Tampilkan postingan dengan label Materi Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Hair care routine-- bye..bye.. ketombe

Hair care routine-- bye..bye.. ketombe

Hai girls..
kali ini aku mau review mengenai perawatan rambutku saat kondisi rambut aku yang super gatal dan ketombe..
Gak terlalu parah sih ketombenya ( gak sampai jatuh di baju) tapi namanya gatal itu sangat mengganggu... eitss apalagi cowo-cowo kitee diganggu sama cewe gatal😀😀😀

Rambutku tipe yang jarang sekali ketombe,, tapi kalo sudah muncul kata ketombe .. bikin emosii karena sangat mengganggu.. Tidak mungkin kan kita cewe-cewe udah cantik ehh malah garuk sana garuk sini rambut.. Kan dikira berkutu nanti..

Akhir-akhir ini rambutku lagi mengalami namanya dermatitis seboroik, itulah yang menyebabkan ketombe (nama latinnya pthyriasis sicca) . Selain itu, wajahku juga mengalami dermatits seboroik (tapi di blog aku ini aku tidak membahas cara atasi dermatitis seboroik pada wajah karena pengobatannya agak berbeda..)

Oya, sedikit sharing super singkat tentang Dermatitis seboroik..
Dermatitis seboroik itu adalah kelainan kulit papuloskuamosa yang predileksi (alias lokasi yang saat terkena) di daerah kaya kelenjar sebasea atau kelenjar minyak, skalp (kulit kepala), wajah dan badan. Bentuk lesi pling sering dijumpai dinamakan ketombe. Sebenarnya paling sering terjadi pada laki-laki namun perempuan juga bisa. Umumnya terjadi pada usia pubertas dan memuncak usia 40 tahun.
Dermatitis ini dikaitkan dengan malasesia (jenis jamur), gangguan imunologi mengikuti kelembaban lingkungan, perubahan cuaca ataupun trauma. Tanda dan gejalanya itu ditemukan skuama (sisik) bisa berwarna putih abu-abu bahkan ada berwarna kekuningan, kadang disertai gatal dan menyengat. Dan ketombe itu merupakan gejala awal dermatitis seboroik. Apabila berlangsung lama, akan menyebabkan kerontokan rambut. Untuk pengobatannya tidak menyembuhkan secara permanen ya, jadi harus berulang kali kalau ada keluhan saja.

Untuk memastikan kembali, kalian bisa konsultasi sekaligus berobat ke dokter yang terdekat sebelum tambah parah..

Disini juga aku mau share ke kalian yang mengalami kondisi ketombe (apalagi kondisi cuaca sekarang kacau balau) mungkin mau mencoba perawatan rambut ketombe ala diriku ini.. Setiap aku alami ketombe,, selalu aku pakai produk yang aku share ini..

Pertama:
- Shampoo
Disini aku selalu memakai produk Selsun Yellow anti Dandruff. Shampoo ini hanya mengandung Selenium sulfide 1,8%  120 ml (bahan ini salah satu shampoo obat untuk penanganan dermatitis seboroik), yang ampuh mengatasi ketombe pada dermatitis seboroik seperti aku.
Selsun Yellow Selenium sulfide 1,8%

Nilai (+) =
1. ketombe langsung hilang,
2. Rasa gatal hilang
3. Produk ini mudah didapat
4. Tidak berbusa
Nilai (-)
1. Rambut jadi agak kusut (iya lah karena tidak mengandung bahan conditioner yg melembutkan rambut)
2. Baunya agak menyengat (kalau aku sih suka-suka saja baunya)
Cara pakai: sama seperti shampoo lain, hanya shampoo ini harus didiamkan dulu 2-3 menit (kalau aku sih 5 menit, masih ok) baru dibilas. Dan jangan dulu pakai conditioner ya.. Pakai shampoo ini 2 kali seminggu dan pakai 1 bulan . Setelah itu,, baru kita boleh bebas memaakai shampoo kesukaan kita. (Harus pakai rutin ya kalau mau rasakan manfaatnya)
--Untuk pemakaian pada bayi dan anak, mending konsultasi dulu sama dokter ya..!

Kedua
-Hair tonik 
Disini aku memakai produk Neril Anti Dandruff shield with selected plants concentrate. Hair tonik ini hair tonik yang aku selalu pakai kalau lagi ketombe. 
Menurut klaim dari Neril, Tonik rambut ini mengandung konsentrat tumbuhan pilihan Nettle, Chamomile, Birch, Wheat, dan Horse tail yang dipilih secara khusus untuk melindungi dan merawat jaringan pembuluh darah kapiler di kulit kepala. Dengan memberikan kesegaran dan mengembalikan kesehatan di kulit kepala, konsentrat tumbuhan terpilih akan menghilangkan kerusakan di kulit kepala dan menghilangkan ketombe.
Neril Hair tonic anti Dandruff
Menurut aku:
Nilai (+)=
1. Tonik ini menghilangkan gatal akibat ketombe
2. Mampu menghilangkan ketombe
3. Rambutku terasa segar dan bersih
Nilai (-)=
1. Isinya susah dikendalikan karena gampang tumpah banyak saat dipakai (beda kayak kemasan hair tonik dari Natur)
Cara pakai: sama seperti hair tonik yang merk lain.. Dipakai pada kulit kepala setelah keramas, saat rambut basah ,langsung dipijit lembut . Tonik ini juga bisa dipakai saat rambut kering.. (jadi kalau tidak keramas terus tiba-tiba gatal kulit kepala, langsung saja pakaikan hair tonik Neril ini)
Peringatan::
Kalau kulit kepala gatal, jangan digaruk pakai kuku ya, memang enak sih rasa gatal seakan hilang tapi dapat melukai kulit kepala, yang ada sebentar kulit kepala jadi infeksi.

Tips:
- Usahakan rambut harus segera kering ya, kalau lama mungkin dibantu dengan hair dryer atau kasih kena sinar matahari. Kalau rambut terlalu lama lebab, bisa memicu ketombe lho..
- Kalau mau perawatan alami, coba deh pakai potongan jeruk nipis atau lemon .. Pakai saat rambut kering terus diamkan 30 menit lalu bilas dan shampoo.. (jangan sering pakai jeruk nipis atau lemon karena rambut bisa kering, pakai kalau ada keluhan saja)


Mungkin itu saja sharing dan sedikit review untuk mengatasi ketombe..
Terima kasih
Tuhan memberkati

Waspada Demam berdarah pada Anak

Waspada Demam berdarah pada Anak

Penyakit Demam berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sewaktu-waktu dapat mewabah di suatu daerah.. Indonesia termasuk negara yg memiliki iklim tropis yang dapat menyebabkan virus dengue dapat mudah berkembang..
Demam berdarah adalah penyakit demam akut (mendadak) yang disebabkan oleh virus Dengue yang diperantarai oleh nyamuk Aedes Aegypti atau Aedes albopictus.. Penyakit ini jika tidak deteksi dan ditangani dengan cepat dan tepat maka akan menyebabkan penderita kritis dan bahkan dapat menyebabkan kematian akibat syok..

Cerita singkat mengenai nyamuk Aedes si perantara virus dengue..
Nyamuk yang terinfeksi virus dengue akan menggigit manusia, kemudian virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia.. kemudian menyebabkan demam berdarah
Nyamuk aedes akan bertelur di air yang tergenang atau air tenang dan telur tersebut akan menetas menjadi jentik nyamuk setelah kurang lebih 7 hari. Jentik nyamuk tersebut akan menjadi dewasa beberapa hari berikutnya jika tidak basmi secepatnya. Nyamuk dewasa tersebut akan menyebarkan kembali virus dengue yang ada di dalam tubuhnya ke manusia lain pada siang hari.
Nyamuk Aedes Agypti
(Sumber: gambar dicopy dari Google)


Bagaimana ciri-ciri anak mengalami demam berdarah:
1. Anak akan mengalami demam tinggi mendadak biasanya 2-7 hari
2. Anak akan tampak lemas, malas makan dan minum
3. Anak dapat mengeluh nyeri kepala, nyeri perut atau nyeri otot
4. Diare mungkin dapat terjadi
5. Setelah beberapa hari demam, anak akan tampak perdarahan yang sering seperti bintik-bintik merah di kulit, ataupun mimisan ataupun gusi mudah berdarah ( dapat juga muntah darah dan Buang air besar(BAB) disertai darah atau BAB berwarna hitam) --harus segera dibawa berobat ke pelayanan kesehatan berupa puskesmas ataupun Rumah sakit terdekat
--Tanda syok pada anak saat mengalami fase kritis DBD:
1. Anak makin lemas bahkan tidak sadar
2. Kulit terasa dingin dan basah

Note :: jika anak mengalami demam berdarah, periksalah lingkungan rumah anda ataupun lingkungan tetangga apakah mengalami keluhan yang sama.. (karena penyakit demam berdarah dapat mewabah di daerah tersebut)

Apa yang mesti dilakukan jika anak mengalami demam berdarah??
1. Beri obat penurun panas sesuai berat badan dan umur anak..disarankan apabila suhu tubuh anak 38 derjat celcius (dapat dibantu dengan kompres dengan air hangat jika anak sudah minum obat namun suhu tubuh anak masih panas)
note:: selalu ukur suhu anak dengan termometer (digital maupun air raksa biar suhu anak akurat ,, tidak sekedar raba saja)
--Jika tidak membaik setelah memasuki hari ke 3 atau muncul tanda perdarahan (bintik merah pada kulit atau mimisan atau bentuk perdarahan yg lain), bawalah segera ke pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau Rumah sakit untuk diperiksa dan ditangani segera.
2. Berikanlah minum sebanyak-banyak pada anak dan berikan makan yang bergizi pada anak.
3. Biarkan anak istirahat selama sakit.

Penyakit demam berdarah dapat dicegah..
1. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
2. Melakukan tindakan 3 M yaitu
-Mengubur ,, ( mengubur sampah organik yang berserakan ataupun sampah yang dapat menampung air tergenang ,, karene itu lebih baik daripada membakar sampah karena dapat menyebabkan polusi udara )
-Menutup,, ( menutup tempat penampungan air )
-Menguras,, (menguras tempat penampungan air seminggu sekali)
3. Menabur bubuk abate atau menetes cairan abate di tempat penampungan air seperti bak kamar mandi, tandon air,kolam dan selokan air (jika menemukan jentik-jentik nyamuk di tempat penampungan air ,, jentik nyamuk berbentuk seperti ulat kecil yang bergerak di dasar air).
4. Tidak menggantung terlalu banyak pakaian bekas pakai karena menjadi sarang nyamuk
5. Jika musim hujan di daerah anda,, sangat dianjurkan tetap melakukan tindakan 3M. Karena musim hujan, musim bertelurnya nyamuk Aedes. Dan pada musim mulai panas, nyamuk tersebut akan menyebar menginfeksi manusia..
6. Menjauhi gigitan nyamuk (bisa memakai obat antinyamuk bentuk semprot nyamuk ataupun lotion antinyamuk)

Jika ditemukan kasus demam berdarah di sekitar anda,, sangat di harapkan melapor di puskesmas terdekat supaya lingkungan rumah anda segera dilakukan pengasapan (fogging) secara gratis..

Mungkin itu saja penjelasan singkat mengenai penyakit demam berdarah..
semoga info ini dapat membantu..
terima kasih
Tuhan memberkati

Tips Perawatan Bibir Kering

Tips Perawatan Bibir Kering

Sedikit curhat mengenai bibirku.. Bibirku itu tipe yang gampang kering. Entah karena aku kurang minum, begadang, selalu kena paparan langsung sinar matahari atau karena kadang malas membersihkan lipstik pada saat sampai di rumah dan dulu juga pernah karena memakai lipstik yang merk sembarangan yang tidak cocok di bibir aku. Jadinya setelah aku alami itu bibirku menjadi mudah terkelupas, pecah-pecah, kering dan alhasil bibirku menjadi lebih gelap..
Akhirnya mulai tahun 2018 aku melakukan berbagai perawatan bibir untuk mengembalikan kondisi bibir seperti dulu ( bukannya mau sombong, dulu bibirku itu warna pink alami dan sering dikira pakai lipstik) 
Gambar ini dicopy dari Google

Perawatan bibir yang aku coba itu dari berbagai produk sampai bahan alami pun aku coba..
1. BAHAN ALAMI:
-Madu :: Aku sendiri hampir rutin memakai madu untuk mencerahkan dan melembabkan bibirku. Cara pakai yang sering aku lakukan itu simple saja: aku cuma mengoles beberapa tetes madu di bibir sebelum tidur dan aku diamkan semalaman dan besok pagi aku bersihkan sambil pijat dengan air hangat dan aku bilas dengan air dingin. ( harus rutin ya untuk menghasilkan hasil yang memuaskan )

-Madu dan gula:: aku menggunakan bahan ini sebagai scrub bibir alami ( setengah sendok teh madu dan 1 sendok teh gula), guna untuk eksforiasi (pengelupasan sel-sel mati pada bibir). Aku lakukan 2 kali seminggu atau kalau bibir aku terkelupas, aku langsung gunakan scrub ini. Cara pakainya juga simple yaitu bibir dibasahi dengan air hangat, kalau tidak ya air biasa saja , kemudian campuran madu dan gula di olesi dibibir,  digosok seluruh bibir dengan gerakan putaran ( jangan terlalu keras supaya tidak berdarah), setelah itu diamkan 10 menit, setelah itu dibilas dengan air hangat sambil dipijat dan aku bersihkan seluruh bibir dengan air dingin. Setelah itu, aku langsung oles pelembab bibir terkadang aku beri kembali madu kemudian aku diamkan semalaman. atau aku beri product pelembab seperti vaseline, lip mask laneige atau solid oil lip dari The Body Shop

-Madu dan air perasan lemon:: kadang kalau ada lemon, aku juga mencampurkan 1 sendok teh madu dan sedikit perasan air lemon (jangan terlalu banyak air lemon, karena akan membuat bibir jadi perih). Campuran madu dan lemon berguna untuk melembabkan sekaligus mencerahkan bibir. Cara pakainya hampir sama, sebelumnya bibir aku dibilas dengan air hangat kemudian dioleskan campuran madu dan lemon pada bibir kemudian diamkan 10 menit, kemudian bilas dengan air hangat sambil dipijat, kemudian bersihkan seluruh bibir dengan air dingin (Masker bibir alami berbahan madu dan lemon dipakai 2 kali seminggu, jangan terlalu sering). Setelah itu, saya tetap memakai pelembab bibir.


2. REVIEW BEBERAPA PRODUCT PELEMBAB BIBIR
Semua produk ini yang aku review itu benar-benar yang aku pakai..

  • Solid Oil Lips dari The Body Shop
    Solid Oil Lips dari The Body Shop:: ini produk pertama yang aku miliki, produk ini memiliki tekstur seperti namanya yaitu minyak yang padat. Produk ini mengandung bahan alami Wild Argan Oil yang berguna untuk melembabkan bibir. Pada saat dioles dibibir, produk ini tidak memberikan kesan warna karena produk ini tidak berwarna dan murni dari minyak argan. Selain itu, produk ini memiliki aroma wangi, yang menurutku sih wanginya tidak mengganggu. Untuk kemasannya, produk ini terbuat dari bahan kaleng, aku suka karena tidak mudah tumpah dan ukurannya kecil. Namun jangan kena panas ya, karena minyak padat Argan ini mudah meleleh jika terkena suhu hangat. Aku pakai produk ini hanya saat kondisi bibirku lagi stabil alias tidak kering.

  • Lip Sleeping Mask dari Brand Laneige:: ini produk aku dapat dari via online teman aku, karena produk ini belum masuk di Kota tempat tinggalku. Produk Korea (kalau tidak salah) ini berguna untuk mencerahkan bibir selama tidur.  Namun menurutku setelah beberapa lama aku pakai, produk ini tidak melembabkan bibir aku yang cenderung kering, sehingga produk ini jarang aku pakai. Untuk kemasannya ini berukuran kecil 3 gram, dan warnanya cantikk. Mungkin produk ini cocok untuk kalian yang tidak memiliki bibir yang tidak kering seperti aku.
    Lip Sleeping Mask Laneige
  • Repairing Jelly dari Vaseline :: produk ini paling sering aku pakai untuk mengatasi bibir aku jika bibir mulai kering dan pecah-pecah. Biasanya aku pakai pada malam hari, karena tidak mengandung SPF. Dan semenjak memakai ini, bibir aku jadi jauh lebih cepat pulih dari kondisi kering dan pecah-pecah. Jika aku lagi malas pakai bahan alami, terkadang aku pakai ini, caranya oles vaseline ini pada seluruh bibir (kalau aku sih agak banyak olesin), kemudian diamkan semalaman. dan pada pagi hari aku membersihkan dengan air hangat sambil menggosok bibir dengan pelan-pelan agar sel-sel mati terkelupas, alhasil bibirku menjadi lebih lembut dan tidak pecah-pecah. Produk ini tidak berwarna dan tidak memiliki wangi. Selain itu, produk ini bisa melembabkan bibir. Namun, walaupun produk ini dapat melembabkan bibir, aku tidak gunakan sebagai base sebelum memakai lipstik, karena akan membuat bibir aku jadi tampak gumpalan putih kecil dibatas paling ujung dari bibir yang terkena lipstik, dan tampilan lipstik aku tidak menjadi smooth. Untuk kemasan, aku membeli yang ukuran besar karena di kotaku belum ada yang ukuran kecil.
    Vaseling repairing jelly original
  • Lip Defense dari Sebamed : produk ini paling sering aku pakai sebelum menggunakan lipstik untuk sehari-hari. Karena produk ini mengandung minyak jojoba, Vitamin E, SPF 30 yang sangat baik untuk bibir.  Produk ini dapat mencegah radiasi paparan sinar matahari yang membuat bibir menjadi gelap, selain itu dapat melembabkan bibir dan regenerasi lapisan bibir. Aku sangat suka produk ini, karena pada saat aku jadikan produk ini sebagai base sebelum pakai lipstik, membuat hasil lipstik aku jauh lebih awet, lebih smooth dan tidak membuat bibir jadi kering dan gelap. 
    Lip Defense Sebamed SPF 30
 Untuk Mendapatkan bibir yang sehat itu harus melakukan perawatan yang rutin, sebelum bibir kita jadi rusak dan tidak cantik. Jujur aku menyesal kenapa dari dulu tidak merawat bibir dengan baik dan benar. Di bawah ini adalah foto asli bibir aku yang setelah dilakukan perawatan dengan hampir dikatakan rutin (sudah berjalan 2 bulan kalau tidak salah ingat). Bibirku jadi mulai sedikit cerah, mulai perlahan jarang pecah-pecah dan lebih smooth, pokoknya jauh lebih baik daripada yang sebelumnya.
Bibir Asli setelah dilakukan perawatan bibir yang sederhana 

Beberapa tips untuk mendapat bibir yang sehat
  1. Minum air mineral 8 gelas (total 2 Liter) per hari
  2. Istirahat yang cukup
  3. Memakai pelembab bibir , khusus untuk yang sering keluar rumah dari pagi sampai sore, pakailah pelembab bibir yang mengadung SPF. 
  4. Melakukan eksforiasi dengan scrub bibir 2 kali seminggu
  5. Kurangi dan kalau bisa hentikan minum minuman yang mengandung kafein (seperti Kopi dan Teh)
  6. Stop merokok (Merokok akan membuat bibir lebih tidak sehat dan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan kematian)
  7. Konsumsi makanan yang bergizi
  8. Jangan lupa selalu membersihkan lipstik saat sudah di rumah
  9. Jangan mengigit bibir, jangan menjilat bibir dan jangan mengelupas paksa bibir,,karena bibir akan rusak dan bibir lebih kering, mudah pecah-pecah dan berdarah dan akibatnya bibir akan menjadi gelap
  10. Menggunakan kosmetik (lipstik) yang cocok, aman di bibir dan tidak melewati masa kadaluarsa (karena memakai lipstik yang salah, akan menyebabkan bibir menjadi kering dan bahkan dapat menyebabkan bibir jadi menghitam)

Mungkin itu saja tips dan review beberapa produk yang membantu untuk perawatan bibir,
Semoga info ini berguna untuk kalian..
terima kasih
Tuhan memberkati


Pemberian tablet tambah darah berupa zat besi dan asam folat untuk para Remaja Putri, Wanita muda

Pemberian tablet tambah darah berupa zat besi dan asam folat untuk para Remaja Putri, Wanita muda

Sedikit sharing,, beberapa minggu ini aku bertugas di beberapa puskesmas. Dan di Puskesmas, aku baru sadar, ternyata Pemberian suplement Penambah Darah merupakan salah satu program pemerintah dalam mencegah kejadian ANEMIA pada usia subur (dari mulai remaja putri sampai dewasa).  Suplement penambah darah yang diberikan SECARA GRATIS dari Puskesmas ke Sekolah-sekolah,, suplemen ini mengandung zat besi dan asam folat yang baik untuk perkembangan otak, Kombinasi kandungan itu berguna untuk mencegah anemia. Sehingga jika tidak ada program seperi ini,, maka akan terjadi gangguan penurunan prestasi belajar anak dan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Berikut penjelasan singkat mengenai ANEMIA..
Anemia itu adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah dibawah dari batas normal..
Kenapa sih terjadi Anemia?

Anemia sering terjadi pada remaja putri, wanita muda.
berikut beberapa hal yang paling sering menyebabkan ANEMIA yaitu:
1. Menstruasi atau masa haid. Tentulah,, saat menstruasi, organ uterus (rahim) akan mengeluarkan banyak darah, sehingga tubuh akan mengalami kekurangan darah. Sebenarnya di dalam tubuh itu masih ada cadangan pembentuk darah, namun untuk mengembalikan keadaan menjadi normal itu masih kurang. Sehingga sangat dibutuhkan dari suplemen dalam bentuk obat penambah darah dan dari makanan.
2. Kekurangan gizi. Kurang gizi yang dimaksud itu adalah dimana jaman yang semakin modern yang serba instans dan serba junk food, kebanyakan seseorang malas mengkonsumsi sayur-sayuran  hijau , ikan dan buah. Padahal sayur, ikan dan buah merupakan makanan sehat yang sangat bergizi, yang banyak mengandung zat-zat yang sangat berguna untuk tubuh, khususnya zat-zat penambah darah.
3. Diet tidak mengkonsumsi daging. Sekedar info, di dalam daging memiliki kandungan zat besi maupun zat lain yang dapat mencegah anemia.  
4. Infeksi (Paling Sering akibat cacing). Jika seseorang memiliki hygienies yang kurang, seperti jarang cuci tangan sebelum makan, setelah BAB; ataupun jarang memakai sandal atau alas kaki saat bersentuhan dengan tanah; tidak mencuci bersih bahan masakan yang akan dimasak,dll, hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami infeksi cacing, akibatnya akan mengalami anemia. 

Mungkin ada yang masih bingung dan masih belum sadar, bagaimana ciri-ciri seseorang mengalami anemia??
Ciri-ciri seseorang mengalami anemia secara umum:
1. Seseorang akan merasakan 3 L yaitu Lemah, Letih dan Lesu
2. Seseorang akan lebih pucat dari biasanya
3. Seseorang mungkin akan lebih cepat mengantuk, karena jika terjadi anemia, maka suplai darah ke otak pun juga akan berkurang, akhirnya jadi cepat mengantuk.
4. Seseorang jadi kurang fokus dan kurang konsentrasi saat belajar dan bekerja.
5. Seseorang mungkin ada mengalami rasa pusing.
6. Untuk memastikan, silakan periksalah diri kalian di pelayanan kesehatan terdekat.

Apa akibatnya jika mengalami anemia?
1. Tubuh kan lebih lemas dari biasanya
2. Penurunan prestasi belajar 
3. Kualitas pekerjaan jadi kurang maksimal
4. Khususnya wanita muda yang sudah menikah dan berencana untuk hamil,, jika mengalami anemia, akan berdampak pada Kehamilan. Karena dapat menyebabkan keguguran, perkembangan janin terhambat, dan lain-lain..

Parah kan...!

oleh sebab itu, dibuatlah program Pemerintah ini untuk meningkatkan kualitas anak Indonesia..
Makanya, rutinlah minum obat Suplemen penambah darah 1 kali seminggu., dan bagi yang sedang haid, minumlah 1 kali sehari, tiap hari selama masa haid ((jangan lupa diminum setelah makan malam!!))
Dan jangan lupa konsumsi makanan sehat dan bergizi cukup


Sekian penjelasan singkat, smoga bermanfaat..
Terima kasih
Tuhan memberkati

Untuk Gambar pada blog ini, saya copy dari google..

Kejang demam pada Anak dan Penangananya

Kejang demam pada Anak dan Penangananya

Mungkin masih ada yg bingung apa sih yang dikatakan kejang demam? 

Secara teori,, Kejang demam pada anak adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38 derajat Celsius, dengan metode pengukuran suhu apapun) yang tidak disebabkan oleh proses intrakranial...
Bila ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya maka tidak disebut sebagai kejang demam..
Kejang demam terjadi pada 2-5% anak berumur 6 bulan – 5 tahun
Ciri-ciri anak mengalami kejang demam:
1. Harus di dahului demam tinggi atau terjadi penaikan suhu tubuh anak ( biasanya di atas suhu 38 derajat selsius)
2. Anak tampak kejang. Bentuk kejang  pada anak bermacam-macam.. bisa seperti mata anak tiba-tiba naik ke atas dengan tangan dan kaki yg kaku. Bisa juga seperti tiba-tiba badan dan tangan kaki anak menjadi kejang..
3. Setelah kejang berhenti, anak akan tertidur dan akan segera sadar kembali. ( untuk frekuensi bermacam-macam bisa belangsung singkat kurang dari 15 menit bahkan ada juga lebih 15 menit., rata-rata kurang 5 menit)
Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus ( kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari)
Beberapa Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
1. Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius saat kejang
4. Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya kejang. 

Beberapa hal yang harus dikerjakan bila anak kejang
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
3. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah, bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
4. Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya sangat kecil) lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
5. Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk kejang dan lama kejang pada anak.
6. Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
7. Berikan diazepam rektal (dosis 5 mg jika berat badan anak kurang dari 12 kg,, dosis 10 mg jika berat badan anak lebih dari 12 kg),,bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan berikan bila kejang telah berhenti.
"Diazepam rektal hanya boleh diberikan satu kali oleh orangtua."
8. Bawa ke dokter atau rumah sakit BILA
  • kejang berlangsung 5 menit atau lebih, 
  • suhu tubuh lebih dari 40 derajat Celsius, 
  • kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, 
  • kejang fokal, 
  • setelah kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan.
9. Pemberian obat penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen, bisa diberikan sesuai dosis berdasarkan berat badan anak.( disarankan apabila suhu tubuh anak minimal 38 derajat celcius)

Sumber : IDAI tahun 2016
Mungkin itu saja penjelasan sekilas mengenai kejang demam pada anak dan bagaimana penanganan awal pada anak jika terjadi kejang demam..
Semoga penjelasan ini berguna... 

Diare pada Anak dan Penanganan Awal

Diare pada Anak dan Penanganan Awal

Diare merupakan salah satu penyakit yang sering di alami baik itu dewasa maupun pada anak..


Sebelum membahas lebih lanjut mengenai diare, kita harus tahu, bagaimana bisa dikatakan "Diare",, diare adalah kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensi lebih sering (biasanya 3 kali atau lebih) dalam 1 hari..

Penyebab diare bisa disebabkan infeksi (bakteri, virus, bahkan investasi parasit), malabsorbsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi, dll.

Diare pada bayi dan anak sering membuat para orang tua panik dan berpikir keras bagaimana penanganan awal yang mesti dilakukan untuk si kecil.

Apabila diare tidak ditangani dengan cepat, maka si anak akan mengalami dehidrasi ringan, sedang , bahkan berat..

Berikut ciri-ciri anak mengalami diare dengan dehidrasi..

  • Jika diare dengan dehidrasi ringan / sedang, memiliki tanda-tanda: anak tampak gelisah atau rewel, mata tampak dalam dari biasanya, anak sering ingin minum.
  • Jika diare dengan dehidrasi berat, ,memiliki tanda: anak tampak lemas bahkan tidak sadar, anak menjadi malas minum (walaupun kita paksa minum, anak akan malas minum).
Nah,, 
orang tua mesti tahu tuh cara mencegah sebelum anak mengalami dehidrasi sebelum anak dibawa ke sarana kesehatan terdekat..!!
Caranya: 
1) berikan oralit segera pada anak sampai diare berhenti. Bila disertai muntah, berikan oralit 10 menit setelah muntah, dilanjutkan sedikit-demi sedikit.
jika tidak ada oralit, dapat diberikan pengganti cairan lain seperti kuah sayur, sari buah, air teh, air matang,dll. Umur kurang 1tahun diberikan 50 ml sampai 100 ml tiap kali BAB. Umur lebih 1 tahun diberikan 100 ml sampai 200 ml tiap BAB
((Oralit dapat diperoleh di berbagai apotek, posyandu, puskesmas, toko obat, rumah sakit))

2) berikan tablet zinc berturut-turut untuk memperbaiki sistem imun anak sampai 10 hari walaupun si anak sudah tidak diare lagi. Tablet zinc dapat diberikan dengan cara kunyah, maupun dilarutkan dalam air matang maupun ASI. Jika umur kurang dari 6 bulan diberikan 10 mg. Jika umur lebih 6 bulan diberi 20 mg (1 tablet) perhari

3). Jika masih mendapat ASI ,, tetap lanjutkan pemberian ASI ya..( karena ASI bukan penyebab diare) ASI justru dapat mencegah diare),,
jika anak berusia lebih 2 tahun, maka tetap lanjutkan pemberian susu formula
jika Anak udah bisa makan, maka anak harus diberikan makan seperti biasa dengan frekuensi lebih sering. lakukan ini sampai 2 minggu setelah anak berhenti diare. 
-Berikan makanan kaya kalium seperti sari buah segar, pisang

4) Untuk pemberian antibiotik untuk anak yang mengalami diare HARUS SESUAI INDIKASI DOKTER atau petugas kesehatan yang mendapat pelatihan khusus mengenai penanganan diare.. (karena tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik). Selain itu, obat anti-diare pada anak tidak boleh diberikan karena akan menghambat pergerakan usus dalam mengeluarkan kotoran atau racun.

5) Jika anak mengalami buang air besar lebih sering, anak mengalami muntah berulang-ulang, makan minum sedikit, demam, tinjanya berdarah dan tidak membaik dalam 3 hari --- MAKA harus dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.. (Ingat yaa, kalau anak mulaii tampak dehidrasi sesuai ciri-ciri yang telah dipapar tadi, harus segeraa berobat sebelum TERLAMBAT)


setelah dipaparkan mengenai diare,, kan lebih baik mencegah sebelum terjadi diare..
**Kalian harus tau, bagaimana cara melakukan pencegahan diare yang benar dan efektif:
  1. Memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun.
  2. Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur
  3. Memberikan minum air yang sudah direbus atau air bersih yang cukup
  4. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
  5. Buang air besar di jamban
  6. Membuang tinja bayi (popok bayi) dengan benar
  7. Memberikan imunisasi lengkap
Sumber: Buku Saku Petugas Kesehatan RI tahun 2011
NAh..
Mungkin itu saja,, penjelasan singkat mengenai diare pada anak dan penanganannya..
Semoga bermanfaat..
Terima kasih
Tuhan memberkati

Tetanus pada Anak

Tetanus pada Anak

Materi 
TETANUS


 PENDAHULUAN
Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan kuman secara langsung, tetapi sebagai dampak eksotoksin (tetanospasmin) yang dihasilkan oleh kuman Clostridium tetani pada sinaps ganglion sambungan sumsum tulang belakang, sambungan neuromuscular dan saraf autonom. 1.
C.tetanidalam bentuk spora masuk ke tubuh melalui luka yang terkonaminasi antara lain, luka tusuk, luka bakar, luka lecet, otitis media, infeksi gigi, ulkus kulit yang kronis, abortus, tali pusat, bahkan kadang-kadang luka tersebut hampir tak terlihat. 2
Di Negara berkembang seperti di Indonesia, angka kesakitan dan kematian dari penyakit tetanus masih cukup tinggi. Golongan usia yang sering menderita penyakit ini adalah bayi (26%). Di Indonesia, angka insidensi tetanus di daerah perkotaan sekitar 6-7/1000 kelahiran hidup, sedangkan angka di daerah pedesaan angkanya lebih tinggi sekitar 2-3 kalinya yaitu 11-23/1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian kira-kira 60.000 bayi setiap tahunnya.2

EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini menyerang seluruh dunia dengan angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi terutama di negara berkembang. Di Indonesia, angka insidensi tetanus di daerah perkotaan sekitar 6-7/1000 kelahiran hidup, sedangkan angka di daerah pedesaan angkanya lebih tinggi sekitar 2-3 kalinya yaitu 11-23/1000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian kira-kira 60.000 bayi setiap tahunnya. Golongan usia yang sering menderita penyakit ini adalah bayi (26%), disusul anak 5-9 tahun (19%), anak balita 1-4 tahun (15%), dan usia lebih 10 tahun (12%)3. Angka kejadian tetanus lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki dengan perbandingan 3:1, akibat perbedaan aktivitas fisiknya2.
Tetanus neonatal banyak terjadi di Negara berkembang, dimana para ibu hamil tidak mendapat imunisasi tetanus disertai perawatan tali pusat yang tidak steril 4. Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2015, dilaporkan 53 kasus tetanus neonatorum dari 13 provinsi dengan jumlah meninggal 27 kasus. Gambaran kasus menurut faktor resiko penolong persalinan,33 kasus (62%) ditolong oleh penolong persalinan tradisional, misalnya dukun. Menurut cara perawatan tali pusat, hanya 6 kasus (11%) yang dirawat menggunakan alcohol/iodium, sedangkan yang lain menggunakan cara tradisional, lain-lain dan tidak diketahui. Menurut alat yang digunakan untuk pemotongan tali pusat ditemukan 22 kasus (42%) menggunakan gunting, 12 kasus (59%) menggunakan bamboo, dan sisanya menggunakan alat lain atau tidak diketahui. Menurut status imunisasi sebanyak 32 kasus (60%) terjadi pada kelompok yang tidak diimunisasi 5.

  ETIOLOGI
Kuman yang menghasilkan toksin adalah C.tetani, kuman berbentuk batang yang lasing dengan ukuran panjang 2-5 mm dan lebar 0,3-0,5 mm termasuk gram positif dan bersifat anaerob. 2
Kuman tetanus ini membentuk spora yang berbentuk lonjong dengan ujung yang bulat, khas seperti batang korek api (drum stick). Sifat spora ini tahan dalam air mendidih selama 4 jam dan obat antiseptik, tetapi mati dalam autoclaf bila dipanaskan selama 15-20 menit pada suhu 121º C. Bila tidak kena cahaya, spora dapat hidup di tanah berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun. Juga dapat merupakan flora normal usus dari kuda, sapi, babi, domba, anjing, kucing, tikus, ayam, dan manusia. Spora akan berubah menjadi bentuk vegetatif dalam keadaan anaerob dan kemudian berkembang biak.2
Bentuk vegetatif tidak tahan terhadap panas dan beberapa antiseptik. Kuman tetanus tumbuh subur pada suhu 37° C dalam media kaldu daging dan media agar darah. Demikian_ pula dalam media bebas gula, karena kuman tetanus tidak dapat memfermentasikan glukosa.
Kuman tetanus tidak invasif, tetapi kuman ini memproduksi 2 macam eksotoksin, yaitu tetanospasmin dan tetanolisin. Tetanospasmin merupakan protein dengan berat molekul 150.000 Dalton, larut dalam air. Labil pada panas dan cahaya, rusak dengan enzim proteolitik, tetapi stabil dalam bentuk murni dan kering. Tetanospasmin disebut juga neutotoksin karena toksin ini melalui beberapa jalan dapat mencapai susunan saraf pusat dan menimbulkan gejala berupa kekakuan (rigiditas), spasme otot dan kejang-kejang. Tetanolisin menyebabkan lisis dari sel darah merah. 2
PATOGENESIS
C.tetanidalam bentuk spora masuk ke tubuh melalui luka yang terkonaminasi dengan debu, tanah, tinja binatang dan pupuk. Cara masuknya spora ini melalui luka yang terkontaminasi antara lain: luka tusuk (oleh besi, kaleng), luka bakar, luka lecet, otitis media, infeksi gigi, ulkus kulit yang kronis, abortus, tali pusat, bahkan kadang-kadang luka tersebut hampir tak terlihat. 2
Bila keadaan menguntungkan, yaitu tempat luka tersebut menjadi hipaerob sampai anaerob disertai terdapatnya jaringan nekrosis, lekosit yang mati, benda asing spora berubah menjadi bentuk vegetatif  yang kemudian berkembang. Kuman ini tidak invasif. Bila dinding sel kuman lisis, dilepaskan eksotoksin yaitu tetanospasmin dan tetanolisin. Tetanospasmin sangat mudah diikat oleh saraf dan akan mencapai saraf melalui dua cara :
1.      Secara lokal: diabsorbsi melalui mioneural junction pada ujung-ujung saraf perifer atau motoric melalui aksis silindrik ke kornu anterior susunan saraf pust dan susunan saraf perifer
2.      Toksin diabsorbsi melalui pembuluh limfe lalu ke sirkulasi darah untuk seterusnya ke susunan saraf pusat.
Aktivitas tetanospasmin pada motor end plateakan menghambat pelepasan asetilkolin, tetapi tidak menghambat alfa dan gamma motor neuron sehingga tonus otot meningkat dan terjadi kontraksi otot berupa spasme otot. Tetanospasmin juga mempengaruhi sistem saraf simpatis pada kasus labil, takikardi, keringat yang berlebihan dan meningkatnya ekskresi katekolamin dalam urin. Tetanospasmin yang terikat pada jaringan saraf sudah tidak dapat dinetralisir lagi oleh antitoksin tetanus.2
MANIFESTASI KLINIK
Masa inkubasi pada kasus tetanus bervariasi, pada anak-anak dan dewasa biasanya berkisar 3-21hari, rata-rata 7 hari, sedangkan pada neonatorum hampir 90% kasus, gejala awal muncul 3-14 hari setelah kelahiran 6. Makin lama masa inkubasi, gejala yang timbul semakin ringan. Derajat berat penyakit selain berdasarkan gejala klinis yang tampak juga diramalkan dari lama masa inkubasi atau lama period of onset. Kekakuan dimulai pada otot setempat atau trismus, kemudian menjalar ke seluruh tubuh, tanpa disertai gangguan kesadaran. Kekakuan tetanus yang sangat khas; yaitu fleksi kedua lengan dan ekstensi pada kedua kaki, fleksi pada telapak kaki, tubuh kaku melengkung bagai busur.1
 Secara klinis ada 3 macam bentuk tetanus 2
1.      Tetanus umum
Bentuk ini merupakan gambaran tetanus yang paling sering dijumpai. Terjadinya bentuk ini berhubungan dengan luas dan dalamnya luka seperti luka bakar yang luas, luka tusuk yang dalam, furunkulosis, ekstraksi gigi, ulkus dekubitus dan suntikan hipodermis. Biasanya tetanus timbul secara mendadak berupa kekakuan otot baik bersifat menyeluruh ataupun hanya sekelompok otot. Kekakuan otot terutama timbul pada rahang (trismus) dan leher (kaku kuduk). Lima puluh persen penderita tetanus umum akan menunjukkan trismus. Dalam 24-48 jam, kekakuan otot menjadi menyeluruh sampai ke ekstremitas. Kekakuan otot rahang terutama otot Masseter menyebabkan mulut sukar dibuka, sehingga penyakit ini juga disebut Lock Jaw. Selain kekakuan otot Masseter, pada muka juga terjadi kekakuan otot muka sehingga muka tampak meringis kesakitan yang disebut Rhisus Sardonicus (alis tertarik ke atas, sudut mulut tertarik ke luar dan ke atas, bibir tertekan kuat pada gigi). Kekakuan otot-otot leher bagian belakang menyebabkan nyeri waktu melakukan fleksi leher dan tubuh sehingga memberikan gejala kaku kuduk sampai opistotonus 2.
Selain kekakuan otot yang luas biasanya diikuti kejang umum tonik baik spontan maupun dengan rangsangan minimal (rabaan, sinar, bunyi). Kejang menyebabkan lengan fleksi dan aduksi serta tangan mengepal kuat dan kaki dalam posisi ekstensi. Kesadaran penderita tetap baik walaupun terdapat nyeri yang hebat serta ketakutan yang menonjol sehingga penderita tampak gelisah dan mudah terangsang. Spasme otot_otot laring dan otot pernapasan dapat menyebabkan gangguan menelan, asfiksia dan sianosis. 2
Retensi urine sering terjadi akibat spasme sfingter kandung kemih. Kenaikan suhu badan umumnya tidak tinggi tetapi dapat disertai panas tinggi sehingga harus hati-hati terhadap komplikasi atau toksin yang menyebar luas dan mengganggu pusat pengatur suhu 2.
Pada kasus yang berat mudah terjadi aktivitas simpatis yang berlebihan berupa takikardi, hipertensi yang labil, keringat banyak, panas yang tinggi dan aritmia jantung. 2
Menurut berat ringannya, tetanus umum dapat dibagi atas 2:
1.         Tetanus ringan : trismus lebih dari 3 cm, tidak disertai kejang umum walaupun dirangsang.
2.         Tetanus sedang: trismus kurang dari 3 cm dan disertai kejang umum bila dirangsang.
3.         Tetanus berat : trismus kurang dari cm dan disertai kejang umum yang spontan. 
2.      Tetanus lokal
Bentuk ini sebenarnya banyak terjadi, tetapi kurang dipertimbangkan karena gambaran klinis yang tidak khas. Bentuk tetanus ini berupa nyeri dan kekakuan otot-otot pada bagian proksimal dari tempat luka. Tetanus lokal adalah bentuk ringan dengan angka kematian 1%, kadang-kadang bentuk ini dapat berkembang menjadi tetanus umum.2
3.      Tetanus sefalik
Merupakan salah satu varian tetanus lokal. Terjadinya bentuk ini bila luka mengenai daerah mata, kulit kepala, muka, telinga, leher, otitis media kronis dan kadang-kadang akibat tonsilektomi. Gejala berupa disfungsi saraf kranial antara lain: nervus III, IV, VII, IX, X, XI, dapat berupa gangguan sendiri-sendiri ataupun kombinasi dan menetap dalam beberapa hari bahkan berbulan-bulan. Tetanus sefalik, dapat berkembang menjadi tetanus umum. Pada umumnya prognosis bentuk tetanus sefalik jelek. 2
Diagnosis
1.      Anamnesis
Pada Bayi 7
-          Persalinan yang kurang higienis terutama yang ditolong oleh tenaga nonmedis yang tidak terlatih
-          Perawatan tali pusat yang tidak higienis, pemberian dan penambahan suatu zat pada tali pusat
-          Bayi sadar; sering mengalami kekakuan (spasme), terutama bila terangsang atau tersentuh
-          Bayi malas minum
Pada anak 2
-          Apakah dijumpai luka tusuk, luka kecelakaan/patah tulang terbuka, luka dengan nanah atau gigitan binatang
-          Apakah pernah keluar nanah dari telinga
-          Apakah menderita gigi berlobang
-          Apakah sudah pernah mendapat imunisasi DT atau TT, kapan imunisasi yang terakhir
-          Selang waktu antara timbulnya gejala klinis pertama (trismus atau spasme lokal) dengan kejang yang pertama (period of onset)
2.      Pemeriksaan fisis 7
-          Bayi sadar, terjadi spasme otot berulang
-          Mulut mencucu seperti mulut ikan (carper mouth)
-          Trismus (mulut sukar dibuka)
-          Perut teraba keras (perut papan)
-          Opistotonus (ada sela antara punggung bayi dengan alas, saat bayi ditidurkan)
-          Tali pusat biasanya kotor dan berbau
-          Anggota gerak spastik (boxing position)
3.      Pemeriksaan penunjang2,7
Anmnesis dan gejala cukup khas sehingga sering tidak diperlukan pemeriksaan penunjang kecuali dalam keadaan meragukan untuk membuat diagnosis banding. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membedakan antara tetanus neonatorum dengan sepsis neonatal atau meningitis adalah
-          Pemeriksaan darah rutin, tidak ditemukan nilai-nilai spesifik. Hitung leukosit dapat normal atau meningkat.
-          Pemeriksaan mikrobiologi, bahan diambil dari luka berupa pus atau jaringan nekrosis kemudian dibiakkan pada kultur agar darah atau kaldu daging. Akan tetapi, hanya 30% kasus ditemukan C. tetani  pada pemeriksaan mikrobiologi.
-          Pungsi lumbal, pemeriksaan ini biasanya dalam batas normal, walaupun kadang-kadang didapatkan tekanan yang mingkat akibat kontraksi otot.
-          Pemeriksaan elektroensefalogram normal.
Diagnosis
Diagnosis tetanus ditegakkan berdasarkan 2:
1.      Riwayat adanya luka yang sesuai dengan masa inkubasi
2.      Gejala klinis
3.      Penderita biasanya belum mendapatkan imunisasi.
Berikut Severitas Tetanus Berdasarkan Klasifikasi Ablett 8
Grade 1 (ringan)
Trismus ringan, spastisitas menyeluruh, tidak ada yang membahayakan respirasi, tidak ada spasme, tidak ada disfagia
Grade 2 (sedang)
Trismus sedang, rigiditas, spasme singkat, disfagia ringan, keterlibatan respirasi sedang, frekuensi pernapasan >30
Grade 3 (berat)
Trismus berat, rigiditas menyeluruh, spasme memanjang, disfagia berat, serangan apneu, denyut nadi >120, frekuensi pernapasan >40
Grade 4 (sangat berat)
Grade 3 dengan ketidakstabilan otonom berat
 DIAGNOSIS BANDING
Pada kasus yang samar perlu dipikirkan diagnosis banding 1,2
1.         Meningitis, meningoensefalitis, ensefalitis. Pada ketiga diagnosis tersebut tidak dijumpai trismus, risus sardonikus, namun dijumpai gangguan kesadaran dan kelainan likour serebrospinal, yaitu jumlah sel dan kadar protein yang meningkat sedangkan glukosa menurun.
2.         Tetani : tetani disebabkan oleh karena hipokalsemia dan hipofosfatemia dengan kadar kalsium dan fosfat dalam serum rendah. Bentuk spasme otot yang khas secara klinis dijumpai adanya spasme karpopedal dan biasanya laringospasme dan jarang dijumpai trismus.
3.         Rabies : pada rabies dijumpai gejala hidrofobia dan kesukaran menelan, sedangkan pada anamnesis diketahui digigit binatang pada waktu endemic, selain itu trismus jarang ditemukan dan kejang bersifat klonik.
4.         Tonsillitis berat, biasanya pasien disertai panas tinggi dan trismus, tetapi tidak ada kejang.
5.         Trismus oleh karena proses local, seperti mastoiditis, abses tonsilar, namun biasanya asimetris dan dapat memberikan gejala kaku kuduk.
PENATALAKSANAAN6,7
Medikamentosa
-            Pasang jalur IV dan beri cairan dengan dosis rumatan
-            Atasi kejang dan spasme
Pada neonatus: Beri diazepam emulsi injeksi dengan dosis 0,1-0,3 mg/kg per kali secara intravena secara perlahan selama 3-5 menit setiap 1-4 jam derajat spasme. Jika spasme masih menetap, terapi dimulai dari pemberian infus kontinyu dengan syringe pump: 0,1-0,5 mg/kg/jam (2,4 sampai 20mg/kg setiap 24 jam. Jika gejala masih menetap dengan dosis 0,5 mg/kg/jam, dosis dapat dinaikkan 0,8mg/kg/jam.
Pada anak > 1 bulan dan dewasa : diberikan diazepam solution secara injeksi intravena, dengan dosis yang sama.
·           Bila frekuensi napas kurang 30 kali per menit dan tidak tersedia fasilitas tunjangan napas seperti ventilator, hentikan pemberian obat, meskipun bayi masih mengalami spasme.
·           Bila bayi mengalami henti napas selama spasme atau sianosis sentral setelah spasme, berikan oksigen dengan kecepatan aliran sedang bila belum bernpas lakukan resusitasi, bila tidak berhasil dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas NICU
·           Pada kondisis tertentu, mungkin diperlukan vencuronium dengan ventilasi mekanik untuk mengontrol spasme.
Berikan pada bayi dan anak:
·           Human tetanus immunoglobin 500 IU IM, bila tersedia, atau tetanus antitoksin 5000 U IM. Pada pemberian antitoksin tetanus, sebelumnyaa dilakukan tes kulit Tetanus toksoid 0,5 mL IM pada tempat yang berbeda dengan tempat pemberian antitoksin.
·           Bila terjadi kemerahan dan/atau pembengkakan pada kulit sekitar pangkal tali pusat, atau keluar nanah dari permukaaan tali pusat, atau bau busuk dari area tali pusat, berikan pengobatan untuk infeksi lokal tali pusat.
Antibiotik 6
Medikamentosa untuk menghambat produksi toksin diberikan lini pertama Metronidazole Intravena ( 30 menit, 60 menit pada neonatus) selama 7 hari.
Dosis neonates:
·           0-7 hari: 15mg/kg pada hari pertama, setelah 24 hari, 15mg/kg/hari dibagi 2 dosis
·           8 hari sampai <1bulan dosis="" kg="" o:p="" sama="">
·           8 hari sampai <1 bulan="">2kg) : 30 mg/kg/hari dibagi 2 dosis
·           Anak > 1 bulan: 30 mg/kg/hari dibagi 3 dosis (maksimal 1,5 gram per hari)
·           Dewasa : 1,5 gram per hari dibagi 3 dosis
Line kedua diberikan Penisilin procain 100.000 U/kg/IV dosis tunggal selama 7-10 hari. Jika hipersensitif terhadap penisilin, diberikan tetrasiklin 50 mg/kg/hari (untuk anak > 8 tahun). Jika terdapat sepsis/ bronkopneumoni, diberikan antibiotic yang sesuai.
Pada ibu pasien
·           Berikan ibunya imunisasi tetanus toksoid 0.5 mL (untuk melindungi ibu dan bayi yang dikandung berikutnya) dan minta datang kembali satu bulan kemudian untuk pemberian dosis kedua 7.
Suportif 7
1.         Menjaga jalan napas tetap bersih dan terbuka serta pemberian oksigen untuk mencegah hipoksia otak yang berlanjut.
2.         Menjaga kehangatan bayi
3.         Pasang jalur IV dan beri cairan IV dengan dosis rumat serta tunjangan nutrisi adekuat
4.         Mengurangi rangsang suara, cahaya maupun tindakan invasif untuk menghindari bangkitan kejang pada penderita tetanus
5.         Pemberian nutrisi bertahap, diutamakan ASI.
6.         Bila memerlukan ventilator mekanik, maka harus dirujuk ke Rumah Sakit dengan fasilitas Pelayanan Neonatal Level III yang tersedia fasilitas NICU
Tumbuh Kembang 7:
·         Pemantauan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan sensorik dan motorik. Setiap adanya gangguan perkembangan, perubanhan tingkah laku ataupun gejala neurologik, eksplorasi harus dilakukan dengan pemeriksaan neurologis lengkap.
·        Kejang awitan dini biasanya dihubungkan dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Kejang berulang, semakin lama kejang berlangsung semakin tinggi risiko kerusakan pada otak dan berdampak pada terjanya kelainan neurologik lanjut (misalnya palsi serebral dan retardasi mental).
KOMPLIKASI 2
1.         Pada saluran pernapasan
Spasme otot-otot pernapasan dan otot laring serta seringnya kejang menyebabkan terjadinya asfiksia. Aktimulasi sekresi saliva serta sukarnya menelan air liur dan makanan atau minuman sering menyebabkan aspirasi pnemonia. Atelektasis dapat terjadi akibat obstruksi sekret. Pneumotoraks dan emfisema mediastinal biasanya terjadi akibat trakeostomi.2
2.         Pada kardiovaskuler
Komplikasi berupa aktivitas simpatis yang meningkat antara lain berupa takikardi, hipertensi, vasokonstriksi perifer dan rangsangan miokardium.2
3.         Pada tulang dan otot
Pada otot karena spasme yang berkepanjangan bisa terjadi perdarahan dalam otot. Pada tulang dapat terjadi fraktur kolumna vertebralis akibat kejang yang terus menerus terutama pada anak dan orang dewasa. 2
4.         Komplikasi yang lain
·           Laserasi lidah akibat kejang
·           Dekubitus karena penderita berbaring pada satu posisi saja.
·           Panas yang tinggi karena infeksi sekunder atau toksin yang menyebarluas dan mengganggu pusat pengatur suhu.
Penyebab kematian penderita tetanus akibat komplikasi adalah: bronkopnemoni, cardiac arrest, septikemi, dan pneumotoraks 2

I.        PROGNOSIS
Dipengaruhi oleh beberapa fakor 2 :
1.      Masa inkubasi
Makin panjang masa inkubasi biasanya penyakit makin ringan, sebaliknya makin pendek masa inkubasi penyakit makin berat. Pada umumnya bila masa inkubasi kurang dari 7 hari tergolong berat.
2.      Umur
Makin muda umur penderita seperti pada neonatus, prognosisnya makin jelek.
3.      Period of onset
Period of onset adalah waktu antara timbulnya gejala tetanus, misalnya trismus, sampai terjadinya kejang umum. Bila kurang dari 48 jam , prognosis jelek.
4.      Panas
Pada tetanus tidak selalu ada febris. Jika terdapat hiperpireksia, prognosisnya jelek.
5.      Pengobatan
Pengobatan yang terlambat menyebabkan prognosis yang jelek.
6.      Ada tidaknya komplikasi
7.      Frekuensi kejang
Semakin sering kejang semakin jelek prognosisnya.

J.       PREVENTIF 3,9,10
Tindakan pencegahan terhadap kasus tetanus dapat dilakukan berupa
1.      Imunisasi dengan toksoid tetanus (TT) merupakan salah satu pencegahan yang sangat efektif. Angka kegagalannya relatif rendah. TT pertama kali diproduksi pada tahun 1924. Imunisasi TT digunakan secara luas pada militer selama perang dunia II. Terdapat dua jenis TT yang tersedia, adsorbed (aluminium salt precipitated) toxoid dan fluid toxoid. TT tersedia dalam kemasan antigen tunggal, atau dikombinasi dengan toksoid difteri sebagai DT atau dengan toksoid difteri dan vaksin pertusis aselular sebagai DaPT. Kombinasi toksoid difteri dan tetanus (DT) yang mengandung 10-12 Lf dapat diberikan pada anak yang memiliki kontraindikasi terhadap vaksin pertusis. Jenis imunisasi tergantung dari golongan umur dan jenis kelamin. Untuk mencegah tetanus neonatorum, salah satu pencegahan adalah dengan pemberian imunisasi TT pada wanita usia subur (WUS). Oleh karena itu, setiap WUS yang berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan harus selalu ditanyakan status imunisasi TT mereka dan bila diketahui yang bersangkutan belum mendapatkan imunisasi TT harus diberi imunisasi TT minimal 2 kali dengan jadwal sebagai berikut: dosis pertama diberikan segera pada saat WUS kontak dengan pelayanan kesehatan atau sendini mungkin saat yang bersangkutan hamil, dosis kedua diberikan 4 minggu setelah dosis pertama. Dosis ketiga dapat diberikan 6 - 12 bulan setelah dosis kedua atau setiap saat pada kehamilan berikutnya. Dosis tambahan sebanyak dua dosis dengan interval satu tahun dapat diberikan pada saat WUS tersebut kontak dengan fasilitas pelayanan kesehatan atau diberikan pada saat kehamilan berikutnya. Total 5 dosis TT yang diterima oleh WUS akan memberi perlindungan seumur hidup. WUS yang riwayat imunisasinya telah memperoleh 3 - 4 dosis DPT pada waktu anak-anak, cukup diberikan 2 dosis TT pada saat kehamilan pertama, ini akan memberi perlindungan terhadap seluruh bayi yang akan dilahirkan. 9 Imunisasi aktif dengan toksioid tetanus memberikan perlindungan selama paling tidak 10 tahun  10. 
2.      Persalinan yang bersih, persalinan dengan 3 bersih yaitu bersih tempat, alat, dan tangan penolong persalinan, dengan memperhatikan saat pemotongan tali pusat 10
3.      Perawatan luka yang efektif
·           Semua luka harus dibersihkan seluruhnya dengan mengangkat benda asing dan jaringan mati dengan pemberian hydrogen perioksida (H2O2).3,10 Profilaksis penisilin atau eritromisin untuk luka terkontaminasi atau terinfeksi dapat mengurangi kemungkinan tetanus 10
·           Pasien yang trauma harus dipertimbangkan untuk memberi imunisasi aktif atau pasif 10


DAFTAR PUSTAKA

1.        Soedarmo, S.P, dkk. 2012. Buku Ajar Infeksi dan Pediatric Tropis. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.
2.        Rampengan, T.H. 2006. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
3.        Widoyo. 2011. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Jakarta : Penerbit Erlangga.
4.        Pickering, L K, dkk. 2012. Red Book 2012 Report on the Committee on Infectious Disease 29th Edition. Amerika: American Academy of Pediatrics.
5.        Sekretariat Jendaral Kementerian Kesehatan RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
6.        Gouzard, V, dkk. 2016. Clinical Guidelines Diagnosis and Treatment Manual for Curative Programmes in Hospitals and Dispensaries Guidance for Prescribing. Paris: Medecins Sans Frontieres.
7.        Pudjiadi, A. H., dkk. 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta : Badan Penerbit IDAI.
8.        Laksmi, Komang Saraswita. 2014. Penatalaksanaan Tetanus. Jurnal CDK-222/ Volume. 41 Nomor 11. Bali : Puskesmas Mendoyo
9.        Simanjuntak, P. 2013. Penatalaksanaan Tetanus Pada Pasien Anak, Medula, Volume 1, Nomor 4. Lampung: Universitas Lampung.
10.    Mandal B. K., dkk. 2006. Lecture Note Penyakit Infeksi. Jakarta : Penerbit Erlangga.

**Semoga bisa bermanfaat, dan tolong hargai hak cipta !!