biasakan untuk menyempatkan tidur siang)
  • 15.30 – 16.00  : Ashar – Jemput anak aku yang nomor satu dan nomor dua dari sekolah
  • 16.00 – 18.00  : Urus kerjaan bisnis  
  • 18.00 – 19.00  : Maghrib – Siapkan makan malam – Makan malam
  • 19.00 – 20.00  : Isya – Siapkan bumbu untuk masak – sambil bantu anak kerjakan homework
  • 20.00 – 21.00  : Setrika pakaian sambil ‘Me Time’ dengerin lagu atau ipod
  • 21.00 – 22.00  : Siapin bahan materi untuk posting dan sharing bisnis besok atau nulis blog
  • 22.00              : Waktunya tidur

Kenyataannya memang kadang sering tidak sesuai waktu. Tidak jarang selalu ada saja interupsi, tetapi paling tidak dari semua jadwal aku ini hampir 70% nya sesuai schedule.

======= BACA JUGA: TIPS Sukses Bekerja di Rumah =======





2. Team Work


Libatkan dan beri tanggung jawab kepada anak-anak juga Pak Suami dalam hal pengurusan pekerjaan rumah. Hal sederhananya adalah habis makan cuci piring sendiri, pakaian kotor taruh di mesin cuci setiap pagi, rapihkan tempat tidur setiap bangun tidur dan sapu-pel jika perlu kamarnya masing-masing. Dengan melibatkan mereka dalam pengerjaan rumah yang sederhana, bisa mengurangi beban pekerjaan kita.




3. Persiapkan bahan makanan dan masakan


Biasanya aku siapkan ini di malam hari sebelum tidur. Aku sudah punya jadwal menu masakan selama seminggu dan bumbu-bumbu sudah aku siapkan di malam hari (potong bawang, sayuran dll). Jadi ke-esokan harinya sudah tinggal cemplung-cemplung saja tanpa perlu wasting time potongin sayuran dan bawang nya.

 Kadang aku pun tidak jarang pesan makanan online atau jasa catering. Walau tidak setiap hari biar tetap irit, tapi hal tersebut sangat membantu kita juga. Waktu untuk masaknya bisa kita gunakan untuk mengerjakan yang lain.




4. Bersahabat dengan Teknologi


Di era yang sudah serba digital ini, kita sebenarnya sudah sangat terbantu sekali dalam mengerjakan segala sesuatu. Sudah hampir setahun ini, untuk belanja sayur dan keperluanan bulanan, biasanya aku order via online. Pergi ke pasar itu jika keperluan dapur tidak tersedia di aplikasi online yang biasa aku beli. Sekarang sudah banyak lho aplikasi online di handphone kamu, jadi tidak perlu lagi repot meluangkan waktu ke pasar.


Jika tubuh sudah berasa lelah, aku biasanya pesan jasa Go Clean untuk membersihkan rumah atau sekedar setrika baju. Aku juga memanfaatkan jasa laundry untuk mencuci Bedcover, karpet dan beberapa pakaian yang membutuhkan effort besar untuk mencucinya.

Jadi semua ini bisa kita lakukan dengan memanfaatkan gadget kita. Sambil order belanjaan, kita bisa sekalian deh posting dagangan, reply orderan, dan bina reseller kita hanya via handphone saja.




5. Menikmati proses tanpa ART


Selelahnya diri kita, kita perlu tetap menikmati proses hidup ini tanpa ART. Menerima keadaan dengan bahagia. Jika pekerjaan rumah tidak sesuai jadwal jangan stress, biarkan cucian dan setrikaan sekali-kali menumpuk dan rumah masih saja terlihat berantakan.


Sekarang ini ketika anak-anak sudah besar, tentu tingkat kerepotan aku pun tidak terlalu repot seperti ketika mereka masih pada kecil-kecil. Semua bisa kok kita lakukan selama di situ ada kemauan. Fokus pada solusi bukan kepada masalahnya.  

Semoga tips ala aku ini bermanfaat bagi teman-teman semua. Ketika awal dulu mau mulai bisnis, anak-anak aku masih balita dan belum mulai saja sudah mules duluan karena kebanyakan khawatir memikirkan bakalan keteteran. Tetapi setelah di jalankan selama hampir 13 tahun, aku pun bisa menjalankannya.



Tetap semangat menjalankan bisnisnya ya teman-teman semua. See you on my next blog post…












 Mompreneur, Blogger, Happy Mom & Happy Wife




 Fashion, fashion hijab, Fashionable, Fashion blogger, Fashion daily, Fashion hijabers, Fashion icon, Fashion indonesia, Fashion magazine, Fashion news, Fashion ootd, Fashion show, Fashion style, Fashion vlogger, Fashion vlogger indonesia, Fashion blog, Fashion blogger indonesia, Fashion blogger hijab, Beauty healthy, Beauty inside, Beauty influencer, Beauty journal, Beauty enthusiast, Beauty blogger, Beauty, Beauty blogger indonesia, Beauty blogger hijab, Beauty blogger indo