Tampilkan postingan dengan label Product Review. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Product Review. Tampilkan semua postingan
REVIEW The Body Shop Tea Tree Skin Clearing Facial Wash

REVIEW The Body Shop Tea Tree Skin Clearing Facial Wash

Semenjak lepas dari produk dokter, ada kepikiran ingin sekali menggunakan cleanser yang mengandung anti jerawat tetapi tidak membuat kulit kering. Akhirnya saya jatuh pada produk ini dan sudah habis digunakna. Jadi saatnya direview!  


Produk ini adalah cleanser yang dikhususkan untuk kulit berjerawat, yang umumnya dimiliki kulit berminyak. Untuk ukuran 250 ml (mereka juga menjual ukuran kecil juga) harganya sekitar Rp. 120.000 - 200.000. Rentang harga yang luas ini karena dipengaruhi lagi oleh online shop, distributor, dan ketersediaan stok.  

Packaging 

Untuk packaging, menggunakan bahan plastik dan berwarna cukup gelap (dan ini bagus karena produk ini mengandung tea tree oil yang sensitif terhadap sinar matahari. Untuk travelling friendly-tidaknya, tergantung lagi pada ukuran. Yang pasti ukuran 260 ml tidak cocok untuk dibawa travelling karena terlalu besar. 



Bahan plastik ini sebenarnya membuat kita aman dari ketakutan pecah. Tetapi tetap saja bahan plastik ini masih memiliki kemungkinan pecah. Apalagi saat diletakan dekat shower atau tempat sabun. Lebih baik ditempatkan dibagian sudut kamar mandi yang terhindar dari kemungkinan tersenggol. 

Bagaimana dengan tutupnya? Sangat aman. Jadi jika terantuk tidak mudah terbuka. Tetapi entah mengapa saat posisi botol dibalikan (biasanya saat produk sudah mau habis) sangat mudah produk bocor sehingga bukannya lebih hemat, malah lebih boros..hehe..heeee hiks



Komposisi
Secara keseluruhan, bebas paraben dan silikon. Berhubung cleanser, ya jelas mengandung surfaktan (sulfat) dan alkohol. Adanya alkohol ini tidak akan membahayakan kulit karena produk cleanser adalah produk wash-off dimana paparannya hanya sebentar. 



Kelebihan 
  • Gliserin sebagai humektan yang membantu meningkatkan kadar air di dalam kulit. 
  • Panthenol, sudah banyak saya bahas di dalam blog, hehehe. Panthenol ini berperan sebagai bahan soothing, humektan, dan juga membantu memperkuat skin barrier kulit. 
  • Allantoin, sebagai bahan soothing yang sangat cocok untuk mengurangi inflamasi jerawat. 
  • Melaleuca alternifolia Leaf Oil, atau nama lainnya tea tree oil memiliki sifat antiseptik dan antiinflammatory. Dalam produk ini bahan ini berperan sebagai anti-acne. Tetapi untuk kulit sensitif, harus hati-hati menggunakan bahan ini. 

Let's talk about surfaktan 
Surfaktan yang digunakan dalam produk ini sangat banyak, tetapi yang paling berperan dalam membersihkan adalah sodium laureth sulphate. Walaupun "berbau" sulfat sebenarnya jenis surfaktan ini masih lebih gentle daripada surfaktan sodium lauryl sulphate. Selain itu, ditambahnya cocamidopropyl betaine membuat sifat cleanser lebih gentle tetapi masih tetap membersihkan. Surfaktan jenis lainnya ada yang bersifat membersihkan, bersifat mengurangi potensi iritasi, juga memberikan sifat emollient pada kulit.  

Kekurangan 
  • Alkohol, tapi konsentrasi sangat kecil ditambah ini produk wash off jadi tidak akan membuat kulit menjadi sangat kering. 
  • Tea tree oil mengandung banyak bioaktif yang bisa saja merupakan alergen pada kulit tertentu, untuk kulit yang mengalami skin barrier yang rusak atau sedang sensitif, sebaiknya tidak menggunakan produk ini, kecuali kamu sudah yakin dengan jenis kulitmu dan sudah melakukan patch test. 
  • Menthol, sebagai soothing tetapi beberapa orang bisa alergi dan bisa menyebabkan kulit kering secara berlebihan. Tetapi semua kembali lagi pada formulasi, jadi sebaiknya kamu juga melakukan patch testing.  

Untuk Jenis Kulit Apa? 
Produk ini lebih ditunjukkan pada pemiliki kulit berminyak yang berjerawat dimana menginginkan hasil kulit akhir yang lembab. Untuk kulit sensitif dan kerinng sebaiknya tidak menggunakan produk ini, kecuali melakukan patch testing untuk mengetahui apakah ada reaksi lain atau ketidak cocokan formula. 

Mengapa bisa ada ketidakcocokan formula sekalipun kulitmu berminyak? Kombinasi surfaktan akan memberikan variasi melembabkan, membersihkan, dan foaming, dimana hasil akhir ini ditentukan lagi dengan seberapa banyak sebum yang dihasilkan kulitmu dan bagaimana gaya hidupmu.  Contoh, untuk yang sering menggunakan makeup, produk ini harus dikombinasikan lagi dengan double cleansing yang diawali dengan makeup remover atau oil cleansing. 

Cara memakai dan reaksi kulit 
Mencuci wajah, khususnya untuk kulit berminyak tidak boleh sampai kulit terasa kesat. Rasa kesat bisa jadi pertanda skin barrier akan rusak. Dalam mencuci wajah, harus dua kali sehari dan tidak boleh mencuci lebih dari 60 detik. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengangatkan skin barrier berlebih. Skin barrier pada dasarnya berbahan lipid sehingga masih bisa ditarik oleh surfaktan dari produk cleanser.  Baca lebih lengkap mengenai surfaktan dan daily cleanser di @mich.amy . Cara menggunakan produk ini: 
  1. Pertama cuci tangan dengan sabun dan basahi wajah
  2. Kemudian tuang produk sebesar koin Rp 500 dan busakan di tangan. Cara ini untuk mengurangi potensi paparan berlebihan yang bisa terjadi jika kamu langsung mengoleskan produk ini di wajah. 
  3. Setelah berbusa aplikasikan pada wajah. Busa ini membantu persebaran produk juga. 
  4. Pijat wajah tidak kurang atau lebih dari 60s. Mencuci wajah lebih dari 60 detik dapat menyebabkan pengangkatan skin barrier berlebihan sehingga hanya meningkatkan TEWL dalam jangka panjang. 
  5. Jangan lupa sudut wajah seperti kuncup hidung, garis rambut, serta leher. 
  6. Bilas dan pastikan tidak ada produk yang tersisa
  7. Pat-pat dengan handuk. Jangan menggosok wajah dengan handuk. 
Pengalaman Pribadi
Tekstur produk berwarna hijau. Walaupun berupa gel, produk ini cukup cair dari kebanyakan cleanser gel yang saya gunakan. Selain itu aroma menthol dan tea tree oil nya cukup tercium, yap salah satu keunikan The Body Shop dalam memformulasikan produk-produk mereka. 

Untuk pertama kali menggunakannya cukup kesulitan karena belum menemukan takaran produk yang harus digunakan. Ditambah lagi seberapa basah tangan kita untuk menghasilkan busa yang sesuai dengan selera. 



Paling penting adalah produk yang dituang tidak boleh terlalu banyak dan ini saya gunakan dengan membatasi pemakaian produk hanya sebesar koin Rp500, untuk beberapa kasus misalkan wajah lagi sangat kotor, jumlah produk bisa diperbanyak sedikit. Sementara itu untuk tangan yang basah, tangan pada kondisi membasuh wajah untuk pertama kali adalah kondisi tangan yang menurut saya paling cocok untuk menghasilkan busa. 

PS: busa tidak menentukan apakah cleansermu akan mengangkat kotoran wajah dengan bersih. Karena ada juga cleanser tidak berbusa yang lebih mengangkat kotoran. Semuanya dipengaruhi lagi dari formulasi. 

Apakah bisa double cleansing? Bisa 
Double cleansing di sini adalah mencuci wajah dengan produk cleanser sebanyak dua kali. Tetapi cara ini hanya saya gunakan pada musim panas, ketika saya mengaplikasikan sunscreen cukup tebal. Sebenarnya produk ini sangat bagus dalam mengangkat kotoran, sehingga penggunaanya lebih baik sebagai daily cleanser dengan satu kali pemakaian untuk setiap skincare routine.  

Semoga artikel ini membantumu :)

REVIEW The Ordinary AHA 30% + BHA 2% Peeling Solution

REVIEW The Ordinary AHA 30% + BHA 2% Peeling Solution


Produk yang viral di sosial media mana pun, tetapi keviralannya ini membuat produk ini menjadi "berbahaya" untuk digunakan. Berbahaya seperti apa? Sepadan kah dengan efektifitasnya yang dikatakan bagus? Mari kita kupas


Saya mulai menggunakan The Ordinary AHA 30% + BHA 2% Peeling Solution sekitar bulan Maret, dan pada waktu itu harganya masih sekitar Rp 210.000 (ada juga yang seharga Rp 170.000 dan itu masih ori). Sekarang harganya meningkat mendekati Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Saya sendiri membeli produk ini untuk percobaan menggunakan produk yang fokus untuk mengeksfoliasi. Jadi bukan cleanser, toner, atau moisturizer yang ditambahkan exfoliant dalam jumlah sedikit, tetapi langsung produk yang hanya bekerja untuk mengeksfoliasi.

Banyak yang mengira peningkatan harga disebabkan demand yang membludak mengikuti viralnya produk ini di sosial media seperti Instagram dan Tiktok, sebagai produk exfoliant terbaik yang benar-benar memberikan hasil sangat memuaskan. Tapi peningkatan harga ini bisa juga disebabkan oleh perbedaan nilai mata uang. The Ordinary adalah produk US sehingga harga produknya juga dipengaruhi dollar terhadap rupiah.

Apa itu eksfoliasi? 
Eksfoliasi adalah cara yang dilakukan untuk mengelupas kulit mati, baik mengangkat kulit mati lapisan teratas atau memutus ikatan antar sel kulit mati sehingga mudah diangkat. Eksfoliasi yang digunakan produk ini adalah chemical exfoliant yang berperan memutus ikatan antar sel kulit mati, sehingga kulit lebih mudah mengelupas. Jenis dan konsentrasi chemical exfoliant menentukan efektivitas exfoliasi dan juga kemungkinan iritasi.

Satu botol berisi 30 ml. Walau tampilannya seperti serum, produk ini lebih cocok masuk sebagai masker yang hanya digunakan selama 5-10 menit dan hanya boleh dilakukan 1-2 kali per minggu (1x jauh lebih baik). Mungkin karena cara penggunaannya, sampai sekarang (4 bulan-an) produk ini pun belum habis saya gunakan.


Packaging 
Dikemas dalam botol dengan pipet. Bahan botol adalah kaca sehingga tidak travel friendly. Lagi pula produk ini lebih cocok digunakan saat bersantai dan di malam hari. Jadi jelas bukan untuk pemakaian yang sering sehingga tidak dikemas dalam bentuk travel size.

Komposisi
Secara keseluruhan tidak mengandung paraben, sulfat, alkohol, dan silikon. Bahan ini juga  tergolong memiliki komposisi yang sedikit (lebih banyak actives daripada bahan estetik). Dengan banyaknya actives pada produk ini, produk ini memang ditujukan untuk pengguna skincare yang sudah pengalaman.


Kelebihan 
  1. Mengandung exfoliant seperti AHAs, yaitu glycolic acid, lactic acid, tartaric acid. Exfoliant ini berperan mengangkat sel kulit mati pada permukaan kulit dan cocok untuk kulit kering dan sangat efektif karena glycolic acid (agen exfoliant paling kuat dari golongan AHAs) berada dalam konsentrasi tinggi (sekitar 30%). 
  2. Mengandung exfoliant seperti BHAs, yaitu salicylic acid. BHAs adalah exfoliant yang larut dalam minyak sehingga dapat mengurangi komedo dan penyumbatan pori-pori oleh sebum. Bahan ini juga direkomendasikan untuk kulit berminyak dan berjerawat. Citric acid juga tergolong dalam BHAs dan AHAs, tetapi salicylic acid adalah agen BHAs yang paling kuat dan dari kemasannya, adalah BHA yang dikandung dalam konsentrasi tinggi (sekitar 2%) sementara citric acid mungkin lebih berperan sebagai buffering. 
  3. Mengandung bahan soothing, seperti panthenol dan ekstrak buah/daun Tasmannia lanceolata. Karena exfoliant yang asam berpotensi mengiritasi dan membuat kulit kering, kedua bahan ini dapat mengurangi potensi tersebut. 
  4. Tasmania lanceolata dapat menurunkan sensasi gatal dan terbakar dengan sangat cepat. Produk ini memang terasa tingling untuk pemakaian 5 menit pertama, tetapi mulai berkurang. Bisa jadi karena efek dari ekstrak ini. 
  5. Mengandung agen moisturizer dan humektan seperti sodium hyaluronate crosspolymer, panthenol, dan glycerin. Pemakaian exfoliant memang dapat membuat kulit menjadi kering, pelembab ini membantu membuat tekstur akhir kulit lembut. 
Peran Exfoliasi
Pengangkatan sel kulit mati mencegah penyumbatan pori-pori sehingga mengurangi timbulnya jerawat baru. Karena kulit mati terangkat, kulit juga lebih cerah, lembut, tekstur lebih rata, dan bekas jerawat lebih tersamarkan. Dari efek skincare routine, exfoliasi meningkatkan penetrasi actives produk skincare lainnya. 

Kekurangan 
Ahhh...cukup sulit mencari kekurangan dari produk ini secara komposisi. Wajar saja jika produk ini dibilang produk viral sosial media dan memang bukan produk abal-abal. Kebanyakan kekurangan dari produk ini hanya pada kesalahan penggunaan karena tidak membaca cara penggunaan dengan tepat.

Sedikit kekurangan yang bisa dilihat dari komposisi secara kasar:
*PS: harap membaca artikel sampai habis untuk penjelasan kekurangan ini
  1. Konsentrasi AHAs yang cukup tinggi. AHAs 30% adalah konsentrasi maksimum suatu produk exfoliant. Kulit sensitif, rosacea, atau luka (terbakar) tidak cocok untuk produk ini. 
  2. Konsentrasi yang tinggi memerlukan pembacaan cara pakai yang sangat ketat. Tidak boleh ada kompromi dan harus sangat-sangat mengikuti petunjuk penggunaan. Hanya untuk mereka yang sudah pengalaman menggunakan skincare
  3. Berhubungan dengan peraturan BPOM tahun 2019. Sewaktu-waktu produk ini mungkin saja nantinya tidak dapat dijual di Indonesia. 

Mengandung sodium hyroxide (NaOH)? Banyak yang menganggap NaOH adalah produk beracun. Namun, NaOH pada produk skincare memang perlu ditambahkan terutama pada produk dengan pH yang sangat asam, untuk keamanan konsumen. NaOH tidak beracun asal tidak dalam konsentrasi yang sangat tinggi dan tidak berdiri sendiri.



Untuk Jenis Kulit Apa? 
Eksfoliasi sebenarnya diperbolehkan untuk semua jenis kulit. Namun, mengingat produk ini memiliki konsentrasi yang tinggi, tidak cocok untuk kondisi kulit sensitif, terbakar sinar matahari, rosacea, dan kulit berjerawat meradang (kalau komedo dan blackhead masih boleh). Jerawat meradang mudah pecah saat bergesekan. Ketika produk ini diaplikasikan pada area dengan jerawat yang pecah (termasuk jerawat pecah dengan ukuran kecil yang tidak terlihat) dan kulit muda yang baru terkelupas, tidak hanya sangat perih, tetapi dapat memperparah jerawat tersebut.

Saya pernah diingatkan oleh dokter kulit waktu SMA saat saya kepingin banget facial. Jerawat yang sedang meradang terutama untuk anak remaja, lebih baik melakukan pengecekan pola makan dan hormonnya dulu (juga skincare routine basic mereka). Tidak perlu melakukan facial/ apalagi eksfoliasi. Jadi produk ini juga tidak cocok untuk anak remaja.


Kulit Remaja
Kulit remaja memiliki proses cell turnover yang masih baik dibandingkan mereka yang berumur akhir 20-an. Produk khusus exfoliasi tidak wajib digunakan. Exfoliasi hanya perlu digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat dan sebaiknya digunakan dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah (dan dikemas sebagai produk skincare yang lain seperti cleanser dan toner)

Masih berhubungan dengan konsentrasi yang tinggi, produk ini tidak cocok untuk mereka yang baru memulai skincare routine. Konsentrasi yang tinggi berarti penggunaanya harus komitmen mengikuti petunjuk produk. Mereka yang masih pemula, cenderung tergiur untuk menggunakan suatu produk secara berlebihan (bahkan di Tiktok ada yang merekomendasi tiga kali pemakaian). Tidak heran mulai banyak kasus kulit iritasi dan terbakar (hingga menggelap) pada penggunanya.

Cara memakai dan reaksi kulit (perhatikan)
Produk exfoliant diaplikasikan setelah mencuci wajah, sehingga reaksinya tidak terganggu oleh kotoran dan produk kosmetik/skincare sebelumnya. Cara penggunaanya:

  1. Setelah mencuci wajah, tunggu wajah hingga kering (sekitar 5-10 menit). Jangan menggunakan exfoliant ini pada saat kulit lembab, dikhawatirkan penetrasi actives menjadi berlebihan. 
  2. Untuk aplikasi yang lebih aman, teteskan produk pada jari tangan dan aplikasikan tipis-tipis pada wajah. Cara ini membantu mengontrol jumlah produk dan area mana yang akan diaplikasikan. Hindari area mata dan pinggir bibir. Kulit daerah ini sangat tipis dan dikhawatirkan malah menjadi gelap. 
  3. Walau dikemas seperti serum, produk ini adalah masker. Biarkan maksimal 10 menit. Untuk awal penggunaan 5-8 menit juga tidak apa-apa. Cara ini dapat dilakukan untuk meminimalisir kesalahan penggunaan lebih dari 10 menit. 
  4. Gunakan air hangat untuk membilas sisa produk. Pastikan jangan ada produk yang tertinggal.
  5. Gunakan sunscreen. Penggunaan exfoliant memberikan kesempatan kulit muda lebih mudah terpapar sinar UV. Sunscreen adalah kewajiban pengguna exfoliant (alasan lain mengapa produk ini lebih cocok untuk orang yang sudah berpengalaman dengan skincare).

Catatan untuk kombinasi dengan produk lain
Saat menggunakan produk exfoliant ini, hindari:
  1. Penggunaan produk lain yang mengandung exfoliant. Agen exfoliant tidak hanya diformulasikan dalam satu produk khusus. Agen ini dapat ditemukan di cleanser dan toner (paling umum) dan moisturizer (dalam konsentrasi yang rendah/ jenis exfoliant yang gentle). Untuk orang yang sudah berpengalaman, selain kulit mereka lebih toleran, mereka juga tahu produk apa yang harus dihindari saat menggunakan produk khusus exfoliant. Alasan lain mengapa produk ini tidak cocok untuk pemula (dan sudah disebutkan dengan jelas di websitenya sendiri).
  2. Pada rutinitas yang sama, hindari penggunaan produk vitamin C tinggi ( > 5%) dan retinoids. Ketiga bahan ini dapat menyebabkan iritasi jika digunakan secara berlebihan dan diakumulasi. Kecuali jika kamu memiliki toner buffering / pH balancer yang dapat menyeimbangkan pH kulit, tetapi cukup sulit karena kamu harus tahu pH masing-masing produk. 
  3. Gunakan hanya dimalam hari untuk mengurangi paparan sinar UV pada kulit baru.
  4. Hanya gunakan 1-2x seminggu, tidak boleh lebih. 


Pengalaman Pribadi
Pada bulan Maret saya mulai menggunakan ini dan pemakaian pertama kulit benar-benar terasa lebih halus dan cerah. Komedo yang muncul di daerah dagu dan masih terlihat walau ditutup makeup, setelah pemakaian sebulan sudah berkurang.

Sebelum penggunaan, tertutup makeup tapi kamu bisa liat ada komedi dan tekstur kulit yang tidak rata. Semenjak tidak bisa facial karena PSBB, tekstur kulit pun jadi tidak rata

Untuk bekas jerawat, satu bulan pemakaian hanya bekas jerawat kecil-kecil yang berkurang. Tetapi, pada bekas jerawat yang cukup besar seperti jerawat hormonal, penyamaran tidak terlalu signifikan walaupun sudah bisa ditutup makeup. Pada bulan ini karena satu bulan tidak menunjukan reaksi negatif, penggunaan mulai ditingkatkan menjadi dua kali seminggu.

Dan ini letak kesalahan saya



Selama menuju bulan kedua (akhir April ke Mei), komedo di hidung memang berkurang sangat signifikan. Tekstur kulit hidung tidak sekasar seperti dulu, tetapi beberapa daerah mulai purging dan di bagian rahang, mulai mengelupas. Pada saat ini, jika penggunaan dua kali seminggu tetap dilanjutkan, kemungkinan besar juga akan over-exfoliasi.

Purging

Selanjutnya (pertengahan Mei) penggunaan mulai diturunkan menjadi satu kali seminggu hingga sekarang. Sesekali dua kali seminggu, tapi pada penggunaan tambahan, hanya dilakukan pada daerah hidung dan dagu yang mudah mengalami penyumbatan pori-pori. Ini hasil pada pertengahan Juni.

foto terakhir (Juni)
Perhatikan penyamaran bekas jerawatnya. Jujur saja perubahan ini cukup signifikan untuk waktu sekitar sebulan. Biasanya bekas jerawat normalnya menghilang setelah > 4 bulan.

Cara menghindari efek samping produk 
Walaupun kulit saya berminyak (dianggap lebih kuat terhadap bahan exfoliasi karena mudah menumpuk kotoran), kenyataannya kulit saya hanya siap 1x seminggu. Dari pengalaman ini, saya juga belajar beberapa hal untuk menghindari efek samping produk.

  1. Sebelum memulai penggunaan exfoliant, skincare routine mu harus sudah memiliki sunscreen yang benar-benar nyaman di kulitmu.  
  2. Pastikan cleanser dan toner tidak mengandung agen exfoliant. Pastikan pula cleanser-mu gentle (pH 5.5-6) dan memiliki toner hydrating (untuk jaga-jaga) dan moisturizer yang mengandung soothing agent (termasuk anti-inflamasi dan anti-irritant). 
  3. Lakukan patch testing pada permukaan pergelangan bawah tangan dan dekat rahang. Patch testing menjadi pencegahan pertama untuk menunjukkan apakah kulit kamu sensitif terhadap produk ini (websitenya sendiri juga sudah menganjurkan ini) 
  4. Jika tidak terjadi reaksi negatif, gunakan satu kali seminggu selama sebulan. Aplikasikan secara tipis-tipis. Jika sebulan tidak ada reaksi, naikan menjadi dua kali seminggu, tetap dengan aplikasi tipis-tipis.
  5. Jika terjadi pengelupasan berlebihan, jerawat, dan kulit memerah, turunkan menjadi satu kali seminggu. Tapi, jika penggunaan satu kali seminggu saja sudah membuat kulit merah, hentikan penggunaan, kulitmu memerlukan exfoliant dengan konsentrasi yang lebih rendah.
  6. Maksimal waktu paparan produk adalah 10 menit, tidak boleh lebih. Untuk menghindari ketiduran, gunakan waktu 10 menit untuk membaca atau bermain hp, apapun yang membuat otak aktif dan tidak melibatkan memejamkan mata. Sounds silly, but it works
  7. Pada rutinitas yang sama, hindari penggunaan vitamin C dan retinoids. Vitamin C bisa digunakan dalam AM routine sementara retinoids digunakan 1-2 hari setelah pemakaian exfoliant. 
  8. Please be patient, karena hasil yang benar-benar terlihat pun memerlukan waktu sebulan, tergantung cell turnover kulitmu. 

Mengapa banyak yang bilang efektif?
Formula dengan konsentrasi actives yang tinggi jelas memberikan efek yang cepat dan mudah dirasakan, apalagi produk exfoliant. Jadi kalau dibilang efektif dan benar-benar mengurangi jerawat, itu tepat. Tetapi yang membuat penggunanya merasa "jerawat" berkurang adalah bekas jerawat. Karena biasanya bekas jerawat yang memberikan kesan jerawat tidak hilang-hilang.

Kalau jerawatmu sedang meradang bahkan pecah, hindari area tersebut atau lebih baik jangan menggunakannya

Mengapa viral? Warna dari produk ini juga menarik pembeli, termasuk remaja yang umumnya menyukai produk skincare yang "fun" entah dari warna, aroma, dan teksturnya. Pada produk ini warna merah gelap seperti darah memberikan kesan berbeda untuk pengguna skincare dan sangat estetik untuk foto selfie. Wajarlah kalau produk ini semakin viral di sosial media yang menyukai produk estetik

Terlihat estetik jika digunakan tebal-tebal, tapi ingat konsentrasinya tinggi. Gunakan tipis-tipis saja

Mengapa bisa berbahaya?
Konsentrasi tinggi juga ternyata menimbulkan bahaya. Pada bagian ini coba saya bahas berdasarkan pendapat sendiri. Keputusan kembali diberikan pada kamu.

Regulasi/ Hukum
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 23 Tahun 2019, suatu produk yang mengandung glycolic acid dan lactic acid, pada kadar maksimum kosmetik siap pakai (yang dijual bebas) adalah < 10%, di atas itu harus diaplikasikan oleh dokter atau dokter spesialis kulit (penggunaan dalam pengawasan).

Inilah yang menjadi alasan mengapa produk ini hanya boleh digunakan oleh orang yang sudah mengerti penggunaan skincare. Masalahnya, karena viral, terlalu banyak orang ingin mencoba, diikuti dengan penyampaian informasi yang kurang lengkap, sehingga orang awam yang belum pengalaman dalam penggunaan skincare pun ikut mencoba.

Lalu Bagaimana?
Jika dikatakan produk ilegal, memang cukup sulit untuk produk internasional memenuhi regulasi suatu negara. Peraturan kosmetik setiap daerah berbeda, EU berbeda dengan US, ASEAN pun memiliki peraturannya sendiri. Regulasi tidak hanya ditentukan berdasarkan keamanan dari segi sains, kebiasaan dan preferensi masyarakat juga ikut ambil peran.

Di sisi lain, walaupun terdengar mengerikan, karena produk ini efektif mengeksfoliasi dan memang bukan abal-abal, mereka yang tidak bisa mendapatkan akses klinik dapat menggunakan produk ini sebagai alternatif. Dilihat dari penggunaan 1x seminggu, produk ini pun baru habis sekitar 6 bulanan. Dihitung-hitung, penggunaan produk ini menjadi alternatif exfoliasi kulit yang lebih terjangkau daripada pergi ke klinik. Walaupun sebagai gantinya, kamu sendiri yang harus hati-hati dalam menggunakan produk ini.

Semua kembali lagi padamu. Tapi memang produk ini benar-benar efektif. Sangat efektif, jadi kamu harus menggunakannya dengan hati-hati.

Semoga membantumu :)

REVIEW Biore UV Aqua Rich Watery Essence SPF 50+/ PA++++

REVIEW Biore UV Aqua Rich Watery Essence SPF 50+/ PA++++


Sunscreen yang langsung direkomendasi tidak lama setelah peluncurannya. Sebagai pemilik kulit berminyak, sulit mencari sunscreen yang cocok karena harus melibatkan formula dan finishing akhir produk agar kulit nyaman. Bagaimana dengan produk ini?


Mind blowing
Sunscreen ini sekilas bertekstur minyak dan saat itu saya tidak yakin sunscreen ini akan cocok untuk kulit saya. Kalau tidak bisa blending dengan sebum, akan sulit saat siang hari. Tapi saya salah, tekstur sunscreen ini sangat nyaman untuk kulit berminyak dan juga normal dan kering.

Dengan harga sekitar Rp. 130.000, berat 50 gram, sunscreen ini dapat digunakan sekitar 2,5-3 bulan. Tapi dalam pemakaian sunscreen, jumlah kembali lagi pada ukuran wajah, walau biasanya rata-rata adalah 2 mg/cm2 atau setengah sendok teh (wajah dan leher).


Packaging
Dibuat dari bahan plastik yang tidak transparan jadi jelas tidak ada paparan sinar matahari langsung pada produk ini. Karena bahannya plastik, jadi aman untuk travelling. Selain itu ada juga ukuran travel untuk yang senang bepergian atau ingin mencoba produk ini.

Perlu diperhatikan, walaupun desain botol membuat produk mudah turun kebawah sehingga kita dapat menggunakan jumlah produk dengan maksimal, jangan menutup kemasan dalam keadaan botol menghadap ke bawah. Pernah coba, dan produk malah keluar lalu mengotori bagian dalam penutup.  

Komposisi
Pada kemasan botolnya tidak dituliskan komposisinya. Ternyata ditulis di papan karton yang datang bersamaan dengan produk. Entah untuk tujuan agar botol terlihat lebih minimalis, jadi informasi komposisi produk diletakan pada papan karton? Informasinya memang lengkap banget tetapi takut terbuang aja kalau lupa harus disimpan.


Secara singkat produk ini bebas sulfat, tetapi mengandung paraben, alkohol, dan bahan silikon, serta tidak cocok untuk fungal acne karena mengandung bahan minyak. Namun kembali lagi, kita harus melihat komposisi yang tertera.

Kelebihan 
  1. Agen sunscreen yang memberikan perlindungan yang luas. Sesuai labelnya SPF 50+/ PA++++, agen yang digunakan adalah agen sunscreen kimiawi yang melindungi kulit dari sinar UVB (ethylhexyl triazone, ethylhexyl methoxycinnamate, dan bis-ethylhexyloxyphenol methoxyphenyl triazine) dan UVA (diethylamino hydroxybenzoyl hexyl benzoate).
  2. Mengandung bahan pelembab seperti gliserin, arginin, sodium hyaluronate, butylene glycol, royal jelly extract yang menambah kandungan air di dalam kulit juga membuat kulit lembut. 
  3. Produk ini juga mengandung banyak emollient seperti isopropyl palmitate, dimethicone, dan bahan emollient lainnya yang melembutkan kulit. Jangan takut komedogenik, bahan-bahan ini sebenarnya yang membantu kulit lebih lembut, lembab, sunscreen mudah disebar merata, dan... cocok dikombinasikan dengan makeup untuk hasil silky/ satin. 
Kekurangan 
  1. Mengandung alkohol yang tinggi dan berada di urutan kedua. Ini hanya perkiraan dengan melihat urutan komposisi, mungkin kandungan alkohol sekitar 7,5% - 10% sehingga untuk kulit sensitif dan sangat kering tidak akan cocok. Untuk kulit kering mungkin masih bisa diatasi dengan adanya pelembab pada produk ini. Namun, kulit sensitif untuk setiap orang berbeda. Ditambah lagi mengandung fragrance, tetap lakukan patch testing. 
  2. Mengandung sunscreen kimiawi. Walaupun memberikan perlindungan yang luas, agen sunscreen tidak cocok untuk ibu hamil dan menyusui. Untuk ibu hamil dan menyusui sebaiknya menggunakan sunscreen fisikal. 
  3. Isopropyl palmitate pada komposisi ini cukup tinggi. Jadi untuk yang memiliki fungal acne, jangan menggunakan produk ini dulu. 
Untuk Jenis Kulit Apa? 
Walau kulit normal dan kering bisa menggunakannya, produk ini lebih menguntungkan untuk kulit berminyak. Sunscreen cukup sulit diformulasikan karena umumnya mengendap dalam air, Formulasi sunscreen umumnya melibatkan emulsi air dalam minyak sehingga kulit berminyak paling tidak nyaman saat menggunakan sunscreen. Namun formula ini walau mengandung minyak, tetap ringan di kulit berminyak.

Kandungan alkohol yang tinggi dalam produk ini berperan agar produk lebih cepat menempel pada kulit (mempercepat penguapan produk pembawa) karena agen sunscreen kimiawi normalnya memerlukan waktu 30 menit untuk siap sebelum beraktivitas. Karena mengandung agen sunscreen kimiawi, maka pastikan melakukan patch testing sebelum digunakan dalam skincare routine.

Cara memakai dan reaksi kulit 
Dalam memakai sunscreen, banyak yang salah menggunakannya sehingga walaupun masih memberikan perlindungan, tidak memberikan perlindungan sesuai dengan label yang tertera.

a. Pemakaian yang benar adalah dua jari tangan (atau 1/2 sendok teh atau 2 mg/cm2) untuk wajah dan leher. Pemakaian ini kesannya sangat banyak tetapi tidak demikian. Ketebalan sunscreen disebabkan oleh pembawanya yang nantinya akan menguap dan lama-kelamaan formula sunscreen akan nyaman di kulit.

Untuk itu juga mengapa untuk sunscreen kimiawi, penggunaan harus dilakukan 30 menit sebelum beraktivitas baik waterproof atau tidak. Hal ini karena, sunscreen kimiawi memerlukan waktu untuk menempel di permukaan kulit kita.

Pada saat awal pemakaian memang wajah terlihat putih, tetapi terus ratakan saja dan jangan lupa untuk meratakan produk di area sekitar mata (area yang sering terlupa) dengan hati-hati, pinggir hidung dan pinggir mulut.

b. Jika kamu menggunakan produk skincare lainnya, sunscreen harus diaplikasikan terakhir. Untuk sunscreen ini kalau kamu tidak memiliki moisturizer juga tidak apa-apa. Tapi tetap untuk memaksimalkan skincare routine, moisturizer harus digunakan. Untuk kombinasi dengan sunscreen ini, gel moisturizer sangat cocok (sesuai dengan target jenis kulit produk sunscreen ini) atau cream moisturizer tetapi dengan pemakaian yang lebih sedikit.

c. Jika akan menggunakan makeup, tunggu hingga produk meresap dan wajah tidak terasa licin lagi. Penggunaan sunscreen sudah mencukupi penggunaan primer juga, jadi kamu hanya perlu menggunakan foundation yang ringan, BB cream, atau bedak powder.

Kombinasi sunscreen ini lebih cocok dengan bedak powder, kalau menurut saya. Hal ini juga disesuaikan dengan aktivitas kita di pagi hari yang berat, belum lagi cuaca Indonesia yang panas dan lembab.

Pengalaman Pribadi
Sesuai dengan klaim produk, sunscreen ini sangat melembabkan bahkan bisa tidak memerlukan moisturizer. Jadi cocok juga untuk orang yang ingin skincare routine yang simple. Namun saya masih menggunakan gel moisturizer untuk mendapatkan manfaat humektan dan soothing. Kalau kamu ingin memakai moisturizer tetapi berbahan cream, kurangi jumlah pemakaian moisturizer sedikit saja. Kalau moisturizernya serum atau gel, masih bisa digunakan seperti biasa.


a. Tidak menimbulkan jerawat
Walaupun sangat melembabkan dan mengandung fatty alcohol dan bahan lainnya yang dinilai komedogenik, ini sunscreen pertama yang kalau saya coba berlebihan, tidak akan memunculkan jerawat (tidak komedogenik). Tapi ingat, kemunculan jerawat setiap orang berbeda, pada kasus saya kemunculan jerawat disebabkan oleh produksi sebum berlebih dan hormon yang dapat dikurangi dengan double cleanse.

Komedogenik ditentukan lagi oleh formula secara keseluruhan dan masing-masing kulit.

b. Tidak memunculkan white cast karena agen sunscreen adalah agen kimiawi
Awal-awal memang terlihat putih tapi seiring waktu warna putih tersebut berkurang dan tidak terlalu signifikan sehingga saat dikombinasikan dengan bedak pun masih oke.

c. Sangat cocok dengan kombinasi makeup 
Untuk yang malas memakai primer dan foundation, gunakan sunscreen ini sebagai primer kemudian cukup bedak powder dan beres. Kulit terlihat silky. Jadi untuk kulit berminyak, akhirnya bisa mengalami rasanya bermakeup satin. Sesimple itu!

d. Sebaiknya dibersihkan dengan double cleanse 
Ini murni pendapat pribadi. Walau kebanyakan sunscreen mudah terhapus, bahan pembawa pada produk ini cukup melembabkan dan bisa greasy di beberapa area wajah. Menghapus sunscreen dengan double cleanse (micellar water + daily cleanser) dilakukan saja untuk jaga-jaga agar tidak ada produk yang tertinggal di wajah.

e. Warna Kuning
Saat saya membersihkannya dengan micellar water, terdapat noda kuning. Kemungkinan besar berasal dari produk pembawanya. Kalau kamu lihat lebih detail, warna dasar produk juga sedikit berwarna kuning. Walau belum tentu dari bahan aktifnya, warna "sedikit" kuning juga bisa ditemukan pada produk-produk sunscreen, jadi tidak hanya warna putih. Karena memiliki warna, hindari kontak langsung dengan pakaian, apalagi yang berwarna putih.

Bagaimana menghindari ternoda di pakaian? Gunakan sunscreen pada tahap terakhir ketika semua produk skincare terserap. Jadi caranya,setelah mandi, gunakan produk skincare hingga moisturizer, berpakaian dan keringkan rambut, cuci tangan dan gunakan sunscreen.

Semoga artikel ini membantumu :)




REVIEW Biokos Pure Balance Hydro Gel Moisturizer with Bio-Witch Hazel Water

REVIEW Biokos Pure Balance Hydro Gel Moisturizer with Bio-Witch Hazel Water


Moisturizer dari Biokos adalah moisturizer yang pertama kali saya gunakan dan masih sangat saya sukai hingga sekarang. Moisturizer ini serba guna dan sangat cocok untuk kulit berminyak dan beginner. Mari kita bahas


Pelembab ini mengandung banyak agen moisturizer dengan harga sekitar Rp 50.000. Overall sangat melembabkan dan dapat digunakan untuk pelembab sebelum makeup. Jadi makeup matte (yang cenderung berasa kering) tetap terasa nyaman.

Satu produk memiliki berat 35 ml. Selama percobaan saya pakai ini hanya di siang hari atau saat bermakeup. Sampai sekarang belum habis padahal sudah dipakai cukup lama, bisa lebih dari tiga bulan. Jadi, memang sangat ramah dompet!


Packaging
Dibuat dari botol plastik yang tidak transparan. Ukurannya juga kecil jadi travel friendly untuk dibawa ke mana-mana.

Hanya satu hal yang saya kurang puas. Botol tidak dalam bentuk pump atau tube sehingga perlu hati-hati saat menuang moisturizer, bisa berlebihan. Kalau menuang terlalu banyak, sebaiknya produk tidak dikembalikan ke dalam botol untuk menjaga higenitasnya.

Komposisi
Komposisi ini di review pada tanggal 10 Juli 2020. Ada perubahan formula dibandingkan formula sebelumnya. Saya akan bahas apa yang tertera dari packaging yang saya beli


Secara keseluruhan bahan ini bebas paraben, bebas sulfat, dan memiliki ingredient yang sederhana. Tetapi produk ini mengandung alkohol, silikon, dan memiliki potensi fungal acne (berdasarkan bahan-bahan yang dikandung). Mari kita bahas secara detail

Kelebihan 
  1. Mengandung bahan moisturizer seperti gliserin, sodium PCA, serine (asam amino) dan urea. Bahan-bahan ini berperan sebagai humektan (menambah kandungan air dalam kulit). Gliserin, sebagai agen humektan paling tinggi dalam produk ini menunjukan bahwa moisturizer ini sangat efektif menambah kandungan air dalam kulit. Urea dan sodium PCA juga menjadi natural moisturizing factor yang membantu mendorong fungsi skin barrier. 
  2. Agen moisturizer lainnya yang berperan sebagai occlusive adalah dimethiconol. Cukup membuat moisturizer ini terdengar kental tetapi dimethiconol tidak terlalu tinggi dan karena bercampur dengan agen moisturizer lainnya, malah membantu mencegah penguapan humektan tanpa membuat kulit terasa berat.  
  3. Soluble collagen, kolagen dalam produk ini berperan sebagai moisturizer (occlusive) juga humektan. Dua fungsi ini membantu memberikan perlindungan pada kulit sehingga menurunkan TEWL dan membuat kulit lebih lembut dan elastis. 
  4. Agen soothing seperti panthenol (vitamin B5, membantu meningkatkan kelembaban kulit dan mendorong fungsi skin barrier), allantoin (mengurangi inflamasi jerawat), dan Hamamelis virginiana water (air witch hazel). 
  5. Lactic acid, sebagai exfoliant yang gentle, lactic acid memiliki peran lain sebagai humektan. Karena konsentrasi cukup rendah, lactic acid dalam produk ini mungkin lebih berperan sebagai humektan dan/atau buffering formula (menjaga pH produk). 
  6. Witch hazel, memiliki banyak manfaat seperti astringent, anti-inflamasi (soothing), antioxidant, dan antibacterial. Kemampuan ini dipengaruhi oleh sumber bahan alam Witch hazel yang digunakan. Karena tidak tahu berapa persen dan asal bahan alam, kemungkinan besar air witch hazel pada produk ini berperan sebagai astringent, dan anti-inflamasi.
Kekurangan 
  1. Alcohol, dalam produk ini berperan sebagai pelarut dan meningkatkan penyerapan produk, sangat diperlukan untuk produk yang mudah meresap dan produk yang ditujukan pada oily skin. Namun karena dalam kandungan yang tinggi, kulit kering dan aging tidak cocok menggunakan produk ini.
  2. Diazolidinyl urea adalah pengawet yang digunakan untuk bakteri Gram-negatif, yeast, dan mold. Karena produk ini adalah moisturizer, wajar jika ditambahkan pengawet seperti ini. Diazolidinyl urea disebut-sebut dapat melepas formaldehida dan berpotensi menyebabkan iritasi kulit.Walau demikian, pada produk ini konsentrasinya masih pada batas aman.Namun, jika terjadi iritasi kulit seperti kulit memerah, hentikan penggunaan. Pastikan lakukan patch test. 
  3. Fragrance, untuk beberapa orang dapat mengalami reaksi sensitif, terutama kulit sensitif.
  4. Mudah menyerap dan sangat melembabkan, kamu perlu menyesuaikan berapa banyak produk yang akan kamu gunakan. Jadi harus bereksperimen, terutama kalau kamu punya produk skincare lainnya yang sama-sama mengandung pelembab yang tinggi. 
Untuk Jenis Kulit Apa? 
Berdasarkan komposisi dan klaim produk,moisturizer ini lebih cocok untuk pemilik kulit berminyak dan beberapa kulit sensitif karena teksturnya yang ringan dan mengandung banyak agen soothing. Tetapi untuk mereka yang memiliki fungal acne lebih baik tidak menggunakan produk ini.


Kelebihan lainnya, tekstur yang ringan juga membuatnya cocok untuk pelembab sebelum ber-makeup dan pelembab kalau kamu memang malas memakai skincare (tapi tetap harus pakai sunscreen ya). Pelembab ini juga cocok untuk dikombinasikan dengan sunscreen yang berminyak dan cukup tebal.

Mengandung alkohol yang cukup tinggi sehingga kulit sensitif, kulit kering, atau kulit yang sedang berjerawat pecah sebaiknya menghindari produk ini.

Ada kandungan witch hazel dalam moisturizer. Bahan ini punya banyak manfaat, tetapi beberapa orang dapat mengalami iritasi dan alergi. Harus lakukan patching test sebelum menggunakannya untuk seluruh permukaan wajah dalam jumlah yang banyak.

Cara memakai dan reaksi kulit 
Selama menggunakan produk ini, saya juga membaca beberapa review yang ternyata membuat kulit mereka berjerawat. Waktu pertama kali menggunakannya, saya pun demikian. Namun jerawat yang muncul kecil-kecil yang akan kempes dalam 1-2 hari. Jerawat ini pun mirip dengan jerawat yang muncul kalau saya salah melakukan Korean skincare routine (notabene kebanyakan pelembab).

Jadi ada tiga cara berbeda yang saya gunakan:
a. Penggunaan untuk moisturizer makeup 
Karena melembabkan, mudah meresap, tetapi membuat kulit cukup lembut, saya lebih cocok menggunakan produk ini sebagai skincare untuk makeup. Jumlah produk yang digunakan berdiameter 2 cm, dan penggunaannya dibagi menjadi dua cara:
  1. Membalurkan semuanya di telapak tangan, kemudian ditepuk-tepuk pada pipi, dahi, dagu, dan sisanya hidung, lalu leher. Cara ini untuk makeup natural dimana saya menggunakan sunscreen. 
  2. Menotolkan pada dua pipi, dahi, dagu, dan dibalurkan. Formula yang masih tersisa di permukaan kulit dibalurkan pada hidung lalu leher. Cara ini untuk makeup tebal yang akan digunakan dalam waktu lama (makeup ke nikahan/ acara penting), biasanya malam hari. 

b. Penggunaan untuk moisturizer siang tanpa makeup 
Jika menggunakan sunscreen yang cukup tebal, saya lebih memilih menggunakan moisturizer ini karena finishing akhirnya sangat seimbang jika dipadukan dengan sunscreen. Penggunaannya tergantung kelembaban udara/musim:
  1. Pada suhu yang cukup dingin, produk akan digunakan lebih banyak. Masih dengan diameter dua cm dan penggunaannya ditotol. Jika ada area yang masih kering seperti rahang, diaplikasikan lagi sedikit. 
  2. Pada suhu panas, produk dalam diameter 2 cm disebarkan di telapak tangan lalu ditepuk-tepuk pada wajah dan sisanya leher. 
c. Penggunaan untuk moisturizer skincare routine malam. 
Sebenarnya moisturizer ini dianjurkan untuk aktivitas pagi, tapi saya juga pakai malam hari karena benar-benar membantu mengunci semua skincare routine malam saya terutama saat produksi minyak sedang berkurang. Karena malam hari produk skincare routine lain juga berfokus pada kelembaban, produk ini hanya diperlukan sedikit saja. 

Produk dengan diameter sekitar dua cm, diaplikasikan sedikit-sedikit dengan cara ditotol-totol pada area wajah yang dirasa masih kering. Kemudian dibalurkan dengan cara ditepuk-tepuk.

Tapi untuk malam hari, saya tidak menggunakan moisturizer ini untuk pelembab di leher. Kulit leher saya cukup kering dan mudah berjerawat jika terpapar produk skincare dengan alkohol yang cukup tinggi. 

Pengalaman Pribadi
Dulu sempat love-hate dengan produk ini karena kadang menyebabkan kulit saya timbul jerawat kecil. Tapi setelah saya perbaiki skincare routine yang saya lakukan, terutama soal mencuci muka minimal 60 detik dan membilas skincare malam hari dengan air di pagi hari, kemunculan jerawat ini dapat dikurangi.

a. Penyebab jerawat yang timbul, tergantung orangnya lagi, tapi bisa saja disebabkan skincare routine mereka yang berlebihan melembabkan karena agen-agen moisturizer ini bisa ditemukan juga pada produk lain. Ini menjadi kelebihan produk ini sendiri. Kalau ingin menggunakan produk ini, tidak perlu serum pelembab.

b. Penyebab lainnya mungkin kebiasaan untuk tidak langsung mencuci muka/mandi setelah bangun. Actives pada produk skincare malam sudah terserap selama tidur, dan yang tersisa di pagi hari adalah bahan-bahan pembawanya yang jika dibiarkan terlalu lama dapat memerangkap kotoran dan minyak, sehingga menyebabkan jerawat.

c. Reaksi alergi/ Tidak cocok
Selain itu, jika kamu sensitif, paparan witch hazel yang terlalu lama (dan pada malam hari paparannya lebih lama mengingat tidak ada keringat yang dapat menghapus produk) dapat menyebabkan reaksi, bisa kulit merah atau jerawat kecil-kecil.

Kalau kamu sudah pernah coba produk ini? Bagaimana produk ini bekerja di kulitmu? Komen di kolom komentar ya

Semoga artikel ini membantumu :)


REVIEW Fresh Vitamin Nectar Vibrancy-Boosting Face Mask

REVIEW Fresh Vitamin Nectar Vibrancy-Boosting Face Mask

Fresh, dari namanya terdengar segar dan kita bisa menjamin adanya bahan-bahan natural yang digunakan dalam produk ini. Inilah yang membuat kami tertarik untuk mereview Fresh Vitamin Nectar Vibrancy-Boosting Face Mask 

Artikel ini adalah review kolaborasi dengan @karlalovikia. Untuk pembahasan lebih lengkap mengenai penggunaan dan before-after effect akan dijelaskan oleh @karlalovikia. 

Fresh adalah brand dari Amerika Serikat (United State) yang terinspirasi dari pengalaman pendirinya yang senang berpetualang mempelajari alam dan budaya. Produk yang dihasilkan terinspirasi dari ritual kecantikan yang diwariskan dari berbagai masa dan budaya. 


Fresh Vitamin Nectar Vibrancy-Boosting Face Mask adalah masker exfoliant dan brightening yang mengandung ekstrak buah citrus sebagai sumber kandungan alpha hydroxy acid (AHAs), chemical exfoliant. Selain itu ada beberapa kandungan tambahan seperti vitamin C, E, dan B5.

Packaging 
Produk menggunakan kemasan berbahan campuran kaca yang berwarna hijau gelap. Warna gelap dan wadah berbahan kaca memang sangat diperlukan untuk produk berbahan natural seperti Fresh. Warna gelap melindungi kualitas bahan aktif produk dari sinar matahari. Walaupun bahan kaca digunakan untuk wadah yang kokoh, penggunaan bahan kaca menjadi tidak travel friendly. 

Walaupun demikian, produk ini memiliki ukuran travel friendly (30 ml) yang bisa digunakan untuk mencoba kecocokan produk masker, juga untuk memudahkannya dibawa-bawa. Tetap hati-hati karena wadah bisa pecah. 

Komposisi 
Secara general, produk ini adalah exfoliant yang mengandung antioksidan dan AHAs. Produk bebas paraben, sulfat, alkohol, dan silikon. Namun memiliki beberapa bahan yang dapat menyebabkan alergi dan fungal acne. 
Namun, karena produk ini bukan produk leave-on yang terpapar lama, asalkan pembersihan dan penggunaan produk benar, alergi dapat dihindari (alergi dipengaruhi lagi oleh toleransi paparan masing-masing kulit). Untuk fungal acne juga dapat dihindari karena produk mengandung pengawet anti fungal. Komposisi lengkapnya bisa kamu lihat di website mereka. 

PS: Komposisi ini dibahas pada 24 Februari 2020. 

Kelebihan 
  1. Mengandung exfoliant alami AHAs yang kebanyakan berasal dari ekstrak jeruk dan lemon (mengandung malic acid). Beberapa ekstrak lainnya seperti ekstrak tebu (mengandung glycolic acid) dan ekstrak sugar maple (mengandung malic acid dan tartaric acid). 
  2. Mengandung pelembab. Pada umumnya exfoliant dapat membuat kulit kering, dan dapat menimbulkan rasa geli hingga perih yang untuk beberapa orang cukup mengganggu. Namun produk ini mengandung glukosa, gliserin, panthenol, dan minyak kedelai untuk mengurangi ketidak- nyamanan tersebut.
  3. Bahan-bahan yang mengandung antioksidan pada produk ini sangat banyak. Ada empat ekstrak berasal dari buah citrus (baik jeruk dan lemon), juga mengandung vitamin E.
  4. Mengandung vitamin C yang berasal dari ekstrak citrus dan ascorbyl tetraisopalmitate yang membantu mencerahkan kulit  

Kelemahan 
  1. Asam sitrat, asam sitrat di sini bukan asam sitrat yang tertulis pada komposisi. Karena ekstrak jeruk dan lemon adalah salah satu bahan utama produk ini dan kedua ekstrak secara alami sudah mengandung asam sitrat, untuk pemilik kulit sensitif mungkin tidak akan cocok. Lakukan patch test untuk memastikan. 
  2. Limonene, walaupun tertulis di bagian terakhir komposisi (memiliki konsentrasi < 1%), kandungan limonene mungkin akan lebih tinggi karena ekstrak jeruk dan lemon secara natural juga mengandung limonene. Limonene adalah alergen untuk beberapa kulit. Lakukan patch test untuk memastikan apakah kulitmu alergi dengan senyawa ini. 
  3. Fragrance, fragrance pada produk ini memiliki konsentrasi > 1 %, maka untuk beberapa orang yang tidak suka aroma kuat, mungkin tidak akan cocok. Karena istilah "fragrance" tidak dapat menunjukkan senyawa apa yang mereka gunakan sebagai pewangi, kita tidak tahu apakah fragrance yang digunakan adalah alergen untuk kulit kita. Untuk pemilik kulit sensitif, harus melakukan patch test. 
Menariknya, Fresh tahu jika bahan-bahan yang digunakan bisa saja tidak cocok untuk beberapa jenis kulit, sehingga di websitenya sendiri, Fresh mengingatkan konsumen untuk membaca komposisi produk sebelum dibeli. 

sumber: https://www.fresh.com/us/vitamin-nectar-glow-face-mask-H00004453.html
Untuk jenis kulit apa
Produk ini memiliki chemical exfoliants seperti AHAs (glycolic acid, malic acid, tartaric acid, citric acid), Pemilik kulit kering dan sangat kering akan lebih merasakan manfaatnya.

Selain itu, produk ini juga cocok untuk tujuan:
  • meratakan warna dan permukaan kulit
  • menghilangkan flaky pada kulit
  • mengurangi garis-garis halus
  • merangsang produksi kolagen dan kelembaban kulit.   
Kulit berminyak dan dehidrasi masih dapat merasakan kegunaan produk ini karena AHAs juga masih dapat meng-exfoliate permukaan kulit berminyak dan hidrasi. Selain itu, citric acid dan malic acid masih termasuk BHA juga. Namun untuk kulit berjerawat, jika tujuannya adalah untuk mengurangi komedo/ calon jerawat, produk ini masih bisa membantu, tetapi tidak terlalu efektif (masih lebih baik menggunakan salicylic acid).

Karena pH produk yang kemungkinan besar sangat rendah karena banyaknya bahan acid, pemilik kulit sensitif mungkin tidak akan cocok untuk produk ini. Jika masih ingin menggunakan produk, lakukan patch test terlebih dahulu dan gunakan hanya satu kali seminggu.  

Sedikit catatan dalam penggunaannya 
Kamu bisa belajar lebih banyak lagi di highlight @karlalovikia mengenai cara penggunaannya. Pembahasan mengenai penggunaan di sini hanya sebagai tambahan berdasarkan komposisi yang dimiliki produk.

Tahukah kamu, exfoliant adalah produk yang paling rentan disalah gunakan oleh pemula skincare routine? Jika kamu masih baru belajar mengenai exfoliant, boleh membaca dulu artikel saya mengenai cara menggunakan exfoliant? 

Berdasarkan bahan-bahan produk ini, ada beberapa yang harus diperhatikan:
  1. Produk bekerja optimum pada pH rendah. Jadi setelah mencuci muka, pastikan wajah kering (air dapat mengubah pH produk dan pH kulit) untuk hasil maksimal. Kalau kamu takut produk akan membuat reaksi berlebihan, boleh pada saat kulit lembab. 
  2. Mulai dengan penggunaan 1 kali seminggu. Jika tidak terjadi reaksi dalam satu bulan, boleh ditingkatkan menjadi 2 kali seminggu. Dari websitenya disarankan 2-3 kali seminggu, tetapi untuk menghindari reaksi berlebihan maksimal 2 kali seminggu. 
  3. Hanya aplikasikan selama 10 menit. Setelah itu bilas dengan air hangat untuk membantu perontokan sel kulit mati. 
  4. Gunakan sunscreen dan pelembab setelah penggunaan. AHAs dan BHAs dapat membuat kulit sensitif terhadap sinar UV. 
  5. Jangan digunakan bersamaan dengan produk yang mengandung retinol. Jangan digunakan bersaman produk lain yang mengandung vitamin C. 
  6. Karena produk dikemas dalam bentuk jar, saat mengambil produk harus ekstra apik. Lebih baik menggunakan spatula yang diberikan produk daripada menggunakan tangan. 
  7. Karena bahan natural, jangan simpan di tempat yang dekat sinar matahari, panas, atau basah. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk dan menghindari produk dari kontaminasi mikroba. 
  8. Penggunaan chemical exfoliant tidak akan terasa langsung seperti menggunakan physical exfoliant. Gunakan produk selama dua bulan (satu bulan purging-untuk beberapa orang dan satu bulan untuk hasil akhir) sebelum menentukan apakah produk yang digunakan efektif atau tidak. 
Untuk hasil before/after effect, mohon kunjungi highlight @karlalovikia 

Semoga artikel ini membantumu :)



REVIEW ALPHA-H Essential Hydration Cream

REVIEW ALPHA-H Essential Hydration Cream

Produk ini mencuri perhatian saya ketika sedang ngobrol-ngobrol dengan adik kelas. Produk moisturizer ini adalah produk yang menarik perhatiannya untuk dia coba. Dari klaim memang menarik dan tampilan produknya sendiri sangat sederhana. Mari kita review!


Artikel ini adalah review kolaborasi dengan @karlalovikia. Untuk pembahasan lebih lengkap mengenai penggunaan dan before-after effect akan dijelaskan oleh @karlalovikia. 


Packaging
Desain kemasan yang serba putih memberi kesan sederhana dan elegan karena visi mereka adalah menonjolkan fungsi produk, bukan kemasan.

Nilai plus di sini adalah penjelasan kandungan komposisi dan label produk yang masih tertera pada packaging nya. Jadi walaupun kita kehilangan bungkus kemasannya, masih ada informasi produk yang diperlukan konsumen pada packagingnya.

Kemasan produk dapat didaur ulang, kita bisa lihat informasinya pada tulisan "mengandung paling sedikit 35% post consumer recycled material dan dapat didaur ulang"

Dari websitenya sendiri ALPHA-H Essential Hydration Cream adalah moisturizer aromatik untuk menenangkan (soothing) kulit dan revitalise karena mengandung essential oils, bio-active sea mineral, dan asam lemak.

Komposisi
Secara keseluruhan, produk ini bebas paraben, sulfat, dan alkohol. Namun mengandung silikon, bahan-bahan yang dapat menyebabkan fungal acne, dan beberapa bahan yang mungkin adalah alergen untuk kulit kamu (alergen bukan berarti harus dihindari, nanti dijelaskan lebih lanjut).

Kalau sulit membacanya, bisa melihat website mereka

Ps: komposisi ini dibahas pada tanggal 21 April 2020

a. Kelebihan 
  1. Mengandung bahan-bahan moisturizer seperti dimethicone, propylene glycol, glycerin yang bersifat humektan, emollient, oklusif. Selain itu, ada minyak biji jojoba (Simmondsia chinensis), minyak biji macadamia (Macadamia ternifolia), dan minyak evening primrose (Oenothera biennis) dan ekstrak red seaweed (Corallina officinalis) yang merupakan agen pelembab juga. Kelima bahan utama adalah agen pelembab, jadi produk ini efektif melembabkan kulit. 
  2. Minyak rose geranium (Pelargonium graveolens) yang dipercaya sebagai antioksidan juga dapat mengencangkan kulit, astringent, soothing, dan mendorong regenerasi kulit. 
  3. Produk ini juga dilengkapi vitamin E yang bantu mencegah penuaan dini. 
  4. Mengandung panthenol, yang selain sebagai pelembab juga membantu perbaikan kulit.   
  5. Linoleic acid, asam lemak yang diperlukan untuk skin barrier kulit (cocok untuk usia 25 - 30 tahun).
Tergantung kembali pada formulasi yang mereka lakukan, tetapi bahan-bahan yang digunakan dapat melembabkan kulit tanpa memberikan kesan berat. Mereka yang memiliki kulit kering akan sangat merasakan manfaatnya. 

b. Kelemahan 
  1. Beberapa kandungan yang memiliki potensi komedogenik seperti palmitic acid, minyak evening primrose, dan ethylhexyl palmitate. Untuk pemilik jenis kulit berminyak mungkin tidak akan cocok. Oleh karena itu, penggunaan harus pada saat wajah bersih dan pastikan untuk mencuci wajah dengan benar setelah penggunaan. 
  2. Asam sitrat. Walaupun asam sitrat dapat menyebabkan iritasi kulit. Pada produk ini asam sitrat digunakan dalam jumlah sedikit dan lebih berperan sebagai pH adjuster. Tapi tetap, lakukan patch test
  3. Phenoxyethanol, beberapa produk memang harus menggunakan bahan ini karena berperan sebagai pengawet dan stabilizer. Tetap lakukan patch test untuk memastikan. 
  4. Fragrance yang dapat menjadi alergen seperti citral, citronellol, geraniol, dan linalool. Keempat bahan ini adalah fragrance yang membuat produk ini sangat wangi. Untuk beberapa orang, aroma suatu produk menjadi penambah pengalaman pemakaian, tetapi beberapa orang yang memiliki reaksi alergi terhadap bahan tersebut, sebaiknya menghindari penggunaannya atau lakukan patch testing. 
Untuk jenis kulit apa 
Berdasarkan komposisinya, produk ini akan sangat membantu untuk mereka yang memiliki kulit kering dan sangat kering. Kulit normal juga masih bisa menggunakan produk ini.

Untuk pemilik kulit berminyak, karena mengandung bahan berpotensi komedogenik, jika masih ingin menggunakan bahan ini sebaiknya gunakan sedikit saja dan aplikasikan pada bagian kulit yang sangat kering, seperti area pipi dan dahi yang pada umumnya sering dibersihkan berlebihan. Selain itu, karena mengandung banyak dimethicone, pemilik kulit berminyak akan merasa kulitnya sangat-sangat licin.

Karena mengandung beberapa bahan yang dapat memicu alergen, walaupun produk ini dikatakan bersifat soothing, sebaiknya lakukan patch test. Hal ini termasuk untuk pemiliki kulit sensitif. Alergi pada kulit setiap orang berbeda-beda jadi tidak ada salahnya melakukan patch test. 

Sedikit catatan dalam penggunaannya 
Kamu bisa belajar lebih banyak lagi di highlight @karlalovikia mengenai cara penggunaannya. Pembahasan mengenai penggunaan di sini hanya sebagai tambahan berdasarkan komposisi yang dimiliki produk.
  1. Pastikan wajah dalam keadaan bersih dan lembab. Bahan-bahan yang dikandung bersifat humektan sehingga kulit yang lembab dapat membantu penyerapan dan penambahan kelembaban kulit. 
  2. Produk sudah mengandung bahan yang membantu melindungimu dari kontaminasi mikroba. Namun demikian, ini adalah produk moisturizer sehingga selalu pastikan tangan bersih dan kering untuk menghindari penambahan kandungan air ke dalam produk. 
  3. Karena mengandung essential oil, walaupun produk dikemas dalam kemasan yang mencegah masuknya matahari, tetap hindari penyimpanan dekat jendela. Panas yang disebabkan oleh sinar matahari dapat merusak struktur essential oil dan bahan-bahan berupa minyak lainnya. 
  4. Simpan produk pada tempat yang kering. Kalau kamu punya lemari khusus/cabinet untuk menyimpan produk skincare, itu lebih baik.  
  5. Karena mengandung essential oil, setelah pemakaian, gunakan sunscreen. Sunscreen adalah  step skincare terakhir yang wajib harus ada. 

Untuk hasil before/after effect, mohon kunjungi highlight @karlalovikia 

Semoga artikel ini membantumu :) 

REVIEW Two Products The Ordinary by Deciem (Hyaluronic acid & Niacinamide)

REVIEW Two Products The Ordinary by Deciem (Hyaluronic acid & Niacinamide)

Seperti yang pernah saya bahas di instastory, saya janji akan mereview dua produk ini. Sekarang, kedua botol yang saya beli sudah habis, jadi kita bisa bahas produk ini. Yey!



Dua produk The Ordinary yang saya gunakan adalah:


The Ordinary Hyaluronic Acid 2% + B5 (Rp 174.000)




The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1% (Rp 155.000)

Sebagian besar produk The Ordinary memang populer karena menggunakan komposisi yang lebih sederhana dengan harga yang masih terjangkau. Untuk harga serum, harga kedua produk ini masih oke karena pada umumnya harga serum yang benar-benar efektif bisa lebih dari harga The Ordinary, bahkan hingga setengah juta.

Kedua produk memiliki berat 30 ml. Dengan pemakaian setiap malam sebanyak 3 tetes, satu botol habis sekitar tiga bulan (29 November 2019 - 7 Maret 2020). Hingga artikel ini dibuat, masih ada sisa serum untuk dua mingguan. Jadi, secara budget, dua produk ini hemat.



Dari packaging-nya keduanya didesain sama, bahkan saat memakainya saya hampir tertukar jika tidak melihat label produk. Keduanya sama-sama dikemas dalam botol kaca buram lengkap dengan pipet kaca.

Niacinamide dan hyaluronic acid masih bersifat stabil jika terkena cahaya sehingga penggunaan kaca buram (bukan botol coklat) masih dikatakan boleh. Untuk pipet kacanya sendiri juga tahan bocor. Jadi tidak akan ada produk yang jatuh di luar permukaan kulit. Pipet yang tahan bocor ini juga membuat saya nyaman, tidak diburu-buru, saat meneteskan serum ke wajah.

Bahan botol kacanya juga cukup kokoh. Namun, tetap berhati-hati saat membawa ini saat traveling. 

Untuk pembahasan komposisi, kelebihan, dan kekurangan akan saya bahas per produk.
Oh ya, karena komposisi produk The Ordinary sewaktu-waktu berubah, saya akan membahas komposisinya dari produk yang saya gunakan (diproduksi Juli 2019)



A. The Ordinary Hyaluronic Acid 2% + B5
pH produk adalah 6,5 - 7,5 dan formula berbahan dasar air sehingga cocok digunakan setelah kulit dibersihkan dengan cleanser (saat pH kulit adalah netral - basa). Formula bebas alkohol, kacang, silikon, dan gluten. Selain itu vegan dan cruelty-free.

Kelebihan:
  1. Sodium hyaluronate - Hyaluronic acid akan memberikan kelembaban sementara karena walaupun merupakan humektan, molekul hyaluronic acid hanya berada di permukaan kulit dan menarik molekul air dari lingkungan atau dari lapisan kulit yang lebih dalam. Dilengkapi juga dengan hyaluronic acid crosspolymer untuk memberikan kelembaban yang lebih mendalam. 
  2. Panthenol - bentuk analog vitamin B5, berperan meningkatkan hidrasi kulit dengan cara meningkatkan perbaikan kulit. Perbaikan kulit ini akan mendorong kerja hyaluronic acid.
  3. Beberapa pelembab lain seperti pentylene glycol, glycerin, dan caprylyl gycol, membantu melembabkan kulit lebih menyeluruh. 
  4. Ahnfeltia concinna extract membantu penyerapan hyaluronic acid. 
Kekurangan:
  1. Phenoxyethanol - bisa saja menyebabkan iritasi pada konsentrasi tinggi atau pencampuran dengan bahan lain. Walaupun terdengar mengerikan, maksimal penggunaan phenoxyethanol adalah 1% dan beberapa produk memang harus meggunakan bahan ini karena berperan sebagai pengawet dan stabilizer. Tetap lakukan patch test untuk memastikan.  
  2. Asam sitrat - Dalam produk kosmetik digunakan sebagai pH adjuster dan agen pengkhelat. Untuk kulit sensitif wajib melakukan patch test dulu. 
  3. Hexylene glycol - Sebagai pelembab, hanya saja memiliki sifat komedogenik. Cukup rendah, tetapi ini menandakan setelah penggunaan sebaiknya mencuci muka

B. The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%
pH produk adalah 5,5 - 6,5. Bisa digunakan setelah mencuci muka juga. Formula berbahan dasar air, tidak mengandung silikon, kacang, dan gluten. Vegan dan cruelty free juga.

Kelebihan
  1. Niacinamide - disebut juga vitamin B3 berperan mengurangi bekas jerawat (hiperpigmentasi, bukan bopeng) dan penyumbatan pori-pori. Caranya, pertama Niacinamide dan Zinc PCA akan menyeimbangkan produksi sebum. Kedua, Niacinamide juga membantu perbaikan kulit dan bekerja sebagai antioksidan. Namun perlu diingat, agen ini bukan untuk mengobati jerawat matang, hanya bekas jerawat yang memerlukan regenerasi kulit. Niacinamide juga dapat mencerahkan kulit. 
  2. Ada pelembab seperti pentylene glycol dan xanthan gum untuk membantu melembabkan kulit saat pemakaian niacinamide (untuk beberapa orang memang penggunaan niacinamide membuat kulit terasa kencang dan ada juga yang menganggapnya kering). 
Kekurangan
  1. Phenoxyethanol - bisa saja menyebabkan iritasi pada konsentrasi tinggi atau pencampuran dengan bahan lain. Walaupun terdengar mengerikan, maksimal penggunaan phenoxyethanol adalah 1% dan beberapa produk memang harus meggunakan bahan ini karena berperan sebagai pengawet dan stabilizer. Tetap lakukan patch test untuk memastikan. 
Untuk Jenis Kulit Apa? 
Keduanya bisa untuk jenis kulit apapun karena sama-sama berperan memperbaiki kulit. Hyaluronic acid adalah serum pelembab cocok untuk kulit berminyak, kering, dan dehidrasi. Tentu untuk kulit kering tidak boleh hanya mengandalkan hyaluronic acid saja.

Untuk serum niacinamide, cocok untuk kulit berjerawat (diutamakan bekas jerawat hiperpigmentasi) dan bahkan kulit sensitif. Karena perannya memperbaiki skin's barrier/ mendorong kelembaban dan menyamarkan keriput, serum ini bisa menjadi pilihan untuk kulit kering dan aging.

Cara Memakai dan Reaksinya 
a. Hyaluronic acid 2% + B5 
Untuk produk The Ordinary yang ini, karena merupakan serum yang bersifat melembabkan, dapat digunakan pada skincare routine pagi dan malam. Serum ini saya gunakan setelah mencuci wajah dengan cleanser (atau juga dengan toner). Pastikan wajah lembab sebelum menggunakan serum ini.

Cukup tiga tetes (satu tetes di dahi, satu tetes di pipi kanan, dan satu tetes di pipi kiri) sudah meng-cover semua wajah. Optional, kamu bisa menggunakan serum ini di leher. Setelah itu tepuk-tepuk dan tunggu serum menyerap sebelum lanjut ke serum/ produk lainnya.

Karena serum ini tipe humektan. Serum akan sangat bermanfaat pada lingkungan lembab karena hyaluronic acid dalam produk tidak akan mudah menguap dan akan membantu menarik molekul air dari lingkungan dengan kelembaban udara yang tinggi. Untuk mencegah penguapan hyaluronic acid, akhiri skincare routine dengan moisturizer oklusif

b. Niacinamide 10% + Zinc 1%
Produk The Ordinary ini digunakan setelah pemaikan cleanser (atau juga dengan toner). Jika ada serum bersifat melembabkan, serum tersebut digunakan dulu sebelum pemakaian niacinamide. Serum niacinamide membuat kulit terasa kencang (seperti tertarik) dan kesat, sehingga penggunakan serum pelembab didahulukan dulu untuk mempersiapkan kulit.

Sama seperti serum hyaluronic acid, tiga tetes sudah mengcover semua wajah. Untuk leher, boleh apalagi jika ada bekas jerawat di leher. Namun, secara personal saya tidak menggunaknanya pada leher. Serum ini juga dapat ditambahkan pada eye cream untuk mendapatkan manfaat menyamarkan garis halus di mata.

Pemakaiannya bisa untuk pagi dan malam. Niacinamide juga cenderung stabil terhadap cahaya. Namun, jika kamu menggunakan serum dan produk lain yang mengandung vitamin C, lebih baik pisahkan penggunaanya. Misal vitamin C di pagi hari dan niacinamide di malam hari, atau kebalikannya.

Untuk beberapa orang yang kebetulan kulitnya sensitif, wajib melakukan patch testing (untuk semua produk dan jenis kulit juga memang harus patch testing dulu). Untuk yang kebetulan mengalami jerawat pecah, hindari pemakian serum pada area tersebut. Takutnya menimbulkan reaksi perih dan panas yang tidak nyaman untuk beberapa orang.

Komentar dan Pengalaman Pribadi
Secara keseluruhan kulit saya jauh lebih baik setelah menggunakan dua serum ini. Dengar-dengar kedua serum ini memang produk andalan The Ordinary. Bahkan ada kemasanan 60 ml untuk serum niacinamide (gak tau sebesar apa ini).

a. Hyaluronic acid 2% + B5 
Pada tiga hari pemakaian mungkin tidak terasa. Setelah dua minggu baru terasa kulit tidak mudah mengelotok bahkan memerah. Selain itu, untuk jenis kulit jerawat bisa dicoba karena memiliki gliserin yang lebih rendah. 

Secara personal saya tidak terlalu suka serum pelembab dengan gliserin tinggi. Teksturnya yang lengket, beresiko menyebabkan kotoran menempel pada wajah. Apalagi setelah bangun tidur saya masih ada kegiatan sehingga baru bisa mandi dua jam setelah bangun.  

Jangan kaget juga dengan konsentrasinya yang hanya 2%. Konsentrasi bahan aktif kebanyakan produk skincare memang rendah untuk menghindari resiko iritasi dan sensitivitas. Selain itu, konsentrasi hyaluronic acid 2% adalah konsentrasi yang paling cocok untuk diaplikasikan pada kulit. Pada konsentrasi maksimum 100%, hyaluronic acid adalah bubuk dan diperlukan banyak pelarut untuk membuatnya menjadi cair.


Dari segi produknya sendiri, warnanya transparan dan sedikit lama meresap ke kulit. Wajar, karena hyaluronic acid memerlukan waktu yang lebih lama untuk melewati stratum corneum. Untuk aromanya sendiri sangat rendah, cenderung aroma dari bahan-bahan yang digunakan. 

b. Niacinamide 10% + Zinc 1%
Hasil yang diperoleh tidak langsung kelihatan. Perlu sekitar satu bulan setengah baru terlihat. Pada kulit saya (kulit berminyak dan penuh bekas jerawat), beberapa bekas jerawat memudar terutama yang ada di area dengan pengaplikasian serum paling banyak. 

Selain itu, pada siklus bulanan, saya juga menyadari hanya sedikit jerawat hormonal yang muncul (sekitar 2-3 per bulan dan tidak terlalu besar). Jerawat cyst yang muncul juga lebih cepat mengecil daripada jika tidak menggunakan serum. 

Serum niacinamide ini saya gunakan hanya untuk skincare routine malam karena pada pagi hari saya menggunakan produk skincare yang mengandung vitamin C. Saat bangun, saya menyadari jumlah sebum yang diproduksi selama tidur lebih sedikit daripada tidak menggunakan serum. 
Dari segi produknya sendiri, warnanya sedikit lebih putih dari hyaluronic acid, tetapi tidak mengubah warna kulit. Mudah menyebar dan meresap. Aroma hampir tidak ada, hanya aroma asam yang mungkin berasal dari Tamarindus indica seed gum atau juga bahan antiprespirant (bahan penahan bau)

Berikut perbedaan keduanya dengan background warna kulit. Tidak terlalu berbeda ya. Hanya dari teksturnya, serum hyaluronic acid lebih encer daripada serum niacinamide.
Dari kiri ke kanan: serum hyaluronic acid, serum niacinamide


Semoga artikel ini membantu :)